Jumat, 28 Juni 2013

Film Sejarah Indonesia & 10 Film Box Office yang Menyesatkan

Biasanya kita bisa mempelajari dan mengetahui hal-hal dan pelajaran baru dari film yang kita tonton, tapi terkadang film-film yang kita tonton tidak selmanya memceritakan kebenaran. Ada beberapa film yang menurut sejarawan dan ahli antropologi justru "menyesatkan" penontonnya. Berikut 1 Film Indonesia dan 10 Film box office yang paling "menyesatkan" dan keliru dalam memaparkan sejarah:


11. G30 S PKI


Masih banyak mengandung unsur subyektifitas ala Orde Baru.Terlalu menonjolkan PKI sebagai dalang utama, padahal masih ada unsur keterlibatan Sukarno, Suharto, & CIA dalam peristiwa G30S, Serta menonjolkan Suharto sebagai superhero secara berlebihan, malahan Sukarno digambarkan sebagai tokoh villain


10. 300


meskipun film ini merupakan penghormatan untuk kode moral kuno dan latihan fisik modern didasarkan pada Pertempuran Thermopylae nyata, film ini mengandung terlalu banyak kebebasan dalam pemaparan sejarah. Yang paling jelas adalah raja Persia Xerxes bukanlah Cirque du Soleil setinggi 8-kaki. Juga, Dewan Spartan itu terdiri dari pria di atas usia 60, dan tidak ada yang semuda Theron (diperankan oleh Dominic West yang berumur 37 tahun). Dan prajurit Sparta pergi ke perlengkapan perang memakai perlengkapan perunggu, bukan hanya sepatu Speedos kulit.

9. 10.000 BC


Sutradara Roland Emmerich biasanya sangat ngotot untuk mempertahankan realisme dalam film nya (lihat adegan pengiriman virus komputer dengan komputer Macintosh ke pesawat alien di Independence Day). Jadi kita sebenarnya tidak suka untuk memberitahu kepadanya bahwa mammoth sama sekali tidak digunakan untuk membangun piramida. Dan yang pasti, mammoth bahkan tidak ditemukan di padang pasir. Mereka tidak akan perlu wol diseluruh tubunhya jika itu terjadi. Dan tidak ada piramida di Mesir sampai 2.500 SM.


8. The Last Samurai

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj6Kk0ZMrV8FXUmOg2_OpYa4PIOMECaAie0lY9z62osCrctIb_GPZHfCmhfdUoka6Ibuj8vgLZzPRId4BdnN6mZPIFpYKXuDCbg9ByXs1G7RH1_T78yG-gYKEUzyGMdN7XfMvoruWvcw00/s1600/imgThe+Last+Samurai2.jpg

Orang Jepang pada akhir abad 19 memang menggunakan tenaga asing dari luar negeri untuk memodernisasikan militer mereka, tetapi mereka kebanyakan adalah orang Perancis, bukan Amerika. Karakter Ken Watanabe didasarkan pada Takamori Saigo yang melakukan ritual bunuh diri, atau "seppuku" setelah menelan kekalahan dalam pertempuran bukan di tembak senjata Gatling Gun. Apalagi sangat meragukan bahwa alkoholic berumur 40an pensiunan perang dengan rambut yang menawan, bisa mahir menggunakan sumpit (apalagi pedang samurai?).


7. Gladiator


Kaisar Commodus bukan seorang sister-complex yang sangat terobsesi seperti yang digambarkan dalam film. Dia memang seorang alkoholik yang kejam, tentu, tapi tidak terlalu cengeng. Dia bahkan mampu memerintah lebih dari satu dekade dibandingkan ineptly yang hanya mampu memerintah selama beberapa bulan. Ia juga tidak membunuh ayahnya, Marcus Aurelius, yang benar-benar meninggal karena cacar air. Dan ia bukan dibunuh di arena gladiator, dia dibunuh di bak mandi nya.


6. Apocalypto

http://cdn.indowebster.com/www51.indowebster.com/459bef0c9eb0a59c42fe2115ee3634e3.jpg

Film ini benar-benar memberikan seluruh departemen dan ahli Antropologi sakit migrain. Memang benar suku Maya memiliki tradisi aneh mengorbankan manusia. Tetapi mereka tidak mempersembahkannya untuk Kulkulkan, Dewa Matahari, dan yang dibunuh hanyalah petinggi-petinggi yang ditangkap dalam perang saja. Para conquistador yang tiba di akhir film adalah penyelamat yang tidak pernah ada, bahwa 90% dari penduduk Amerika asli meninggal karena cacar dari ternak yang menginfeksi mereka.

