Jumat, 11 Februari 2011

Sungguh tragis&ironis.. Pelajar putri justru membantu tmnnya u/ diperkosa!!!

sungguh ironis dan tragis.... dalam video tersebut terdapat beberapa pelajar putri, kira-kira 5-6 orang (yg masih memakai seragam!!), justru sedang membantu seorang tmnnya u/diperkosa. Si Bunga (bukan nama sebenarnya), tampak tak berdaya disekap, dipegangi, dan dikerubuti oleh tmn2nya, yg dengan entengnya (tak berdosa) membiarkan dan justru membantu seorang pelajar pria agar bisa menyetubuhi Si Bunga. Sementara tmn2nya yg lain justru hanya diam, asyik menonton dan merekam peristiwa ini!!
Si pelajar pria lantas dengan leluasanya, tanpa malu-malu melancarkan aksi bejatnya. Ane sampai miris melihat adegan yg sangat tak bermoral ini.



Spoiler for For Pic:

Quote:
Nb. Karena foto sebelumnya tidak muncul, berikut gambar ilustrasinya


Quote:

Sungguh tragis dan ironis




[sensored]



Quote:
Pertanyaan besar lantas muncul dalam benak kita. Sebenarnya, sadarkah para pelajar itu dgn perbuatan dan dosanya? Sadarkah perbuatan itu sungguh sangat tidak bermoral? Apakah mereka tahu perbuatannya akan dimintai pertangungjawaban dari Tuhan kelak? Bagaimanakah perasaannya bilamana hal itu terjadi pada dirinya sendiri atau pada orang yg dia cintai? Dan dimanakah nilai-nilai luhur/kebaikan/moral itu berada skrg?

Semoga para pelakunya mendapat balasan yg setimpal dan segera bertaubat. Dan hendaknya kita semua bisa belajar dan mengambil pelajaran yg positif dri peristiwa itu. Mari kita mulai dari diri kita sendiri!

sumber : http://www.kaskus.us/showthread.php?t=4832665

Ternyata Ada Sekolah Yang Mau Dibayar Pakai Daun

Agan pasti sering mendengar ucapan kelakar, 'sekolah mbayarnya pke godong' (godong = daun Bahasa Ind). Ternyata ucapan itu bukan kelakar belaka. Meski tidak pakai daun, di Puncak Jenisari, Genteng, Banyuwangi, ada sekolah yang membayar dengan sayur.


Saat musim penerimaan siswa baru seperti ini, ada pemandangan yang unik di Puncak Jenisari, Genteng, Banyuwangi. Puluhan calon orang tua mendatangi SD dan SMP Islamic School, dengan membawa berbagai macam jenis sayuran, mulai kangkung, seladah, wortel, bayam, umbi-umbian serta berbagai macam sayur lainnya, sembari menemani anaknya yang akan mengikuti masa orientasi siswa baru di sekolah sayur ini.




Sayur mayur yang dibawa para orang tua, bukanlah untuk dimasak atau dijadikan bahan praktek bagi para siswa ,tetapi sayur mayur ini digunakan sebagai pengganti biaya sekolah.


Quote:
Meski siswa hanya membayar dengan sayur, tetapi kualitasnya tidak diragukan. Selain metode pendidikan yang berbeda, seluruh siswanya pun memiliki kemampuan menggunakan Bahasa Inggris, Arab serta Indonesia sebagai percakapan sehari hari

Sekolah dengan konsep sekolah alam ini, lebih memudahkan para orang tua yang anaknya sekolah disini, karena mereka hanya cukup membayar sayur setiap minggunya. Sekolah ini tidak membebani para orang tua siswa untuk membayar dengan biaya mahal seperti sejumlah lembaga pendidikan pada umumnya.


Selain itu sayuran yang digunakan sebagai ganti upah sekolah, juga akan dimasak untuk dikonsumsi para siswa, karena siswa diasramakan sehingga tidak perlu pulang. Uniknya lagi, menurut Kepala Sekolah Mohamad Farid, jumlah siswa yang mendaftar tidak dibatasi dan waktunya tidak terbatas kapanpun masuk silahkan. Sekolah juga tidak mensyaratkan nilai NEM dan DANUM yang digunakan sebagai dasar penerimaan.


“Jadi siapapun boleh sekolah disini. Saat ini ada 20 orang siswa baru yang mendaftar,” kata Farid. Sementara untuk asal siswa tidak hanya berasal dari kota Banyuwangi saja, tapi juga ada yang berasal dari luar pulau seperti Bali dan NTB. Bahkan yang dari berasal dari Malaysia ada 2 murid.


