Sabtu, 17 Desember 2011

“B’ SEVEN Menahlukan Malam Dengan Musik”


Dunia malam memang mengandung konotasi yang buruk, selalu cenderung dengan hal-hal yang negatif. Tetapi tidak pula yang ditunjukan oleh B’ SEVEN grup band pub yang mengais rejeki dengan skill musik yang mereka miliki, band yang digawangi oleh Yoga pada bass, Cocky pada drum, Gitag pada gitar. Tanto keyboard ,dan Avis, Dini, Awing pada vocal. Pembentukan nama band ini dibuat dengan cara berembuk tuk mengatukan ide sebagai kekuatan memiliki band ini dan manager mengannggap 7 itu angka kebetuntungannya sehingga jadilah nama tersebut.

Bermula pada tahun 2009 bulan 6 tepatnya, band ini hanyalah band event lalu ada agency yang menawarkan mereka menjadi home band disalah satu pub di kota medan lalu mereka dikarantina selama sebulan, dan dari situ pulalah karier mereka meranjak naik saat diterima di zodiac pub n bistro, dengan bemodalkan skill didunia musik tidak mereka sia-siakan menggunakannya sebagai mata pencarian dalam memenuhi kebutuhan.

“Pada Awalnya kita berlima dengan nama Soft Hard setelah diaudisi terpilih 3 orang dari kita dan digabungkan dengan pemenang audisi lainnya dari kota Jakarta dan bandung dan dari itulah kami membentuk B’ SEVEN” ujar pria kurus ini sembari ditemani oleh sebatang rokok yang akrap dipanggi dengan sebutan Yoga.



Kontrak yang mereka terima pada pertama kali mereka resmi menjadi home band sebesar 15 juta untuk sebulan dan untuk perorangannya  masing-masing mereka mendapatkan honor sekitar Rp1.300.000 setelah dipotong untuk uang managemen dan juga uang untuk kostum yang di berikan dari pub tersebut.

“Yang paling berkesan pertama kali setelah dikarantina aku masuk dalam dunia malam awalnya sangat canggung karena ini sesuatu yang baru, dunia baru, suasana baru dan pergaulan baru pastinya. Yang paling teringat hingga sekarang ya ngerasain minuman hingga mabuk saat main band”, seruan bassis band ini dengan santainya

Namun itu semua tak terlepas dari dukungan orang tua dan  pesan yang disampaikan orang tuanya setelah mengetahui anaknya diterima pada pub itu seperti halnya jauhi narkotika, sekx bebas dan untungnnya sejauh ini Yoga dapat menjauhinya. Tapi yang tidak dapat terelakan olehnya yaitu minum yang bisa dibilang sedah mejadi rutinitas setelah manggung. Beliau mengatakan :”pernah juga kemarin tamu yang nawari nyarikan cewek tuk nemaninya dan dia mau membayari cewek yang menemani aku, kebetulan karena cewek itu teman aku ya kompakin ajalah dibayar tapi gak aku pake” ungkapnya.

Band pub ini bukan band kacangan terbukti telah melalang buana di Indonesia ini telah mengisi beberapa pub diluar kota Medan seperti Bangka, Batam dan Banda Aceh.

“Pesan dari aku skill jangan disia-siakan apalagi itu positif walau dunia malan terkesan negatif namun jika kita mejaganya ya sebenarnya sama seperti kehidupan pada umumnya, dan khusus tuk cewek jangan terlalu tergitur dengan kehidupan malam ini karena pengunjung biasanya dalam konotasi yang kurang baik dan ini menyebabkan ketergantungan didunia yang gemerlap”, Yoga mengakhiri.. 

m taufik pradana
mengudara 17 desember tepat pukul 11.35 wib