Jumat, 03 Juni 2011

Tidak Perlu Dirubah


seorang anak yang mengalami cacat tubuh dari lahir. Kondisi fisiknya sejak kecil hingga saat berusia 15 tahun ini sangatlah lemah. Berjalan pun harus menggunakan penyangga tubuh bahkan kursi roda selalu dipersiapkan disekitarnya bila tubuhnya tidak lagi memiliki kekuatan untuk melakukan aktivitas.

Walaupun begitu, si pemuda kecil itu tidak pernah menampakkan raut muka yang sedih. Senyuman selalu menyungging di setiap kata-kata yang terlontar dari bibirnya. Mereka sekeluarga saling menyayangi dan bergantian memberi dukungan baik fisik maupun semangat.

Di suatu senja, saat berdua menikmati matahari kembali keperaduan, si kakak membuka pembicaraan, "Dik, kita berandai-andai nih, kalau bisa atau kalau boleh memilih atau kalau ada yang Kamu inginkan dan ada yang mau memberi. Apa yang ingin Kamu rubah di kehidupanmu sekarang?"

Sambil tersenyum santai si adik menjawab "Tidak ada." "Jangan buru-buru menjawab. Pikir baik-baik dulu. Jika Kamu diperbolehkan merubah, apapun itu, apa yang ingin Kamu rubah?" Si kakak penasaran mengulang pertanyaan yang sama. "Tidak ada kak!
Tidak ada yang ingin aku rubah. Dan mengapa aku harus merubahnya?" Tanyanya balik.

"Kamu tidak ingin bisa berjalan sendiri? Kamu tidak ingin terlepas dari tongkat penyanggamu dan kursi roda itu?" balas si kakak dengan nada sengit. "Akh tidak mau. Dengan tongkat penyangga dan kursi roda ini, aku tidak perlu capek berjalan dan mengantri dimana pun. Hehehe..
Kakak sendiri tahu kan, aku sudah bisa bermain bola dari kursi roda dan teman-temanku juga senang bermain denganku. Pokoknya tidak ada apapun yang ingin aku rubah!" serunya nyaring.

Setelah berdiam beberapa saat, si adik meneruskan bicaranya, "Kak, jangan marah dulu ya. Sungguh kak, tidak ada yang ingin aku rubah di kehidupanku sekarang, karena aku tahu dan sadar, aku tidak mungkin bisa merubah kondisi tubuhku yang lemah ini. Tetapi aku bahagia dan sangat bersyukur yaitu memiliki ayah, ibu, dan kakak yang sangat mencintaiku. Memiliki keluarga dan teman-teman yang baik, telah lebih dari cukup dari yang bisa aku harapkan. Dan aku tidak ingin merubah semua ini dan menggantikannya dengan apapun." Segera si kakak berbalik dan memeluk adiknya sambil berbisik sayang "Terima kasih dik, kakak selalu menyayangimu."

Sahabat..
Banyak orang menderita kehidupannya karena tidak mampu menikmati apa yang telah diperolehnya. Tetapi selalu mencari dan menginginkan sesuatu di luar jangkauannya, merasa sukses itu ada di sana bukan berada di sini.

Maka berbahagialah orang yang mampu menerima keadaan hari ini apa adanya, tanpa mengerutu, mengeluh, dan tanpa kasihan pada diri sendiri. Mampu menerima keadaan yang tidak bisa dirubah dengan iklas dan rasa syukur itulah jiwa besar yang harus kita kembangkan di dalam mengarungi kehidupan ini agar kita tetap mantap dan tegar dalam menatap hari depan.

Kita tersenyum saat kita maju dan sukses itu adalah hal biasa namun bisa tetap tersenyum di saat kita di rundung ketidak beruntungan, itu barulah luar biasa! Itulah kekayaan hidup. Itulah pemenang sejati..

jadikanlah kehidupan ini tersenyum untuk kita..

inspirasi dari seorang sahabat..

