Senin, 28 November 2016

Festival Film Anak & Festival Teater Anak 2016, Ruang Apresiasi Kreatif bagi Anak

Debutnya dimulai tahun 2008, penyelenggaraan Festival Film Anak (FFA) yang diikuti oleh anak-anak (usia di bawah 18 tahun) telah memberikan dorongan bagi anak-anak Indonesia untuk meningkatkan partisipasi mempromosikan upaya pemenuhan hak dan perlindungan bagi anak melalui media film. Tahun 2016, Yayasan Pusat Kajian dan Perlindungan Anak (PKPA) bekerjasama dengan Sineas Film Documentaru (SFD), Teater O USU dan Opique Pictures menyelenggarakan puncak apresiasi penganugrahan Festival Film dan Teater Anak Sumut 2016 di Hotel Asean Internasional Medan (26/11/2016).

Setidaknya menuju puncak anugerah ini, penyelenggara telah melakukan delapan rangkaian kegiatan lainnya, di antaranya pendataan dan publikasi penyebaran informasi, technical meeting cinematografi dan teater anak, produksi film dan teater peserta, verifikasi berkas film, penjurian film peserta, technical meeting khusus peserta teater, pementasan dan penjurian teater, screening film peserta dan ditutup dengan penganugerahan FFA dan FTA Sumut tahun 2016.

Tahun 2016 ini, penyelenggara memilih tema “Pendidikan untuk Semua”, dan kemudian tema tersebut kemudian diturunkan menjadi enam sub tema pilihan, di antaranya: pendidikan internet baik, pendidikan bagi anak difable, pendidikan bagi anak di situasi bencana, pendidikan pencegahan kekerasan/ kejahatan terhadap anak, pendidikan alternatif bagi anak-anak marginal, pendidikan pencegahan penyalahgunaan narkoba.

“Setidaknya sampai tahun 2016, jumlah produksi film yang pernah ikut berkompetisi dalam FFA sebanyak 162 film untuk kategori fiksi dan dokumenter. Dan kami senang dapat memberi ruang baru melalui Festival Teater Anak (FTA) agar anak terus memberikan ide, gagasan dan kreativitas dalam kontribusi pembangunan daerah yang layak anak melalui produksi film dan teater anak,” ungkap Ismail Marzuki, Ketua Panitia penyelenggara kegiatan. Ismail menambahkan penyelenggaraan FTA yang dilakukan sejak pertama kali tahun 2013 telah mementaskan 42 garapan pementasan di Sumatera Utara. Walaupun pada tahun ini peserta didominasi oleh komunitas yang berasal dari Medan, namun Ismail optimis FTA dapat terus berkembang seperti FFA.

Hal senada juga disampaikan Misran Lubis sekalu Direktur Yayasan PKPA, Misran berharap penyelenggaraan FFA dan FTA tahun depan akan mendapatkan dukungan yang lebih besar dari para pihak, tidak hanya pemerintah namun juga kelompok sektor swasta, media dan organisasi masyarakat sipil lainnya.