5. Memoirs of a Geisha
Geisha yang sudah cukup berumur, yang disebut "mizuage" sama sekali tidak melakukan hubungan intim dengan klien. Dalam adegan klimaks dimana Sayuri mempesona Gion dengan tariannya, background yang digunakan (salju buatan dan lampu sorot) lebih seperti pertunjukan di Studio 54 daripada seperti Kyoto di masa sebelum perang.

4. Braveheart

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhDSM5GZRrM_rxUwKipIk1zEUpFVJAcfabfaH0O-8IHYph39KtbF8gA8uv9oys4kNrYBcnYf7aRwaH2AEhVisjCpivuxJ_emZxnpLYlMaupbbraU6vWgtHM9oEAuAjNVHodTU3XOfqxDHA/s1600/braveheart.jpg
Mari kita lupakan sejenak fakta bahwa pakaian "kilt" belum dipakai di Skotlandia sampai kira-kira 300 tahun setelah era William Wallace. Di dalam film, pesona mata biru Wallace sangat luar biasa, dia berhasil berselingkuh dengan istri raja Edward II, Isabella dari Perancis, dan akhirnya hasil dari perselingkuhan itu adalah lahirnya Edward III. Tetapi menurut buku-buku sejarah, Isabella berusia tiga tahun pada saat perang Falkirk, dan Edward III lahir tujuh tahun setelah Wallace meninggal.
3. Elizabeth: The Golden Age


Pada 1585, seperti di film, Ratu Elizabeth berusia 52 tahun (Cate Blanchett berumur 36 ketika ia memerankan film tersebut) dan tidak sedang didekati Ivan (yang sudah mati saat itu). Dan meskipun dia mengumpulkan dan memimpin pasukan di Tilbury dengan menunggang kuda putih memakai baju besi lengkap dengan pedang, ia duduk di samping pelana sambil membawa tongkat kecil (Dia lebih terlihat seperti seorang mayoret yang anggun daripada seorang Joan of Arc).

sumber : http://ladang-hijau.blogspot.com/


SEJARAH FILM INDONESIA DAN FILM-FILM TERBAIK YANG PERNAH ADA DI INDONESIA

Sudah sejak lama ada beberapa pihak baik itu institusi, media ataupun perorangan yang berusaha menggolongkan film-film Indonesia sepanjang masa yang layak menjadi film yang terbaik berdasarkan kategori-kategori tertentu. Salah satunya adalah tabloid Bintang Indonesia yang pada akhir tahun 2007 berusaha memilah film-film apa saja yang dapat dikategorikan sebagai film Indonesia terbaik. Dari 160 film yang masuk dipilihlah 25 film yang dapat dikategorikan sebagai film-film Indonesia terbaik sepanjang masa. Film-film tersebut dipilih oleh 20 pengamat dan wartawan film yakni: Yan Widjaya (wartawan film senior), Ilham Bintang (wartawan film senior), Ipik Tanojo (Bali Post), Eric Sasono (pengamat film), Arya Gunawan (pengamat film), Noorca M. Massardi (wartawan film senior), Yudhistira MassardiGatra), Leila S. Chudori (Tempo), Frans Sartono (Kompas), Yusuf AssidiqRepublika), Aa Sudirman (Suara Pembaruan), Taufiqurrahman (The Jakarta Post), Eri Anugerah (Media Indonesia), Sandra Kartika (Wakil Pemimpin Redaksi Tabloid Teen), Telni Rusmitantri (Cek n Ricek), Ekky Imanjaya (situs Layarperak.com), Wenang Prakasa (Movie Monthly), Orlando JafetCinemags), Poernomo Gontha Ridho (Koran Tempo), dan Ekal PrasetyaSeputar Indonesia)[1]. Ke-25 Film tersebut adalah: ( ( ( (
Film-film terbaik:
  1. Tjoet Nja’ Dhien (1986)
  2. Naga Bonar (1986)
  3. Ada Apa dengan Cinta? (2001)
  4. Kejarlah Daku Kau Kutangkap (1985)
  5. Badai Pasti Berlalu (1977)
  6. Arisan! (2003)
  7. November 1828 (1978)
  8. Gie (2005)
  9. Taksi (1990)
  10. Ibunda (1986)
  11. Tiga Dara (1956)
  12. Si Doel Anak Betawi (1973)
  13. (Cintaku di) Kampus Biru (1976)
  14. Doea Tanda Mata (1984)
  15. Si Doel Anak Modern (1976)
  16. Petualangan Sherina (1999)
  17. Daun di Atas Bantal (1997)
  18. Pacar Ketinggalan Kereta (1988)
  19. Cinta Pertama (1973)
  20. Si Mamad (1973)
  21. Pengantin Remaja (1971)
  22. Cintaku di Rumah Susun (1987)
  23. Gita Cinta dari SMA (1979)
  24. Eliana, Eliana (2002)
  25. Inem Pelayan Sexy (1977)
Film Indonesia dengan terbanyak ditonton keseluruhan :[rujukan?]
  1. Laskar Pelangi(2008) (4,6 Juta)
  2. Ayat-ayat Cinta(2007) (3,6 Juta)
  3. Ketika Cinta Bertasbih 1 dan 2(2009) (3,1 juta)
  4. Eiffel I’m in Love(2005) (3 Juta)
  5. Ada Apa dengan Cinta?(2002) (2,6 Juta)
  6. Sang Pemimpi(2010) (1,9 Juta)
  7. Garuda di Dadaku(2009) (1,2 Juta)
  8. Petualangan Sherina (1,2 Juta)
  9. Quickie Express (1 Juta)
  10. Tali Pocong Perawan (1 Juta)
Jumlah penonton ini tidak bisa diketahui dengan pasti mengingat produser film dan pihak eksebitor (bioskop) tidak mau mengungkapkan jumlah penonton sesungguhnya. Pihak bioskop melakukan pencatatan dan melaporkannya kepada produser film, tetapi mereka tak mau memberitahukannya kepada publik dengan alasan bahwa pengungkapan angka tersebut sepenuhnya adalah hak produser. Sedangkan produser cenderung untuk membesar-besarkan jumlah penonton mereka jika ditanya oleh media. Dicurigai, mereka menyembunyikan jumlah sesungguhnya dalam laporan mereka ke Dinas Pajak. Dengan demikian, pencatatan jumlah penonton film menjadi sesuatu yang sulit untuk dilakukan dengan sempurna.

