Sabtu, 11 Februari 2012

Premise


By Edi Cahyono 
Apa itu Premise?
Premise adalah pokok pemikiran, kesimpulan filosofis, pesan atau pesan moral. Beberapa filmmaker/sineas keberatan menggunakan istilah pesan/pesan moral karena mereka tidak mau menggurui penonton, mereka lebih menyukai dengan istilah isi cerita.
Premise harus ditetapkan oleh penulis sejak mulai mengkonsep sebuah cerita karena sebetulnya yang pokok mau disampaikan oleh penulis adalah Premise.
Dalam buku The Art of Dramatic Writing (1977), Lajos Egri mengatakan:
“Semua mempunyai tujuan dan pesan. Setiap detik dalam kehidupan kita adalah sebuah pesan, sadar atau tidak. Pesan mungkin bisa sangat sederhana seperti halnya bernapas atau sebuah keputusan emosional yang sulit, tetapi selalu ada. Sebuah film yang bagus harus mempunyai formula pesan. Tidak ada ide atau gagasan atau sebuah situasi, tidaklah cukup untuk membawa kesimpulan yang masuk akal tanpa sebuah pesan yang jelas.”
Sebuah pesan yang bagus berasal dari emosi -cinta, kebencian, cemburu, takut, keberanian, nafsu, dll— dan mengelilingi karakter, konflik, dan penyelesaian. Coba jabarkan sebuah cerita menjadi sebuah premise. Sampaikan dalam kalimat yang singkat dan padat. Jika masih kesulitan berarti seorang penulis belum paham apa yang mau disampaikan dalam cerita.
(Kejahatan) membawa (kekalahan) tetapi
(Kebaikan) membawa (kesuksesan).
Contoh: Film Die Hard

(Ketamakan dan keserakahan) membawa (kerusakan dan kematian) tetapi (Pengorbanan/Cinta) membawa (kehidupan dan kegembiraan).
Contoh: Film Bedjo van Derlaak
Peperangan/kekerasan hanya akan membawa kematian/kerusakan, tetapi dengan perdamaian/kerjasama akan membawa kehidupan/keselamatan.


Isi cerita adalah bagian film yang amat penting, karena faktor ini menentukan untuk mengetahui bobot suatu film, disamping mutu keindahan penyajian secara filmik. Artinya film dianggap bermutu apabila:
a.    Bobot isi cerita, pesan, kesimpulan filosofis, dan
b.    Indah penyajian filmnya.
Kalau bobot isi cerita bagus tapi penyajiannya jelek makan penonton akan bilang: “film ini sebetulnya bagus, tetapi enggak enak dilihat.” Atau sebaliknya, “Film ini enak dilihat, tetapi nggak jelas mau ngomong apa.”
Bahan dari:
H.Misbach Yusa Biran. Teknik Menulis Skenario Film Cerita. Jakarta, PT Dunia Pustaka Jaya, 2006
http://www.moralpremise.com/