“Untuk jumah keseluruhan siswa tahun lalu ada sekitar 75 siswa yang berhasil lulus dan saat ini sudah melanjutkan untuk menempuh kuliah di perguruan tinggi negeri,” kata Farid bangga.
Sumber

Quote:
For Pic


Spoiler for BIS:









Quote:
Coba bayangkan klo semua sekolah di Indonesia seperti ini!? Anak Bangsa kita pasti cerdas&pintar semua, tanpa harus dipusingkan dgn biaya yg tinggi bagi orang-orang yg tidak mampu. Selanjutnya menjadi tnggung jawab kita bersama dgn Pemerintah u/mewujudkan pendidikan Indonesia yg terjangkau dan berkualitas demi generasi penerus bangsa.


sumber : http://www.kaskus.us/showthread.php?t=4598626

Mas Basofi say




"Jgn pernah ngelakuin SEX BEBAS y! SEX BEBAS = nikmat sesaat tapi nyesel, penyakitnya bikin tobat!! Bonus cuma-cuma: disiksa di akhirat!!"

Apa pendapatmu tentang Rok Mini yg sungguh SEKSI dan MENGGODA ini!?

sebuah “FENOMENA” remaja putri saat ini yg dengan bangganya berujar, “gak mini, gak gaul”, “semakin mini, semakin seksi”, “org lain melirik kita, tandanya kita punya aura”, dsb.



Bukankah kita diwajibkan untuk menutup aurat kita? Bukankah kita hendaknya menjaga kesopanan dimanapun kita berada? Bukankah kita hidup dalam kultur yg sangat menjunjung tinggi norma agama dan budaya? Lantas mengapa kita cenderung “mengumbar” itu semua hanya demi sebuah “kebanggaan” dan “pengakuan” klo kita memang cantik, seksi, menarik, dan sempurna di mata pria!?
Quote:
Bisakah dijelaskan secara akal sehat, apa manfaat memakai rok mini/pakaian seksi!? Apakah membuka belahan dada dan tersingkapnya paha = pahala, Jujur sebagai seorang pria, jika disuguhi pemandangan seperti itu, TS g munafik pasti jg tergoda Tpi u/seorang wanita, apakah hal tsb. tidak merupakan sebagai sebuah kerugian besar!? [dosa umbar aurat, jdi bahan pergunjingan, awal dari pelecehan seksual, rentan terhadap perbuatan jahil/iseng, dsb.]

Spoiler for AKIBAT:

Nb.Sebelumnya maaf jika pict.ny BB++

Spoiler for AKIBAT:


Quote:

Lirikan mata yg menggoda


Quote:

Lumayan, daripada loe manyun


Quote:

Namanya jg usaha



Quote:



Quote:
Lantas mari kita renungkan
Jika kita sebagai seorang wanita yg solehah, masihkah kita mau mengumbar aurat kita dan “menebarkan” dosa!? Tidak takutkah ada niat “jahat” yg sllu mengintai kita!?

Jika kita sebagai seorang pria yg soleh, apakah kita akan diam saja, saat melihat orang yg kita sayangi [istri, pacar, adik perempuan, sahabat, teman, keluarga] justru bertindak “aniaya” terhadap dirinya sendiri dan org lain!?

Atau justru sebagai seorang wanita, kita akan tetap dengan bangganya menunjukkan “aset” yg kita miliki, agar kita dipandang cantik, seksi, menarik, dan sempurna di mata pria!?

Atau justru sebagai seorang pria, kita akan diam saja, karena kita seakan mendapat “anugerah” dan pemandangan indah yg tak seharusnya kita lewatkan!?

Apa Pendapatmu!?


Quote:
Jika seorang wanita ingin dihormati, hendaknya terlebih dahulu dia menjaga kehormatan dirinya sendiri

"Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat". [QS:An-Nur;30]

sumber : http://www.kaskus.us/showthread.php?t=6707213

Jaman smkin edan.. Striptis ditonton warga sekampung!! Anak2 jdi korban!!

Nb. Sebenarnya ini video sudah lama Gan, maaf klo repost (ane cuma coba mengulasnya secara lebih dalam dari sisi lain).

Keprihatinan ini lagi2 muncul Gan, alangkah terkejutnya ane saat melihat video yg tak beretika dan bermoral ini Gan! Sungguh hati ini kembali miris melihat video ini, yg dengan jelas menggambarkan tarian striptis-erotis yg ditonton rame-rame sekampung!!