Orang Sukses dan Nelayan


Suatu hari, seorang pedagang kaya datang berlibur ke sebuah pulau yang masih asri. Saat merasa bosan, dia berjalan-jalan keluar dari villa tempat dia menginap dan menyusuri tepian pantai. Terlihat Di sebuah dinding karang seseorang sedang memancing, dia menghampiri sambil menyapa,

"Sedang memancing ya pak?", sambil menoleh si nelayan menjawab,

"Benar tuan. Mancing satu-dua ikan untuk makan malam keluarga kami".

"Kenapa cuma satu-dua ikan pak? Kan banyak ikan di laut ini, kalau bapak mau sedikit lebih lama duduk disini, tiga-empat ekor ikan pasti dapat kan?"

Kata si pedagang yang menilai si nelayan sebagai orang malas. "Apa gunanya buat saya ?" tanya si nelayan keheranan.

"Satu-dua ekor disantap keluarga bapak, sisanya kan bisa dijual. Hasil penjualan ikan bisa ditabung untuk membeli alat pancing lagi sehingga hasil pancingan bapak bisa lebih banyak lagi" katanya menggurui.

"Apa gunanya bagi saya?" tanya si nelayan semakin keheranan.

"Begini. Dengan uang tabungan yang lebih banyak, bapak bisa membeli jala. Bila hasil tangkapan ikan semakin banyak, uang yang dihasilkan juga lebih banyak, bapak bisa saja membeli sebuah perahu. Dari satu perahu bisa bertambah menjadi armada penangkapan ikan. Bapak bisa memiliki perusahaan sendiri. Suatu hari bapak akan menjadi seorang nelayan yang kaya raya".

Nelayan yang sederhana itu memandang si turis dengan penuh tanda tanya dan kebingungan. Dia berpikir, laut dan tanah telah menyediakan banyak makanan bagi dia dan keluarganya, mengapa harus dihabiskan untuk mendapatkan uang? Mengapa dia ingin merampas kekayaan alam sebanyak-banyaknya untuk dijual kembali. Sungguh tidak masuk diakal ide yang ditawarkan kepadanya.

Sebaliknya, merasa hebat dengan ide bisnisnya si pedagang kembali meyakinkan, "Kalau bapak mengikuti saran saya, bapak akan menjadi kaya dan bisa memiliki apa pun yang bapak mau".

"Apa yang bisa saya lakukan bila saya memiliki banyak uang?" tanya si nelayan.

"Bapak bisa melakukan hal yg sama seperti saya lakukan, setiap tahun bisa berlibur, mengunjungi pulau seperti ini, duduk di dinding pantai sambil memancing".

"Lho, bukan hal itu yang setiap hari saya lakukan tuan, kenapa harus menunggu berlibur baru memancing?", kata si nelayan menggeleng-gelengkan kepalanya semakin heran.

Mendengar jawaban si nelayan, si pedagang seperti tersentak kesadarannya bahwa untuk menikmati memancing ternyata tidak harus menunggu kaya raya.

Sahabat...
Ada Pepatah mengatakan, "jangan mengukur baju dengan badan orang lain" Maksudnya..Si pedagang mungkin benar melalui analisa bisnisnya, dia merasa apa yang dilakukan oleh si nelayan terlalu sederhana, monoton dan tidak bermanfaat. Mengeruk kekayaan alam demi mendapatkan uang dan kekayaan sebanyak-banyaknya adalah wajar baginya.

Sedangkan bagi si nelayan, dengan pikiran yang sederhana, mampu menerima apapun yang diberikan oleh alam dengan puas dan ikhlas. Sehingga hidup dijalani setiap hari dengan rasa syukur dan berbahagia.

Memang ukuran "bahagia", masing-masing orang pastilah tidak sama. Semua kembali kepada keikhlasan dan cara kita mensyukuri, apapun yang kita miliki saat ini..
nikmatilah hidup ini dengan rasa syukur dan keimanan yang membaja, karena hidup adalah perubahan menuju sukses..Dasyat..Luar biasa..