Daftar Pemenang Festival Film Anak (FFA) Kategori Film Fiksi
  1. Terbaik Fiksi terbaik pertama dengan judul Dibawah Langit – Produksi komunitas Funtastic Time Production;
  2. Juara 2 dengan judul film Kelas Debu – Produksi komunitas Ecek-ecek Production;
  3. Juara 3 dengan judul film Naver Game Over – Produksi Forum Anak Kota Gunung Sitoli (FAKOLI);
  4. Sutradara terbaik Hardi Maulana dalam film Kelas Debu – Produksi komunitas Ecek-ecek Production;
  5. Editor terbaik M Fahreza Anzar dalam film Kelas Debu – Produksi komunitas Ecek-ecek Production;
  6. Kameramen terbaik Intan dalam film Koin-koin Surga – Produksi komunitas Theater 36 dan Medan Art Cinematografi;
  7. Pemeran Utama Pria Terbaik Primadani dalam film Pulau Terapung – Produksi komunitas Jaring Halus Production;
  8. Pameran Utama Wanita Terbaik Umi Kalsum dalam film Umi dan Dara – Produksi komunitas Theater 36 dan Medan Art Cinematografi.
 Pemenang Kategori Film Dokumenter Festival Film Anak (FFA) 2016
  1. Film Terbaik pertama dengan judul Cerdas Dalam Keunikan – Produksi Komunitas O Pictures Foundation;
  2. Juara 2 dengan judul film Generasi Cermat Berinternet Sehat – Produksi komunitas Trifa Production;
  3. Juara 3 dengan judul film Desaku Istanaku – Produksi komunitas Jaring Halus Production;
  4. Sutradara terbaik Indah dalam film Secercah Harapan di Perempatan – produksi komunitas Medan Art of Cinematografi;
  5. Editor Terbaik Muhammad Faris Robzki dalam film Generasi Cermat Berinternet Sehat – Produksi komunitas Trifa Production;
  6. Kameramen Terbaik Fasya Haliza dalam film Desaku Istanaku – Produksi komunitas Jaring Halus Production.
 Pemenang Pementasan Festival Teater Anak (FTA) 2016
  1. Teater terbaik pertama dengan judul pementasan Internet Sehat – Produksi komunitas Teater Temuga;
  2. Juara 2 dengan judul pementasan Jalanmu Sekolahku – Produksi komunitas Semut Teater;
  3. Juara 3 dengan judul pementasan Kita Punya Masa Depan – Produksi komunitas Teater Tabel;
  4. Juara Harapan dengan judul pementasan Game Merusakmu – Produksi komunitas Teater Rawit;
  5. Pemeran Utama Pria Terbaik adalah tokoh sebagai Binsar – dalam Pementasan Game Merusakmu – Produksi komunitas Teater Rawit;
  6. Pameran Utama Wanita Terbaik adalah tokoh Sebagai Ibu Guru – dalam Pementasan Internet Sehat Produksi komunitas Teater Temuga.
Penyelenggaraan Festival Film dan Teater Anak tahun ini didukung oleh Kinder Not Hilfe (KNH), PT Agincourt Resources, PT Tirta Sibayakindo, Yayasan SMILE, Yayasan Pendidikan Islam (YPI) Amir Hamzah, Semut Medan Talent (SMT), Indie Art Project dan Tupperware. Selain itu, beberapa media seperti DAAI TV, Radio Republik Indonesia (RRI), kabarmedan.com dan Tabloid Imaji telah berkomitmen sebagai media partner.***(CM/PR)

sumber: http://ceritamedan.com/

Penganugerahan FFA dan FTA - Pesan Sosial Melalui Film dan Teater


(Analisa/sari ramadhani) PENGHARGAAN FFA: Beberapa anak berhasil meraih penghargaan untuk editor, kameramen dan sutradara terbaik kategori film dokumenter, Sabtu (26/11).

Medan, (Analisa). Melalui film, anak-anak bisa menyam­paikan pesan sosial yang berkaitan dengan ke­hidupan mereka dewasa kini. Karya bisa bernilai lebih dari sekadar materi.
Pernyataan tersebut disampaikan Direk­tur Eksekutif Yayasan Pusat Kajian dan Per­lindungan Anak (PKPA), Misran Lubis saat gelaran Penganugerahan Festival Film Anak (FFA) dan Festival Teater Anak (FTA) di salah satu hotel di Medan, Sabtu (26/11).

Karya anak penting untuk diberi apresiasi. Karena masih usia sekolah mereka sudah mampu menghasilkan film atau tontonan yang tepat bagi usianya. Pesan yang dibuat dan disampaikan melalui film diharapkan dapat menginspirasi orang dewasa agar lebih peduli terhadap anak.
 