sumber : http://id.wikipedia.org/

Film-Film Yang Mengangkat Keunikan Wilayah-Wilayah di Indonesia.

Dengan sekitar 17 ribu pulau, Indonesia merupakan surga bagi para sineas. Berikut tempat-tempat cantik yang pernah dijadikan lokasi syuting. Simak yuk.
  1. Potret ujung tombak negara, dalam hal ini diwakili Bintan ditampilkan oleh "Badai di Ujung Negeri". Disutradarai Agung Sentausa, film laga ini menceritakan drama persahabatan dan kisah perdagangan manusia di tepal batas Indonesia.
    1. Diangkat dari novel berjudul sama, Di Bawah Lindungan Ka'bah mengangkat kisah cinta beda kasta berlatar kota Padang era 1920-an.


    2. Dari ranah Hollywood ada "Eat Pray Love"  yang diangkat dari novel laris yang menceritakan perjalanan seorang wanita dalam mencari makna hidupnya dan pencariannya akhirnya berakhir di Bali. Lebih khusus lagi, ini menang film tentang traveling ya ^^



      Lagi-lagi film yang diadaptasi dari novel berjudul sama, "Laskar Pelangi" mengisahkan kehidupan 10 anak dari keluarga miskin di SD Muhammadiyah di Pulau Belitung.

      Mengisahkan pencarian seorang anak akan ayahnya yang hilang di laut. Salah satu pesan dari "The Mirror Never Lies" adalah menyadarkan publik akan pentingnya menjaga laut Nusantara.

      1. Bercerita tentang Denias, seorang anak yang berusaha mendapatkan pendidikan yang layak di Papua. Film ini mengambil latar di Wamena.


      2. "Pasir Berbisik" film yang sukses menyabet banyak penghargaan ini disyuting di hamparan pasir di kaki Gunung Bromo. Ada Dian Sastro-nya lhoo :D

        "Tanah Air Beta" menampilkan tragedi kemanusiaan dengan latar peristiwa pemisahan Timor Timur (Kini Timor-Leste) dari Indonesia.

        Terbaru yang sedang tayang di bioskop, ada “Lovely Man” yang menampilkan adu watak antara seorang pria transgender dengan putrinya yang terdidik secara Islami. Film ini menampilkan sisi lain Jakarta yang sangat romantis.

        1. Tak ketinggalan dari film dokumenter, ada “Negeri di Bawah Kabut” (“Land Beneath the Fog”. Menampilkan potret keluarga dan tantangan yang mereka hadapi, berlatar di Gunung Merbabu, Jawa Tengah.

        Menarik-menarik ya, film-filmnya. Teman-teman ada yang tahu lagi film-film yang mengangkat keunikan daerah-daerah di Indonesia? Atau mungkin punya informasi lebih tentang film-film di atas?

        sumber : https://www.facebook.com/valadoo/




  2. Diangkat dari novel berjudul sama, Di Bawah Lindungan Ka'bah mengangkat kisah cinta beda kasta berlatar kota Padang era 1920-an.