Filosofi Pensil


Pada suatu sore yang teduh, seorang nenek tampak berkutat asyik dengan kegiatannya di halaman belakang sebuah rumah. Ia tampak sedang menuliskan sesuatu pada sebuah kertas. Kala itu, kemudian si cucu datang menghampiri dan bertanya, "Nenek sedang menulis apa Nek, sepertinya asyik sekali. Pensilnya baru ya Nek?"

Sambil tersenyum sabar, si nenek menjawab. "Nenek sedang menulis tentang kamu, cucu nenek yang cantik dan pintar," ucapnya penuh sayang. "Tetapi, sebenarnya ada yang lebih penting lho dari isi tulisan ini, yaitu pensil yang nenek pakai untuk menulis ini."

Si cucu sejenak merasa kebingungan mendengar penuturan nenek. Ia pun dengan saksama mengamati sesaat pensil yang ada di tangan nenek. Tak lama, si cucu berkata, "Selain pensilnya masih baru, rasanya tidak ada yang istimewa dari pensil Nenek. Memang apa hebatnya pensil Nenek dibandingkan dengan pensil yang lain?"

"Benar cucuku. Pensil nenek sama saja dengan pensil yang lain. Maksud nenek, sebatang pensil bukan hanya dinilai dari bentuk fisiknya, warna, atau panjang pendeknya, tetapi sebatang pensil sebenarnya mempunyai 5 kualitas unggulan yang bisa menjadi pedoman saat kita menjalani kehidupan ini," jelas nenek sembari mengelus lembut rambut cucu kesayangannya.

"Memangnya selain untuk menulis, kualitas apa lagi yang dipunyai oleh sebatang pensil Nek?" tanya si cucu penasaran.
"Dengarkan baik-baik ya..." ungkap nenek.
"Kualitas pertama yang perlu diperhatikan yaitu bahwa pensil dapat menjadi pengingat kita kalau kita bisa berbuat hal yang hebat dalam hidup ini. Yakni, mengingatkan bahwa seperti sebuah pensil ketika menulis, kita tidak boleh lupa bahwa ada tangan yang selalu membimbing langkah kita dalam hidup ini. Kita menyebutnya tangan Tuhan. Dia selalu membimbing kita sesuai dengan ajaran-ajaranNya."

"Kualitas kedua, Kamu bisa memperhatikan, bahwa saat proses menulis, kita kadang beberapa kali harus berhenti dan menggunakan rautan untuk menajamkan kembali pensil kita. Rautan itu seakan membuat si pensil menderita. Tetapi setelah proses meraut selesai, si pensil akan mendapatkan ketajamannya kembali. Begitu juga dengan kehidupan manusia. Kita harus berani menerima penderitaan dan kesusahan, termasuk berbagai ujian dan tantangan, karena itu semua yang akan membuat kita menjadi manusia yang lebih baik dan berkualitas."

"Kualitas ketiga yang perlu kamu camkan adalah bahwa pensil selalu memberikan kita kesempatan untuk menggunakan penghapus sebagai upaya memperbaiki kesalahan. Oleh karena itu, memperbaiki kesalahan dalam hidup ini bukanlah hal yang jelek atau buruk. Itu bahkan membantu kita untuk tetap berada pada jalan yang benar. Hal ini sekaligus mengingatkan bahwa kita tak pernah luput dari berbagai jenis kesalahan."

"Kualitas keempat yakni tentang bagian yang paling penting dari sebuah pensil. Jika kamu perhatikan, bagian yang paling bermanfaat bukanlah bagian luarnya, melainkan arang yang ada di dalamnya. Begitu pula dengan kita. Karenanya, kita harus selalu memupuk hal-hal baik yang ada di dalam diri kita dengan terus meningkatkan kualitas dalam diri. Karena itu, kita perlu terus memupuk kekayaan mental dalam setiap tindakan kita."

"Kualitas kelima adalah bahwa harus kita sadari jika sebuah pensil selalu meninggalkan tanda/goresan. Seperti juga manusia, kita harus selalu sadar dan waspada karena apa pun yang kita perbuat dalam hidup ini akan meninggalkan kesan dan goresan. Maka berhati-hatilah dalam berpikir, berucap, dan bertindak. Sehingga, goresan yang kita tinggalkan akan menjadi guratan yang memberi manfaat bagi diri dan orang lain."