"Ini FFA kesembilan dan FTA ketiga. Komunitas film anak di Sumatera Utara memang luar biasa. Kami mengapresiasi seluruh komunitas dan sekolah yang berpartisipasi," ujarnya.
Pada acara bertajuk 'Pendidikan untuk Semua' itu, ia juga mengatakan PKPA sedang menggalakkan inklusi sosial dalam kehidupan anak. Dalam keadaan apa pun, pendidikan anak harus menjadi perhatian utama.
Ketua Panitia Penyelenggara, Ismail Marzuki menuturkan, festival ini membe­rikan dorongan bagi anak. Tujuannya meningkatkan partisipasi mempromosikan upaya pemenuhan hak dan perlindungan anak melalui media film.

Sebanyak 162 film kategori fiksi dan dokumenter diproduksi dalam ajang FFA. Sedangkan FTA sudah menampilkan 42 pementasan di Sumut. Tahun ini peserta didominasi dari Medan.
"Kami senang dapat memberi ruang bagi anak melalui kegiatan ini. Harapannya anak terus memberikan ide dan kreativitas dalam kontribusi pembangunan daerah layak anak melalui produksi film dan teater anak," jelasnya.

Staf ahli Gubernur Sumut Bidang Pendidikan dan Kesejahteraan Rakyat H Aspan Sofyan menambahkan, melalui FFA dan FTA, anak dapat menciptakan tontonan sendiri yang layak dalam bentuk film dan teater. Kegiatan ini bisa menjadi peluang anak di masa depan.

Anak juga membantu distribusi penyam­paian pesan ke tengah masyarakat. Saat ini, banyak tayangan film lebih menonjolkan unsur kemewahan, hedonisme, konsu­me­risme, kekerasan dan pornografi yang tidak se­suai dengan anak.

Berkarya melalui film dan teater dapat membangkitkan sikap percaya diri, jujur dan berprestasi pada diri anak. Hal-hal positif seperti ini harus terus dikembangkan. "Kami akan mendukung kegiatan ini untuk melahirkan insan film berkualitas di Indonesia, khususnya Sumut. Mudah-mudahan ke depannya mendapat tempat di masyarakat," pungkasnya. (dani)

sumber: http://harian.analisadaily.com/ 

Festival Film Anak dan Festival Teater Anak 2016 Ruang Apresiasi Kreatif Bagi Anak


MEDAN, KabarMedan.com | Yayasan Pusat Kajian dan Perlindungan Anak (PKPA) bekerjasama dengan Sineas Film Documentaru (SFD), Teater O USU, dan Opique Pictures, menyelenggarakan puncak apresiasi penganugrahan Festival Film dan Teater Anak Sumut 2016, yang digelar di Hotel Asean Internasional, Sabtu (26/11/2016).

Sejak mulai diadakan pada tahun 2008, penyelenggaraan Festival Film Anak (FFA) yang diikuti oleh anak-anak usia dibawah 18 tahun, telah memberikan dorongan bagi anak-anak Indonesia untuk meningkatkan partisipasi mempromosikan upaya pemenuhan hak dan perlindungan bagi anak melalui media film.

Setidaknya menuju puncak anugerah ini, penyelenggara telah melakukan delapan rangkaian kegiatan lainnya, diantaranya pendataan dan publikasi penyebaran informasi, technical meeting cinematografi dan teater anak, produksi film dan teater peserta, verifikasi berkas film, penjurian film peserta, technical meeting khusus peserta teater, pementasan dan penjurian teater, screening film peserta dan ditutup dengan penganugerahan FFA dan FTA Sumut tahun 2016.

Untuk tahun 2016 ini, penyelenggara memilih tema “Pendidikan untuk Semua”, dan kemudian tema tersebut kemudian diturunkan menjadi enam sub tema pilihan, diantaranya pendidikan internet baik, pendidikan bagi anak difable, pendidikan bagi anak di situasi bencana, pendidikan pencegahan kekerasan/kejahatan terhadap anak, pendidikan alternatif bagi anak-anak marginal, pendidikan pencegahan penyalahgunaan narkoba.

