Kamis, 03 Januari 2013

FFI 2012 keterlaluan

http://static.sctv.co.id/pictures/big-pic-FFI-2012.jpgOh Tuhan... saya baru saja melihat rekaman ulang Acara Mata Najwa episode Risau Film Indonesia. Marah, Malu, Kecewa dan semakin JIJIK tepatnya melihat manusia-manusia bodoh yang terus berkeliaran di negara ini.

Dan bagaimana mungkin org yang tidak mengerti industri film dipercaya untuk jd dewan pengarah. Dan ketika ditanya arahannnya apa saja? Dia mengarahkan untuk piala FFI 2012 dicelup emas!!!!

Mengertikah beliau esensi sebuah piala?

mengertikah dia esensi sebuah penghargaan?

Bahkan beliau mengatakan ketika beberapa tahun lalu para sineas marah dan mengembalikan semua piala citra itu mungkin karena pialanya tidak berlapis emas.

Pasalnya, kalau pialanya berlapis emas. Minimal pialanya bisa dijual. Jadi ngga perlu dikembalikan kepada penyelenggara.

INI BENAR-BENAR PENGHINAAN yang sudah sangat keterlaluan!!!! TOLOL dan BODOH !!!!! TAIIII !!!!!

Begini nih akhir ceritanya ketika semua orang para pelaku industri kreatif berkarya tapi pamrih. Begini nih ketika kita berkaya ngga jujur. Dan begini nih ketika kita berkarya hanya untuk sebuah Piala (baca:sampah!!)

Blom lagi membahas nilai 16 milyar penyelenggaraan FFI 2012.

Wow???? besar banget!!!!! uang segitu banyak bisa jadi berapa film ya kira-kira?

ok. saya ceritakan details dari sudut pandang ketika ikut serta dalam acara FFI.

Pertama film saya masuk menjadi salah satu nominasi kategori pemeran pria terbaik. Walau menurut saya nominasi yang diberikan kepada pemain saya ini sangat ngga masuk akal dan bego! mau tau kenapa?

Pemain saya bernama M.Syihab. dia berperan sebagai Agus di film "cita-citaku setinggi tanah". Saat bermain. M.syihab masih kelas 6 SD.

Nah bayangkan, anak sekecil itu di nominasikan bersama dengan Pemeran senior sekelas Tio Pasukadewo, Donny Damara, Reza Rahardian.

Pertanyaannya? Apakah anak saya terlalu berprestasi sehingga bisa disejajarkan dengan pemeran putra dewasa? Atau Pemeran dewasa itu sudah ngga punya tandingan lawan main lagi? Atau FFI terlalu malas membuat kategori pemeran anak terbaik?

Blom lagi berbicara kekacauan yang terjadi di acara FFI 2012 dimana nominator pemeran putra terbaik saya tidak di undang atau tidak dapat undangan sehingga tidak bisa masuk ke dalam tempat acara yg tersohor itu berlangsung.

Dan akhirnya saya harus menelpon salah satu dewan juri untuk bisa menjemput dia ke depan dan membawa masuk kedalam.

Sementara informasi yang saya dengar bahwa setiap nominator seharusnya mendapatkan tranportasi yang layak dan juga hotel. OK saya beritahu yang sejujur-jujurnya. Anak kamipun tidak mendapatkannya.

Bahkan sayapun dan istri sebagai undangan hanya bisa duduk di bawah stagger di samping panggung tepat lampu-lampu panggung digantung di stagger tempat kami duduk . Saya mengerti mungkin teralu banyak orang terhormat yang diberikan kesempatan duduk di meja-meja terhormat depan panggung.

So, kembali bertanya. 16 Milyar dikemanakan?

adakah laporan pertanggung jawaban untuk ini?

well... FFI 2012 sudah berlalu.

Saya yakin akan ada cibiran "ah.... karena film elo ngga menang aja kan makanya elo berteriak".

Its ok. Paling tidak saya bisa berbicara dan mengatakan dari sudut pandang sayang mengenai FFI 2012.

Kalau boleh saya mengatakan hal yang paling saya sesali tahun ini adalah. Saya menyesal dan sangat menyesal pernah mengirim Film "Cita-Citaku Setinggi Tanah" ke Festivall Film Indonesia 2012.

Dan saya percaya masih ada sineas-sineas yg waras. yang jujur dan mau berkarya tanpa pamrih.

Percaya deh. Film "baik" akan selalu dihargai sampai kapanpun with or without piala.

salam

eugene panji

sutradara