  3. Dari ranah Hollywood ada "Eat Pray Love"  yang diangkat dari novel laris yang menceritakan perjalanan seorang wanita dalam mencari makna hidupnya dan pencariannya akhirnya berakhir di Bali. Lebih khusus lagi, ini menang film tentang traveling ya ^^



    Lagi-lagi film yang diadaptasi dari novel berjudul sama, "Laskar Pelangi" mengisahkan kehidupan 10 anak dari keluarga miskin di SD Muhammadiyah di Pulau Belitung.

    Mengisahkan pencarian seorang anak akan ayahnya yang hilang di laut. Salah satu pesan dari "The Mirror Never Lies" adalah menyadarkan publik akan pentingnya menjaga laut Nusantara.



    1. Bercerita tentang Denias, seorang anak yang berusaha mendapatkan pendidikan yang layak di Papua. Film ini mengambil latar di Wamena.


    2. "Pasir Berbisik" film yang sukses menyabet banyak penghargaan ini disyuting di hamparan pasir di kaki Gunung Bromo. Ada Dian Sastro-nya lhoo :D

      "Tanah Air Beta" menampilkan tragedi kemanusiaan dengan latar peristiwa pemisahan Timor Timur (Kini Timor-Leste) dari Indonesia.

      Terbaru yang sedang tayang di bioskop, ada “Lovely Man” yang menampilkan adu watak antara seorang pria transgender dengan putrinya yang terdidik secara Islami. Film ini menampilkan sisi lain Jakarta yang sangat romantis.



      1. Tak ketinggalan dari film dokumenter, ada “Negeri di Bawah Kabut” (“Land Beneath the Fog”. Menampilkan potret keluarga dan tantangan yang mereka hadapi, berlatar di Gunung Merbabu, Jawa Tengah.

      Menarik-menarik ya, film-filmnya. Teman-teman ada yang tahu lagi film-film yang mengangkat keunikan daerah-daerah di Indonesia? Atau mungkin punya informasi lebih tentang film-film di atas?

      sumber : https://www.facebook.com/valadoo/

Selasa, 25 Juni 2013

satu film Hollywod tentang Indonesia yang dilarang masuk Indonesia

 

The Year of Living Dangerously (1982)
Directed by:Peter Weir
Writing
C.J. Koch novel
C.J. Koch screenplay
Peter Weir screenplay
David Williamson screenplay

Produced by: Jim McElroy .producer (as James McElroy)
Original Music by: Maurice Jarre
Cinematography by Russell Boyd (director of photography)
Film Editing by William M. Anderson (as William Anderson)
Art Direction by Herbert Pinter
Costume Design by Terry Ryan

film ini adalah salah satu koleksi jadul favorit ane gan, karena mengambill setting cerita di Indonesia era 1964, dengan pemain2 bintang hollywod kala itu, sebut saja Mel Gibson yang tentunya agan2 sudah tau kahandalan ni aktor, juga mbak Sigourney Weaver (ngetop sebagai main char d trilogi ALIEN), karena film ini juga Linda Hunt memperoleh Oscar di tahun itu sebagai Best Actress in a Supporting Role.

walaupun dari segi cerita saya lebih "no Comment" karena banyak jumping kronologi sejarah sebenarnya (dan ini parah bgt), saya mengagumi detail2 dalam film ini, maksudnya adalah:

pertama, rencana untuk take setting film ini ada di Jakarta, tetapi pemerintahan rezim Soeharto waktu itu tidak memperbolehkan dikarenakan di film ini ada 2 tokoh asli yang ditampilkan sebagai peran pembantu, 'the great' pada masanya (coba tebak siapa) walaupun tidak ada hubungan yang signifikan dengan cerita utama di film,kedua, banyak sekali simbol komunis yang ditampilkan dengan gamblang, apalagi ketika orang2 komunis berdemo di depan konsulat as, dan ketika di akhir film mereka di ekekusi tembak para tentara.

dua alasan utama itu yang membuat film ini ter-black list mulai dari tahap pre post, produksi sampai penayangan di IndonesiaHollywood pun tak kekurangan akal, dilarang shotting film di Indonesia, mereka pun menciptakan "Indonesia" sendiri. disinilah letak kekaguman saya tentang betapa niat-nya film maker sono, mereka menciptakan Jakarta! lengkap dengan orang2 nya, becak, pedati, pasar, sawah, rumah2 art deco kolonial Belanda dan poster2 Sukarno di setiap sudut kota, Hotel Indonesia (bundaran HI), Istana Negara, mural demonstratif bikinan Soe Hok Gie pun ada, tanjung priok dengan warung2 yang secara long shoot kalau agan teliti bisa menemukan tulisan "Es Teh, Es Degan", suara pengajian di langgar2 dan suara adzan,, lengkap dengan ekporasi kondisi sosial ekonomi waktu itu,, dan saya cuman bilang woow, detail yang luar biasa!