Mendengar ucapan itu, si cucu pun berterima kasih pada nenek. "Akan saya ingat terus ucapan Nenek ini. Semoga, saya juga bisa menjadi 'pensil' yang berkualitas Nek..."


Sahabat ...
Hidup adalah proses belajar dan berjuang tanpa batas! Dan, setiap saat kita tak bisa lepas dari berbagai unsur yang ada di sekeliling kita. Sebagai manusia yang ber-Tuhan, kita harus memiliki nilai spiritual untuk mengajarkan diri agar selalu rendah hati. Kemudian, dalam menjalani kehidupan, kita selayaknya terus berusaha memoles diri secara kontinu agar dapat meningkatkan kualitas pribadi.

Tak lupa, saat melakukan berbagai kesalahan, kita belajar berbenah diri untuk terus menjadi pribadi yang lebih baik. Saat kita maju, tak lupa untuk tetap belajar. Melalui sikap belajar yang konsisten, semoga apa yang telah dan akan kita pikir, ucapkan, dan perbuat, mampu menjadi berkat bagi diri sendiri dan bermanfaat untuk orang lain. Sehingga, hidup kita akan jauh lebih berarti.

disadur oleh berbagai sumber dan kisah-kisah motivasi..

5 menit


Pada suatu hari, tampak seorang ayah sedang berdiri di taman, menemani anaknya yang sedang gembira bermain ayunan. Agaknya waktu serasa cepat berlalu, sambil sesekali melirik pada jam di tangannya, si ayah tahu, saatnya bermain telah selesai, karena masih ada pekerjaan yang menunggu untuk segera diselesaikan.

"Sebentar Ayah, lima menit lagi yaaaah, pliiiisss," suara kecil itu terdengar memelas. Ayahnya dengan spontan menjawab, "Oke, lima menit lagi!" Si kecil berlari ke ayunannya dan kembali bermain dengan gembira sedangkan si ayah mengamati dari kejauhan dengan senyuman senang.

Lima menit berlalu dengan cepat, saat si ayah mengingatkan kepada puteranya. "Pliiiissss, lima menit lagi, Yah. Lima menit terakhiiir deh. Janji, setelah ini udahan. Oke, Yah?" suara memohon disertai tatapan mata yang penuh harap membuat si ayah tidak tega dan kembali mengabulkan permintaan si kecil.

Seorang ibu yang sedari tadi mengamati kejadian itu di sebelahnya berkomentar, "Wah... Bapak hebat sekali, sabar dengan anak-anaknya ya, Pak." Dengan tersenyum si ayah berkata, "Iya Bu, belajar sabar. Saya pernah kehilangan anak saya yang sulung karena terjatuh saat naik sepeda. Sampai sekarang, masih terasa kekecewaan dan penyesalan di dalam hati ini. Saat mereka ada, saya terlalu sibuk dan tidak berusaha lebih keras menyisihkan waktu untuk keluarga hingga kemudian harus kehilangan salah satunya. Saat sibuk dengan pekerjaan, saya berpikir, toh yang saya lakukan untuk membahagiakan mereka, untuk memenuhi kebutuhan mereka juga. Dan saya salah. Uang yang saya kumpulkan seberapa banyak pun, ternyata tidak pernah bisa membeli kebahagiaan itu," ujarnya dengan nada duka.

"Sejak saat itu saya berjanji dalam hati untuk tidak mengulangi kesalahan yang sama. Dan saat si kecil merengek minta 'lima menit', sesungguhnya, bukan dia yang meminta waktu kepada saya, tetapi dia justru sedang memberi tambahan waktu kepada saya untuk menikmati kegembiraan bersamanya," papar si ayah sambil melontarkan pandangan sayang kepada putranya yang sedang asyik bermain.


Sahabat...
Manusia seringkali lupa mensyukuri dan menghargai yang telah dipunyai. Saat keadaan memaksa dia harus kehilangan, segera kecewa dan rasa sesal pun seiring mengikuti, bahkan kerap kali terpuruk dengan perasaan bersalah yang berkepanjangan dan sulit untuk memaafkan diri sendiri.

