Senin, 17 Desember 2012

Gebyar Penganugrahan Festival Film Anak 2012

http://stat.ks.kidsklik.com/statics/files/2012/12/13557369171557876900.jpg
       Suasana hari Sabtu yang biasanya sepi di lingkungan Radio Republik Indonesia (RRI) jalan Gatot Subroto Medan saat itu berubah total. Pagelaran musik di pelataran depan membuat beberapa pengendara berhenti. Belum lagi sekitar 250 orang tamu masuk dan memadati gedung serbaguna radio milik negara tersebut. Ratusan anak yang berusia di bawah 18 tahun bercampur dengan tamu-tamu dewasa dalam acara Penganugrahan Festival Film Anak 2012 (15/12).



            Festival Film Anak, atau yang lebih dikenal dengan FFA merupakan kegiatan tahunan yang dilakukan oleh Pusat Kajian dan Perlindungan Anak (PKPA) bekerjasama dengan berbagai kalangan sineas film seperti Sineas Film Dokumentary (SFD) dan Opieque Pictures dan sineas lainnya. Selain itu tahun ini keterlibatan Kinder Not Hilfe (KNH), Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana serta Pemerintah Kota Medan, juga RRI Medan sebagai media partner sangat membantu.

         Sebagai rangkaian kegiatan penganugrahan tersebut, penyelenggara juga menghadirkan hiburan tari persembahan anak-anak, nyanyian, modren dan sufle dance, serta music bigbox. Setelah pembukaan secara resmi dilakukan oleh ibu drg. Usma Polita Nasution M.kes sebagai perwakilan Walikota Medan, Master of Ceremony (MC) yang dibawakan oleh Uya dan Intan pun langsung menyampaikan nominasi insan dan film terbaik kategori dokumenter FFA 2012. 

          Suara para peserta dan tamu membahana saat mengapresiasi film yang tampil dalam trailer. Untuk insan sutradara terbaik kategori film dokumenter dimenangkan oleh Rangga Setiawan dalam film Kota Harapan produksi Fila Komunitas, editor terbaik Ayril dalam film Dimana? produksi Medan Magnet dan penulis cerita terbaik oleh Mujiono dengan film Kota Harapan. 

            “Dan film dokumenter terbaik sebagai juara pertama adalah” ucap ibu Usma sembari disambut riuh para nominator film-film yang bersaing pada kategori dokumenter.
“ Siapa yah.., Kota Harapan produksi Fila Komunitas” sambungnya dengan suara kuat. Puluhan anak dari tim Fila langsung bergemuruh sambil maju ke depan mendapatkan hadiah piala dan uang tabungan dua juta rupiah.

           Tak kalah serunya saat persaingan ketat terjadi pada kategori fiksi. Suara yel-yel tim saling bersahutan antar tim yang terlibat dalam nominasi penganugrahan. Perebutan insan terbaik dalam kategori fiksi didominasi oleh tim-tim asal kota Medan walau untuk kategori insan pemeran utama pria terbaik harus direlakan dimenangi Ashhabul Kahfi dalam perannya sebagai Alfi pada film Identitas yang berasal dari tim Banda Aceh.

           Saat yang paling ditunggu untuk pembacaan film terbaik kategori film fiksi. Setidaknya ada lima nominasi yang masuk untuk memperebutkan juara pertama, diantaranya film dengan judul Anak Akar, Kopiyah, Menatap Layar Atap, Untukmu dan Kasih Sayang.

            “ Kategori film fiksi terbaik sebagai juara pertama adalah.., ayo siapa tebak..” ucap Misran Lubis saat diminta MC membacakannya. Harap dan cemas terlihat pada semua peserta dari tim yang menjadi nominasi.

            “Dan pemenangnya adalah Kopiyah.., produksi Medan Magnet” sambungnya ditengah suara-suara antar peserta. Kumpulan siswa dari SMK Negeri 10 Medan langsung berteriak histeris untuk kemenangannya sembari maju ke depan.

          “Alhamdulillah, kami nggak sangka bisa menang jadi juara pertama. Terima kasih semuanya, para guru, pendamping dan seluruh sineas film anak” ucap Fanny saat memberikan ucapan terima kasih.

sumber : http://hiburan.kompasiana.com/