Dalam video itu tampak dua penari erotis (baju hijau dan pink), yg dengan PEDE-nya menari-nari striptis dgn goyangan erotis di depan para warga kampung yg sudah berkumpul dan duduk manis di sekitar panggung.

Awalnya mereka hanya menyanyi dengan diselingi goyangan biasa, ttpi ternyata dua penari tsb justru makin KESETANAN sampai akhirnya menari2 erotis serta membuka bajunya dan mempertontonkan auratnya!! sang penonton (terutama bapak-bapak, banyak yg lantas saweran dan memanfaatkan kesempatan dgn grepe-grepe dua penari itu). Tampak orang tua, pemuda, bapak-bapak, ibu-ibu, laki-laki, perempuan, tumplek blek kompak menikmati 'tontonan' itu. Dan celakanya ANAK-ANAK jg pada dibiarkan nonton Gan!



Spoiler for For Pic:

Quote:
Nb. Karena foto sebelumnya tidak muncul, berikut gambar ilustrasinya


Quote:

Jaman semakin edan


[sensored]



Quote:
Pertanyaan besar lantas muncul dalam benak kita. Sebenarnya, sadarkah para warga itu dgn perbuatannya? Sadarkah perbuatan mereka itu sungguh sangat tidak bermoral? Apa tanggung jawab mereka sebagai orang tua, yg seharusnya menjadi panutan, malah justru membiarkan anak-anak menonton tarian yg tidak pantas tsb? Dan dimanakah nilai-nilai luhur/kebaikan/moral itu berada skrg? Ingat, TUHAN tidak akan pernah tidur dan diam membiarkan kebobrokan moral ada dimana-mana!!

Semoga hal-hal BODOH seperti ini tidak akan pernah terjadi lagi dan para pelakunya (warga) segera bertaubat. Dan hendaknya kita semua bisa belajar dan mengambil pelajaran yg positif dri peristiwa itu. Mari kita mulai dari diri kita sendiri!



Spoiler for Pesan Sponsor:









sumber : http://www.kaskus.us/showthread.php?t=4838610

3 Menit yg Akan Membuat Hidupmu Menjadi Lebih Baik! [Percayalah, HANYA 3 Menit!]

Semoga g REPOS y [Trit ini 100% TS ketik sendiri ], TS hanya ingin mengajak agan/sist merenungkan betapa beratnya ‘perjuangan’ Ayah&Ibu demi kebahagian anaknya. Miris sekali melihat anak jaman skrg, yg ketika permintaannya [mau pacaran, minta dibelikan motor/mobil, HP keluaran terbaru, pengen uang saku banyak, minta ini, minta itu, dsb] tidak dikabulkan, justru marah-marah, ngambek, kabur dari rumah, dan menunjukkan sikap bermusuhan dengan orang tua mereka!?
Juga sikap kita yg males2an, g pernah belajar, suka ngebolos, tawuran, pergaulan bebas, dsb, sadarkah hal itu bisa membuat orang tua kita sedih!?

Quote:
KISAH NYATA TS


TS lahir sebagai anak pertama, dari 3 bersaudara. Ayah seorang Pegawai Negeri [gol.menengah] dan Ibu seorang guru SD [dri lulusan SMA]. Meski saat itu kami hidup susah, tpi kami selalu bersyukur, dan MERASA kecukupan, Ahamdulillah

Saat itu Ayah dan Ibu, dgn bekerja keras siang dan malam, berusaha mencari rejeki yg halal guna menghidupi keluarga dan menyekolahkan kami bertiga. Keluarga kami memang harus ‘prihatin’, karena kami bertiga butuh biaya yang tidak sedikit untuk bersekolah, sedangkan Ayah dan Ibu adalah pegawai biasa yg tidak memiliki jabatan/kedudukan.

Saking sederhananya, saat itu kami hanya memiliki sebuah motor Vespa Th.82, yg Ayah pergunakan untuk mengantar kami bertiga bersekolah, mengantar Ibu mengajar, dan setelah itu baru Ayah dengan penuh semangat berangkat ke kantor [1 motor untuk berlima! ], tpi kami tak pernah malu, kami ttp bersyukur…


Saking sederhananya, saat itu makan daging adalah suatu hal yg sangat istimewa u/ kami. Demi anaknya, Ayah dan Ibu rela tidak makan [Boks Nasi] saat ada rapat di kantor, dan dibawalah pulang Boks tersebut agar kami bertiga bisa makan bersama...


