Senin, 28 Oktober 2013

Ratusan Anak Ikuti Kompetisi FTA 2013

https://fbcdn-sphotos-e-a.akamaihd.net/hphotos-ak-prn2/1395781_715003531862322_431546156_n.jpgphoto oleh M Syawal



Sukses menggarap event akbar Festival Film Anak (FFA) sejak tahun 2008 dengan hasil karya 120 film anak dalam kategori fiksi dan documenter, Yayasan Pusat Kajian dan Perlindungan Anak (PKPA) kini mengembangkan "sayapnya" dalam upaya memberikan apresiasi terhadap kreatifitas anak Indonesia melalui penyelenggaraan Festival Teater Anak (FTA) 2013 di gedung pagelaran Teater O USU (26/10). FTA dengan tema Aku dan Indonesiaku ini merupakan event perdana, dengan dukungan dari komunitas Teater O USU dan Kinder Not Hilfe, PKPA telah berhasil menginisiasi kompetisi teater anak dengan berbagai lintas status sosial, baik kalangan teater pelajar, komunitas teater anak nelayan, komuitas teater anak jalanan dan komunitas miskin kota.

Sepuluh komunitas teater dengan jumlah pemain sekitar 15 anak setap komunitasnya telah diberikan technical meeting pada tanggal 24 Oktober 2013 dengan harapan bahwa anak dapat melakukan pementasan dengan baik dan tidak lari dari kesesuaian tema yang diberikan.

"Dengan tema Aku dan Indonesiaku, anak kami bebaskan untuk menyuarakan gagasan, ide, harapan dan bahkan kritik sosial terhadap kondisi-kondisi sosial di Indonesia, khususnya yang bersinggungan dengan hak anak" ucap Ismail Marzuki, selaku ketua panitia, kepada MedanBisnis.

Semua komunitas teater anak telah memberikan tontonan yang sangat atraktif dan menghibur, dengan berbagai isu sosial yang diangkat, seperti nasionalisme, pendidikan, kesehatan, anak jalanan, anak yang berhadapan dengan hukum, korupusi.

Teater Temuga melakukan pementasan dengan judul naskah "Tegar Nak", teater 8 dengan judul impianku tak berhenti sampai di sini, teater Dharmateta dengan judul Cinderlela panti asuhan, teater Pekan Belawan membawakan naskah meraih mimpi, teater Windows Production dengan judul kedai kesayanganku, teater PPA MDC dengan judul :Si anak bawang", teater Koala Amplas dengan judul nyanyian anak jalanan, teater Eceng Gondok dengan judul garuda di dadaku, teater Semut dengan judul aku lelah dan teater Roteta dengan judul otong oh otong.

Berbagai atraksi hiburan dari para penonton semakin meriuhkan suasana, diantaranya joget cesar, battle shuffle dance, beatbox, dan stand up comedy.Tampak jelas raut wajah para peserta FTA begitu harap-harap cemas saat dewan juri yang terdiri dari bapak Eddy Siswanto, bapak Yusrianto dan Irwan Hadi naik ke panggung pementasan untuk membacakan para pemenangnya.

"Dan juara pertama pada Festival Teater Anak tahun ini adalah…, ayoo siapa.., siapa ayoo.., dan pemenangnya adalah nomor penampilan delapan dengan judul garuda di dadaku," ucap pak Eddy Siswanto sebagai ketua dewan juri. Dengan rasa haru dan gembira terlihat berbagai ekspresi yang muncul dari komunitas teater Eceng Gondok menyambut pengumuman tersebut.

Juara kedua diraih komunitas teater Temuga, juara ketiga didapatkan komunitas Semut dan kategori ide cerita terbaik dimenangi teater PPA MDC.Dalam penutupannya, Ismail mengatakan bahwa semua komunitas teater telah memberikan penampilan yang sangat luar biasa dan pantas untuk mendapatkan apresiasi, sehingga hal tersebut menjadikan motivasi yang besar bagi penyelenggara untuk dapat menggelar kembali FTA tahun 2014. ( prawira)

sumber : http://www.medanbisnisdaily.com/