“Setidaknya sampai tahun 2016, jumlah produksi film yang pernah ikut berkompetisi dalam FFA sebanyak 162 film untuk kategori fiksi dan dokumenter. Dan kami senang dapat memberi ruang baru melalui Festival Teater Anak (FTA) agar anak terus memberikan ide, gagasan dan kreatifitas dalam kontribusi pembangunan daerah yang layak anak melalui produksi film dan teater anak,” kata Ismail Marzuki, selaku Ketua Panitia penyelenggara kegiatan.

Ismail menambahkan, penyelenggaraan FTA yang dilakukan sejak pertama kali tahun 2013 telah mementaskan 42 garapan pementasan di Sumatera Utara. Walaupun pada tahun ini peserta didominasi oleh komunitas yang berasal dari Medan, namun Ismail optimis FTA dapat terus berkembang seperti FFA.

Hal senada juga disampaikan Misran Lubis selaku Direktur Yayasan PKPA, Misran berharap penyelenggaraan FFA dan FTA tahun depan akan mendapatkan dukungan yang lebih besar dari para pihak, tidak hanya pemerintah namun juga kelompok sektor swasta, media dan organisasi masyarakat sipil lainnya (indokPKPA). [KM-01]

Berikut Daftar Pemenang Festival Film Anak (FFA) 2016
Kategori Film Fiksi:
  1. Terbaik Fiksi terbaik pertama dengan judul Dibawah Langit – Produksi komunitas Funtastic Time Production
  2. Juara 2 dengan judul film Kelas Debu – Produksi komunitas Ecek-ecek Production
  3. Juara 3 dengan judul film Naver Game OverProduksi Forum Anak Kota Gunung Sitoli (FAKOLI)
  4. Sutradara terbaik Hardi Maulana dalam film Kelas Debu – Produksi komunitas Ecek-ecek Production
  5. Editor terbaik M Fahreza Anzar dalam film Kelas Debu – Produksi komunitas Ecek-ecek Production
  6. Kameramen terbaik Intan dalam film Koin-koin Surga – Produksi komunitas Theater 36 dan Medan Art Cinematografi
  7. Pemeran Utama Pria Terbaik Primadani dalam film Pulau Terapung – Produksi komunitas Jaring Halus Production
  8. Pameran Utama Wanita Terbaik Umi Kalsum dalam film Umi dan Dara – Produksi komunitas Theater 36 dan Medan Art Cinematografi
Kategori Film Dokumenter:
  1. Film Terbaik pertama dengan judul Cerdas Dalam Keunikan – Produksi Komunitas O pictures Foundation
  2. Juara 2 dengan judul film Generasi Cermat Berinternet Sehat – Produksi komunitas Trifa Production
  3. Juara 3 dengan judul film Desaku Istanaku – Produksi komunitas Jaring Halus Production
  4. Sutradara terbaik Indah dalam film Secercah Harapan di Perempatan – produksi komunitas Medan Art of Cinematografi
  5. Editor Terbaik Muhammad Faris Robzki dalam film Generasi Cermat Berinternet Sehat – Produksi komunitas Trifa Production
  6. Kameramen Terbaik Fasya Haliza dalam film Desaku Istanaku – Produksi komunitas Jaring Halus Production
Dan Berikut Pemenang Pementasan Festival Teater Anak (FTA) 2016
  1. Teater terbaik pertama dengan judul pementasan Internet Sehat – Produksi komunitas Teater Temuga
  2. Juara 2 dengan judul pementasan Jalanmu Sekolahku – Produksi komunitas Semut Teater
  3. Juara 3 dengan judul pementasan Kita Punya Masa Depan – Produksi komunitas Teater Tabel
  4. Juara Harapan dengan judul pementasan Game Merusakmu – Produksi komunitas Teater Rawit
  5. Pemeran Utama Pria Terbaik adalah tokoh sebagai Binsar – dalam Pementasan Game Merusakmu – Produksi komunitas Teater Rawit
  6. Pameran Utama Wanita Terbaik adalah tokoh Sebagai Ibu Guru – dalam Pementasan Internet Sehat Produksi komunitas Teater Temuga

sumber: http://kabarmedan.com/