mereka menciptakan "Jakarta dan Indonesia" di beberapa negara tetangga kita, kebanyakan di seputaran filipin, dimana face orang2nya masih satu rumpun dengan kita, beberapa memang diperankan sendiri oleh orang indonesia berkewarganegaraan amrik.

pada dasarnya film ini bercerita tentang cinta seorang reporter ABS dengan seorang staff konsulat Inggirs, dimana diantara revolusi negara yang baru lahir cinta mereka bersemi, dua orang yang berbeda negara dan jatuh cinta di negara kita gan,,



sumber : http://www.kaskus.co.id/thread/5132bd3f552acf723300000a/satu-film-hollywod-tentang-indonesia-yang-dilarang-masuk-indonesia/

10 Kematian pada saat pembuatan Film

Pembuatan film yang bagus dan gambar yang hebat memerlukan banyak sekali adegan dan penempatan situasi yang sangat berbahaya dan dapat menimbulkan kecelakaan bahkan hingga kematian. Namun untuk hasil tidak diargukan lagi, akan seperti asli dan tentunya akan sangat memberikan nilai lebih pada film tersebut.

Namun kenyataannya ada beberapa orang yang meninggal kehilangan nyawa pada saat pembuatan film tersebut Kematian yang tragis pada saat pengambilan gambar, acting adegan dan beberapa hal lainnya. Kali ini ane akan membahas tentang 10 Kematian Tragis dalam pembuatan Film di Duni.


kaskus--forum.blogspot.com - 10 Kematian pada saat pembuatan Film
Harry O'connor

Salah satu stunt Vin Diesel saat melakukan parasailing, tetapi tewas karena tertabrak jembatan.





The Final Season

kaskus--forum.blogspot.com - 10 Kematian pada saat pembuatan Film
Roland Schlotzhauer

Cameraman terkenal yang selalu mengambil gambar berkualitas dari helikopter, tewas di bulan oktober 2007, helikopter yang digunakan untuk mengambil gambar di film ini terjatuh.


Troy
kaskus--forum.blogspot.com - 10 Kematian pada saat pembuatan Film
George Camilleri

Stuntman dari Brad Pitt patah tulang kakinya pada saat melakukan adegan, dan tidak tertolong lagi ketika dibawa ke RS karena pembekuan darah di lukanya.
 
 
 


The Return of the Musketeers
kaskus--forum.blogspot.com - 10 Kematian pada saat pembuatan Film
Roy Kinnear

Pada 20 September 1988, Madrid, Spanyol, aktor Roy Kinnear patah tulang pinggangnya setelah jatuh dari kuda lalu dia tak dapat di tolong lagi.


Jumper
kaskus--forum.blogspot.com - 10 Kematian pada saat pembuatan Film
David Ritchie

Untuk pembuatan set di salah satu adegan Samuel L. Jackson, menggunakan bahan-bahan campuran dari pasir, tanah dan es. Kru produksi David Ritchie tertimpa pasir beku dan tanah yang ingin dibongkar di salah satu set outdoor, dimana cuaca di saat itu pun lagi dingin-dinginnya.


The Flight of the Phoenix
kaskus--forum.blogspot.com - 10 Kematian pada saat pembuatan Film
Paul Mantz

Di film produksi 1965, Paul Mantz tidak menggunakan stunt untuk menerbangkan pesawat asli untuk hasil film yang maksimal, tetapi dia melakukan kesalahan pada saat manuver take-off..


Top Gun
kaskus--forum.blogspot.com - 10 Kematian pada saat pembuatan Film
Art Scholl

Pilot aerobatic terkenal, Art Scholl, yang direkrut untuk melakukan penerbangan di film untuk menghasilkan gambar yang sempurna untuk film. di dalam naskah Art scholl disuruh untuk melakukan flat spin, tetapi Scholl tidak dapat mengendalikan dan akhirnya pesawat yang diterbangkannya jatuh ke Samudra Pasifik di bagian selatan pantai California. Penyebab kecelakaan tetap tidak diketahui. Top Gun didedikasikan untuk mengingat Art Scholl.


Twilight Zone
kaskus--forum.blogspot.com - 10 Kematian pada saat pembuatan Film kaskus--forum.blogspot.com - 10 Kematian pada saat pembuatan Film
Vic Morrow dan aktor cilik Myca Dinh Le (umur 7) dan Renee Shin-Yi Chen (umur 6)

Selama segmen film yang diarahkan oleh John Landis pada 23 Juli 1982, aktor Vic Morrow dan aktor cilik Myca Dinh Le (umur 7) juga Renee Shin-Yi Chen (umur 6) meninggal dalam kecelakaan yang melibatkan sebuah helikopter yang digunakan. Helikopter yang telah berada di ketinggian hanya 25 kaki (8 meter), terlalu rendah untuk menghindari ledakan yang digunakan pada pembuatan ledakan. Kecelakaan ini menyebabkan larangan terhadap dunia film untuk melarang anak-anak terlibat dalam kegiatan berbahaya di film.