Maka, mari kita siapkan waktu bahkan 'paksakan' diri untuk membiasakan berbagi perhatian dengan keluarga dan orang-orang yang kita cintai.

Tokoh-tokoh Dunia yang Mengispirasi Anak untuk Sukses


poto oleh M Taufik Pradana

Sebenarnya siapa tokoh dunia yang mampu menginspirasi anak-anak untuk sukses sejak dini, bahkan sebelum anak-anak bisa membaca dan menulis. Sejak anak-anak belum mengenal para tokoh dunia yang tertulis di dalam buku-buku "suci" orang-orang hebat dan sukses.


Berikut ini adalah tokoh dunia yang tidak pernah luput perannya untuk kesuksesan anak sejak mulai dari kecil.

1. IBU
Kita lahir di dunia melalui perantaraan seorang ibu. Kita dikandung kurang lebih sembilan bulan dan lahir normal. Ibu adalah sumber motivasi bagi seorang anak. Beliau adalah tokoh dunia, tanpa seorang ibu, anak-anak tidak akan mengenal kasih sayang sejak dini, bahkan sejak dalam kandungan. Anak yang tidak menghargai ibunya adalah anak durhaka. Sebaliknya, seorang ibu yang tega menganiaya anaknya adalah ibu yang tak tahu diri.
Ibu adalah sumber motivasi, sumber penghiburan, sumber keteladanan. Seorang ibu, meskipun dia adalah wanita karier, tetap akan lebih peduli kepada anak dibandingkan seorang ayah. Ini karena ibulah yang sejak anak dalam kandungan merasakan interaksi dengan si anak. Dan Anda pasti setuju, apalagi bila Anda seorang ibu, bahwa sosok seorang ibu sangat menentukan sukses tidaknya seorang anak di masa depan.

2. AYAH
Jangan lupakan pasangannya, karena ibu harus berpasangan dengan seorang ayah sehingga seorang bayi lahir di dunia. Ayah adalah sumber inspirasi dan keteladanan bagi anaknya, terutama ketika harus menghadapi betapa kejamnya hidup di dunia. Ayah adalah lambang keperkasaan, sedangkan ibu lambang kelembutan. Ayah adalah pemberi semangat ketika si anak menghadapi banyak problem hidup dan harus secepatnya dipecahkan. Seorang ayah adalah pendorong lahirnya keputusan-keputusan yang cepat dan tangkas sehingga si anak dapat dengan cerdas mencari solusi atas suatu masalah.
Ayah adalah sosok yang luar biasa, pantang menyerah, dan selalu menanamkan keteladanan supaya anak tidak mudah frustrasi dan putus saya. Ketika anak mengeluh betapa berat beban hidup ini, ayah selalu mendorong supaya terus berusaha. Hingga akhir hayatnya, keteladanan beliaulah yang membuat anak selalu tegar, meski hidup tidak selalu cerah.

3. SAUDARA
Di dalam keluarga, anak-anak berinteraksi dengan saudara-saudaranya. Saudara kandung adalah saudara yang paling dekat dengan anak-anak sehingga kerukunan harus terus dipupuk dan dikembangkan. Memang tidak akan lepas dari pertengkaran, apalagi anak masih kecil-kecil. Berebut permen, berebut mainan, dan sebagainya akan selalu mewarnai setiap langkah si kecil. Namun, itu hanyalah bumbu persaudaraan. Selebihnya, rasa saling mengasihi pasti akan terbina seirama dengan tumbuh kembangnya anak-anak.
Saudara adalah sumber kekuatan, lambang harmonisnya saling berbagi beban dan kebahagiaan. Saudara juga bisa dijadikan tempat ngerumpi seandainya ada hal yang asyik dibicarakan. Selain itu, yang pasti bisa dilakukan adalah ketika seorang saudara mengalami kesulitan, saudara lainnya bisa membantu. Rasa dan kepekaan saling memberikan pertolongan itulah yang memudahkan anak-anak meraih keberhasilan.