Saking sederhananya, saat itu appun dilakukan untuk memenuhi kebutuhan keluarga. Ayah seringkali pulang larut malam, u/ kerja lembur. Sementara itu Ibu di saat sore/mlm, yg seharusnya adalah waktu beliau u/ beristirahat, justru digunakan untuk memberikan les pelajaran guna mendapatkan uang tambahan. Dan kamipun sebelum brgkt&sesudah pulang sekolah, dgn senang hati membantu Ayah memberi makan ayam peliharaan di halaman belakang rumah!

Hasil menjual ayam di pasar, lantas kami pergunakan u/ membeli sepatu-tas baru! Puas sekali rasanya merasakan hasil jerih payah sendiri, &kami ttp bersyukur…


Disaat tmn2 ‘sibuk’ dgn HP barunya, hati ini hanya bisa bergumam, “Kapan y aq bisa punya HP sprti itu!? Rasanya meminta ke Ortu, hati ini tidak tega, karena aq tahu btpa itu hanya akan menambah beban pikiran dan membuat Ayah-Ibu semakin susah…” Alhasil sampai SMU, aq tidak punya HP! Tapi tidak mengapa, tidak perlu berkecil hati, yg terpenting aq bisa berprestasi di sekolah… [semangatQ dlm hati]


Disaat tmn2 ‘bangga’ dgn motor/mobil barunya, hati ini hanya bisa bergumam, “Kapan y aq bisa punya motor sprti itu!? Rasanya meminta ke Ortu, hati ini tidak tega, karena aq tahu btpa itu hanya akan menambah beban pikiran dan membuat Ayah-Ibu semakin susah…” Alhasil sampai SMU, aq naik sepeda, bus/angkot dan terkadang diantar Ayah naik Vespa jika ke sekolah! Tapi tidak mengapa, tidak perlu berkecil hati, yg terpenting aq bisa berprestasi di sekolah… [semangatQ dlm hati]


Yg patut kami banggakan meski kami bertiga terbiasa hidup sederhana dan prihatin, dengan segala keterbatasan itu, kami tetap bisa berprestasi. &Alhamdulillah sejak dri SD, SMP, SMU, dan Kuliah kami sllu diterima di Sekolah/Perguruan Tinggi Negeri Favorit, terkemuka di kota kami. Dan kami termasuk siswa yg sllu masuk ranking 10 besar. Luluspun dgn IPK Cumlaude.

Quote:
Akhirnya roda itu berputar, atas ikhtiar dan kerja keras, [setelah 15 Th] Ayah promosi ke posisi yg lebih baik, dan Ibu menjadi Kepala Sekolah, terimakasih atas segala nikmat-karuniaMu ya Allah, akhirnya kesabaran kami berbuah suatu berkah. Dan skrg dapat dikatakan kehidupan kami menjadi jauh, jauh, jauh lebih baik! Saat ini TS bkrja sbgai Pegawai di salah satu Instansi Pusat [Jakarta], ade’ ke-2 menunggu wisuda, dan ade’ ke-3 akhirnya bisa mewujudkan cita2nya sedari kecil menjadi Taruna di sebuah Akademi.


Mungkin hanya sebuah pesan singkat yg ingin TS sampaikan, “Sayangi dan cintai kedua orang tuamu, jgn pernah sekalipun membuatnya sedih dan menangis. Tunjukkan kita bisa membalas semua kasih sayangnya dengan melakukan sesuatu hal yg bisa dibanggakan. Meskipun itu takkan pernah cukup u/mengganti…”
Quote:
Pesan penuh makna dari Ayah-Ibu yg sllu ditanamkan kpda kami bertiga, yg akan sllu kami ingat:

Quote:
“De’, yg rajin belajar y, biar pinter! Ayah-Ibu g bisa membekalimu dengan harta, mobil, dan rumah. Cari semua itu dengan bekal ilmu yg kamu miliki!”
Quote:
“De’, jgn lupa Sholat Malam [Tahajud] untuk memohon petunjukNya, agar sllu diberikan yg terbaik, dimudahkan dalam setiap langkah-langkah, serta segala urusanmu. Dan luangkan waktumu u/ Sholat Dhuha memohon rejeki yg halal dan baik dariNya”
Quote:
Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada Ibu Bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan "ah" dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia.

Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan dan ucapkanlah: "Wahai Tuhanku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil".(QS Al Isra'; 23-24)

sumber : http://www.kaskus.us/showthread.php?t=5729491