The Crow
kaskus--forum.blogspot.com - 10 Kematian pada saat pembuatan Film
Brandon Lee (Putra Bruce Lee)

Pada tanggal 31 Maret 1993 di North Carolina studios, Wilmington NC. Pada sisa 8 hari untuk penyelesaian film tersebut, ada set dimana Lee (Eric Draven) menyaksikan tunangannya akan diperkosa oleh Michael Masse. Di dalam set itu, Michal Masse menembak Eric Draven dan ternyata senjatanya terisi dengan peluru asli.


sumber : http://kaskus--forum.blogspot.com/         

Minggu, 23 Juni 2013

Teknik Penulisan Skenario Film

PENGERTIAN SKENARIO

Pengertian mengenai Screenplay atau Skenario menurut Syd Field dalam bukunya The Foundations of Screenwriting adalah :

”A screenplay is a story told with pictures, in dialogue and description, and placed within the context of dramatic structure. A screenplay is a noun – it is about a person, or persons, in a place or places, doing his or her or their thing. All screenplays execute this basic premise. The person is the character, and and doing his or her thing is the action. (1994:8).

Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa skenario itu adalah sebuah naskah cerita yang menguraikan urut-urutan adegan, tempat, keadaan, dan dialog, yang disusun dalam konteks struktur dramatik. Seorang penulis skenario dituntut untuk mampu menerjemahkan setiap kalimat dalam naskahnya menjadi sebuah gambaran imajinasi visual yang dibatasi oleh format pandang layar bioskop atau televisi. Adapun fungsi dari skenario adalah untuk digunakan sebagai petunjuk kerja dalam pembuatan film.

TEKNIK PENULISAN SKENARIO :

  1. Inti Cerita

Tahap awal dalam penulisan skenario adalah menetukan inti cerita yang akan dikembangkan menjadi sebuah skenario. Dalam inti cerita ini kita sudah mempunyai gambaran singkat tentang plot, karakter utama, maupun setting dari cerita. Inti cerita ini bisa berasal dari ide/inspirasi yang kita temukan baik dalam imajinasi atau fenomena keseharian kita. Banyak juga penulis skenario yang mengadaptasi novel, cerpen, atau puisi untuk dikembangkan menjadi skenario.

Inti cerita dari film Romeo and Juliet, misalnya, adalah percintaan antara dua orang anak manusia yang berasal dari latar belakang keluarga yang berlawanan yang pada akhirnya melahirkan tragedi.


  1. Sinopsis

Sinopsis adalah ringkasan cerita yang akan dikembangkan menjadi skenario. Pada umumnya Sinopsis ditulis semenarik mungkin dengan maksud menggoda pembacanya untuk membaca skenario dari sinopsis tersebut. Panjang sinopsis biasanya dari setengah sampai dua halaman. Sebagai contoh, kita dapat membaca sinopsis dari film-televisi Gadis Misterius berikut ini :


“Kisah roman-tragedi tentang seorang pelukis muda yang terobsesi pada gadis cantik yang pernah dilihatnya di tepi jurang. Obsesinya itu menjadi kenyataan ketika dia berkenalan dengan Lilis, resepsionis di sebuah kafé yang mempunyai wajah sangat mirip dengan wanita impiannya itu. Cerita kemudian berkembang setelah wanita yang dicintainya itu pun tiba-tiba menghilang dan dia dipaksa untuk menerima kenyataan-kenyataan yang sangat tidak masuk di akal. Lilis yang telah dipacarinya itu, ternyata telah meninggal jauh sebelum mereka pertama kali berkenalan. Kenyataan-kenyataan yang aneh tersebut justru mendorongnya untuk melakukan penyelidikan sampai kemudian dia menemukan jawaban yang sesungguhnya.”


  1. Karakter

Karakter atau tokoh adalah merupakan salah satu unsur terpenting dalam skenario sama halnya dalam cerpen maupun novel. Akan tetapi dalam skenario, karakter harus lebih dikembangkan secara lebih rinci. Hal ini juga berhubungan dengan kebutuhan aktor atau aktris yang akan memerankan karakter tersebut. Perincian karakter dalam skenario biasanya meliputi nama peran, jenis kelamin, usia, ciri-ciri fisik, sifat/prilakunya, pendidikan, kebiasaan, hubungan dengan karakter yang lain, dan sebagainya. Contoh perincian karakter adalah sebagai berikut :

Lilis, wanita berusia 25 tahun. Matanya teduh, murah senyum, rambutnya yang ikal panjang sampai ke punggung, dan tubuhnya ramping. Seorang wanita cantik yang selalu tampil sederhana, pekerja keras, dan baik hati. Dia juga tegar dalam menghadapi cobaan hidupnya. Meski dia selalu menghindar, namun diam-diam dia pun jatuh hati kepada Alam.