4. TEMAN
Seperti hidup tanpa musik itu sepi maka hidup tanpa teman terasa hampa. Kita tidak mungkin hidup sukses tanpa peran teman atau sahabat. Seperti halnya saudara kandung, seorang teman atau sahabat juga dapat menjadi tempat curhat, menjadi tempat berkeluh kesah, tapi jangan kebanyakan mengeluh dan teman kita merasa risih. Saling berbagi cerita dan pengalaman hidup lalu memaknainya bersama-sama, itulah barangkali ungkapan yang lebih bijak.
Tanpa teman pula, kita tidak akan mungkin mendapat masukan yang bijak dan objektif tentang kelemahan dan kelebihan kita. Teman yang baik akan memberikan kritik dan masukan dalam porsi yang tepat, dengan resep yang sangat manjurrr... Teman yang baik tidak akan menjerumuskan kita ke jalan yang salah, bukan? Jangan sampai ungkapan "teman makan teman" mewarnai keseharian anak-anak kita.


5. GURU
Setelah mengenyam dunia pendidikan, tak akan terbantahkan bahwa seorang guru akan membuat anak Anda cerdas dan pada akhirnya sukses menjalani hidup di dunia persaingan. Guru juga menanamkan nilai-nilai keteladanan "tanpa tanda jasa" sehingga anak-anak semakin bermental kuat seperti baja. Anak-anak tidak akan mudah ditipu orang, misalnya, karena kepintarannya membentengi diri akan aksi tipu-menipu. Seorang guru juga akan mengarahkan ke jalan yang mana anak didiknya harus menempuh masa depan.
Guru merupakan salah satu sumber ilmu. Tanpanya seorang anak akan seperti katak dalam tempurung, "nggak gaul ilmu". Seorang guru yang baik akan senantiasa memberikan inspirasi kepada anak didik, meskipun keterbatasan sarana pendidikan dan dana masih menjadi tantangan tersendiri.


6. PEKERJA KREATIF
Dalam keseharian, anak-anak mulai berinteraksi dengan alam sekitar dan tentu bersentuhan dengan produk-produk tertentu yang mulai digemari anak-anak. Salah satu contoh yang paling mudah kita sebutkan adalah produk mainan. Di sinilah pekerja kreatif, orang-orang yang memampukan anak-anak Anda bermain dengan riang, sangat berperan. Tanpa penciptanya, yaitu pekerja kreatif itu, tak mungkin sebuah mainan dibuat, bukan?
Pekerja kreatif tidak hanya muncul dalam penciptaan mainan. Muncul pula buku-buku anak dengan beragam bentuknya, film-film anak, pakaian dan baju anak yang lucu-lucu, dan sebagainya, semua itu muncul dari kreativitas para pekerja yang bergelut di bidangnya.
Lebih melebar lagi, para pemberi motivasi melalui cerita atau kisah atau melalui lagu anak-anak, sebut saja pendongeng, penyanyi dan pencipta lagu anak, juga merupakan insan kreatif yang perlu diapresiasi. Merekalah yang mengisi satu ruang di hati anak sehingga terjadi keseimbangan pertumbuhan dunia pikir dan dunia hati, termasuk dunia kreativitas.


7. PESAING
Apakah seorang anak harus berhadapan dengan persaingan? Tentu saja. Sejak dini anak dihadapkan pada persaingan meskipun dengan skala yang masih sederhana, misalnya bersaing untuk meraih juara di kelas. Persaingan itulah yang memacu adrenalin anak untuk terus berusaha agar ia yang menjadi juaranya. Bahkan, kita merasa sedih ketika anak mengalami kekalahan, bukan?
Seorang pesaing juga merupakan salah satu guru terbaik karena dengannya anak "dipaksa" untuk kreatif, tidak mandek hanya dalam satu kali usaha. Para pesaing yang kuat akan semakin membuat anak kuat, sebaliknya, pesaing yang lemah bisa jadi membuat anak lemah. Oleh sebab itu, carilah pesaing yang sepadan seandainya pertarungan ingin Anda buat menjadi indah.
Ajarkan kepada anak untuk "maju tak gentar" dalam menghadapi persaingan. Kabarkan kepada buah hati bahwa persaingan itu baik bagi pertumbuhan otak dan hati karena dari situlah kesabaran, ketelatenan, kegigihan muncul dalam hari-harinya. Bersaing dengan teman, misalnya, sangat boleh asalkan dilakukan dengan sportif. Nah, sportivitas merupakan hasil tambahan jika anak Anda sudah mengenal persaingan.
Jadi, ayo kita sepakat bahwa pesaing merupakan salah satu tokoh dunia yang membuat anak Anda menjadi kuat, sekuat baja, namun penuh kearifan selembut dan sebijak seorang ibu.