  1. Plot

Penyusunan plot yang merupakan alur cerita sangat diperlukan dalam menulis skenario sebagaimana dalam penulisan novel maupun cerpen. Struktur plot lazimnya terdiri dari 3 (tiga) babak yaitu set up atau awal konflik, confrontation atau komplikasi masalah, dan resolution atau penyelesaian masalah. Dengan adanya plot yang disusun terlebih dahulu akan sangat membantu penulis dalam penulisan skenario. Bentuk plot secara sederhana adalah sebagai berikut :

Babak I : Alam berkenalan dengan Lilis di sebuah kafe tempat Lilis bekerja, kemudian timbul rasa saling suka diantara mereka. Konflik mulai timbul ketika secara tidak sengaja Lilis bertemu dengan Pak Willy, Lilis kabur dan menghilang entah kemana. Alam terus mencarinya dan bingung karena dipaksa untuk menerima kenyataan-kenyataan yang sangat tidak masuk di akal. Lilis yang telah dipacarinya itu, ternyata telah meninggal jauh sebelum mereka pertama kali berkenalan.

Babak II : Kenyataan-kenyataan yang aneh tersebut justru mendorongnya untuk melakukan penyelidikan sampai akhirnya dia menemukan jawaban yang sesungguhnya, Lilis dan Pak Willy pernah menikah dan mempunyai seorang anak, namun Pak Willy tidak mau bertanggung jawab. Alam kemudian berhasil menemukan Lilis dan menyatakan keinginannya untuk menikahi Lilis, namun Lilis menampik. Alam pasrah. Pak Willy kemudian berambisi untuk memiliki Lilis dan anaknya kembali. Dia berusaha membujuk Lilis.

Babak III : Lilis akhirnya menjatuhkan pilihannya pada Alam, happy ending.


  1. Outline

Outline adalah susunan urutan adegan per adegan secara lebih rinci. Jadi bisa dikatakan bahwa outline adalah penjabaran dari plot. Contoh outline adalah sebagai berikut :

1. Di Kawasan Puncak :

1.1. Alam melukis pemandangan perkebunan teh yang ada di hadapannya,

1.2. Alam menghentikan kegiatan melukisnya begitu melihat seorang gadis berdiri di tepi jurang sambil memandang ke dasar jurang dan bersiap-siap melompat,

1.3.Alam yang melihat kejadian tersebut menjadi panik dan berteriak agar gadis itu tidak melompat,

1.4.Gadis itu tidak menanggapinya, dia tetap memandangi dasar jurang dengan tatapan kosong,

1.5.Alam berlari ke arah tepi jurang tempat gadis itu berada,

1.6.Alam tiba di tepi jurang dengan terengah-engah, namun dia tidak menemukan gadis itu lagi, dan seterusnya.


  1. Scene

Scene atau scene heading merupakan informasi tentang adegan. scene heading umumnya terdiri dari nomor scene, INT/EXT, lokasi adegan, dan waktu adegan. INT atau singkatan dari interior digunakan apabila pengambilan gambar dilakukan di dalam ruangan, sedangkan EXT atau singkatan dari exterior digunakan apabila pengambilan gambar dilakukan di luar ruangan. Adapun bentuk scene heading adalah sebagai berikut :



1. EXT. KAWASAN PUNCAK - PAGI






  1. Action

Action atau aksi adalah keterangan mengenai kejadian dalam setiap scene atau adegan yang merupakan penjabaran dari Outline yang sudah dibuat sebelumnya. Untuk Scene 1 dapat ditulis sebagai berikut :


1. EXT. KAWASAN PUNCAK - PAGI

Alam melukis pemandangan perkebunan teh yang ada di hadapannya.



  1. Dialog dan Parenthetical

Dialog adalah kata atau kalimat yang harus diucapkan oleh karakter dalam adegan. Sedangkan parenthetical adalah pentunjuk aksi atau ekspresi yang harus dilakukan oleh karakter dalam mengucapkan dialog. Misalnya emosi, sedih, menangis, tersenyum, tertawa, dan sebagainya. Adapun dialog yang mengiringi perjalanan scene yang menunjukkan suara hati atau pikiran dari karakter tanpa melafalkan dialog digunakan istilah Voice Over (V.O), sedangkan dialog tanpa menampilkan karakter dalam adegan digunakan istilah Off Screen (O.S). Contoh dialog dan parenthetical adalah sebagai berikut :


8. INT. VILA PUNCAK - PAGI

Alam menghampiri dan melihat sebuah lukisan wanita yang terpampang di dinding ruang tamu. Dipandanginya lukisan itu lama-lama. Bersamaan dengan adegan tersebut, terdengar suara Alam.