Masih banyak tokoh dunia yang dapat menginspirasi anak untuk sukses. Semoga dari uraian yang sedikit ini bisa menjadi inspirasi Anda, setidaknya mulai "memutar otak" dan bilang, apa iya?

Tokoh dunia merupakan tokoh yang sudah diakui dunia akan peran besarnya dalam mempengaruhi perubahan dunia yang lebih baik dan maju? Tapi adakah yang sangsi akan peran tokoh dunia diatas? Maaf uraian ini hanya menggiring pola pikir Anda untuk belajar dari yang terdekat, namun maknanya tidak kalah dari para tokoh yang memang sudah menginspirasi dunia menjadi lebih baik dan hebat.

Sumber : www.buahaticerdas.com

Aku Takkan Rela

ini dapat dikatakan sebuah surat yang tak kunjung sampai kepada yang dituju. tulisan ini mengalir mengikuti isi hati yang seakan mengkhawatirkan suatu hal. dan semoga saja yang ditakuti selama ini tak kan pernah terjadi, sekiranya memang terjadi jangan sampai terdengar oleh telinga yang tak bersalah ini.

aku tak tahu apakah yang aku lakukan ini benar atau salah, aku tak bisa berbuat banyak karena aku tak mampu tuk menjaganya. ya ini tuk seorang wanita yang sangat aku sayangi. kami tak memiliki ikatan darah namun memiliki ikatan secara emosional, hanya saja aku terlambat mengenalnya sehingga dirinya sudah di miliki orang lain yang begitu sayang kepadanya.

kekhawatiran ini bermula suatu ketika dia berteman dengan soranng wanita yang memiliki penyimpangan sex, yah temannya itu dapat dikatakan seorang yang lesbian. dulu temannya itu pernah mengungkapkan prasaannya kepada dia, hanya saja saat itu aku masih mampu membimbingnya.

sekian lama komunikasi kami terhenti akibat dia menggantikan nomor hpnya tanpa mengabari aku sehingga aku mengalami kesulitan tuk memantaunya. lambat laun komunikasi kami sambung lagi dan itu juga karena kami berteman disalah satu jejaring sosial yang poluler ketika ini.

namun apa yang aku rasakan ketika ini, aku mendengarkan obrolan dia dengan teman wanitanya itu, mungkin saja bukan teman wanitanya dulu melainkan teman wanita yang hampir sama tingkahnya namun berbeda pula orangnya.

hati ini seakan mau memberontak tapi kalau tak diterima rasanya sama saja, ditambah lagi dengan pola pikirnya yang masih sedikit lambat itu akam menghambat. namun aku tetap brusaha menjadi yang terbaik wahau hanya sebatas menjadi abang.

dan aku tak pernah rela mendengarkan berita buruk tentang mu, jika aku mendenrkan kabar engkau tak perawan lagi akiban cowok engkau walau aku membenci namun jelas siapa dan apa penyebab engkau tag prawan lagi. bayangkan saja jika yang membuat engkau tak prawan lagi itu akibat perbuatan prempuan, mengganjal sekali di benak ini.

aku tak bisa berbuat banyak, toh semuanya itu kembali kepada diri kita masing-masing. pesan terakhir dari aku tuk mu adalah jaga dirimua baik-baik ya...

aku sayang kamu...



mengudara akibat kecemasan
3 juni 2011 tepat pukul 03.20wib
oleh M Taufik Pradana