ALAM


(V.O)

Aku tidak tahu pasti, apakah yang dia kagumi lukisanku atau wanita yang ada di dalam lukisan ini? Aku merasa tidak perlu tahu. Kalaupun dia mengagumi wanita yang ada di dalam lukisan ini adalah hal yang wajar karena akupun sangat mengaguminya, bahkan aku pernah melihatnya walau hanya sekejap.










ISTILAH-ISTILAH TEKNIS PENULISAN SKENARIO


Dalam penulisan skenario terdapat banyak istilah-istilah teknis selain yang telah disebutkan sebelumnya, berikut ini adalah istilah-istilah teknis lainnya yang umum digunakan, antara lain adalah :


CAMERA FOLLOW, petunjuk pengambilan gambar dengan cara mengikuti pergerakan obyek

CAMERA PAN TO, petunjuk pengambilan gambar dengan cara mengalihkan kamera kepada obyek yang dituju dari obyek sebelumnya

CLOSE UP, petunjuk pengambilan gambar secara close-up

CUT TO, mengakhiri adegan secara langsung tanpa proses transisi

CUT TO FLASH BACK, petunjuk mengalihkan gambar ke adegan flash back

FADE IN, petunjuk transisi memasuki adegan secara perlahan

FADE OUT, petunjuk transisi mengakhiri adegan secara perlahan dari layar

FLASH BACK CUT TO, petunjuk untuk mengakhiri adegan flash back

INSERT, sama dengan CAMERA PAN TO

INTERCUT, petunjuk potongan adegan dalam satu adegan/scene

ZOOM IN, petunjuk gerakan kamera dengan menyorot obyek dari jauh sampai dekat atau close-up
ZOOM OUT, petunjuk gerakan kamera dengan menyorot obyek dari dekat sampai jauh

sumber : http://adnanscript.blogspot.com/

Senin, 17 Juni 2013

Technical Meeting Awali Kompetisi FFA dan FTA 2013

Medan. Tidak terasa waktu enam bulan berlalu, sejak penganugrahan Festival Film Anak (FFA) 2012 di gedung serba guna Radio Republik Indonesia (RRI) Medan. Kemeriahan dan ekspresi bahagia para peserta dan pendukung para komunitas film anak akan kembali disuguhkan di tahun ini, bahkan sepertinya akan jauh lebih meriah dan kompetitif.

Lebih dari 50 perwakilan tiap komunitas telah mengikuti kegiatan Technical Meeting (TM) untuk kompetisi FFA dan Festival Teater Anak (FTA) 2013 yang diselenggarakan oleh Yayasan Pusat Kajian dan Perlindungan Anak (PKPA) bekerjasama dengan Sineas Film Dokumentary (SFD), komunitas Opique Pictures dan Aliansi Komunitas Film Anak (AlKoFiA) Sumut (Kamis, 06/06). Itulah jawabannya mengapa pada tahun ini bisa dikatakan akan jauh lebih meriah, selain kompetisi film anak, kompetisi teater anak juga akan mewarnai perjalanan kompetisi menuju penganugrahan bulan Agustus mendatang.

Diantara para komunitas masih terdapat para komunitas yang lama, namun juga bermunculan komunitas baru. Pekan Production, YPSA Medan Morena, Kompaz Production, Windows Production, Medan Magnet, Oriza Sativa Production, Bengkel Film SKA, Pondok Surya Production, WWB Production, Fila Komunitas, PPA MDC, dan Qosmic Video Editing merupakan beberapa komunitas yang hadir dalam TM tersebut.

Sedangkan untuk kompetisi teater, para perwakilan komunitas yang hadir adalah Pekan Teater, MDC Teater, Dharma Teta, Roteta, Teater Temuga, dan Koala Teater. Memang untuk teater ini adalah festival yang pertama, namun dalam perjalanannya sudah ada tambahan peserta yang memiliki komitmen untuk ikut berkompetisi.

13714470061011715046
Dalam TM ini, para narasumber memberikan gambaran secara jelas tentang alur, mekanisme dan materi-materi yang memperdalam para peserta untuk cerita yang nantinya akan diproduksi, baik dalam film maupun teater. Para narasumber merupakan orang yang memang cukup paham dengan fokus aktivitasnya, dan mereka adalah Misran Lubis untuk persepsi anak dan penguatan ide cerita sesuai dengan tema, Onny Kresnawan untuk penguatan bidang cinematografi, Eddy Siswanto untuk penguatan karakter aktor, dan Drs. Yusrianto memperdalam penggarapan teater secara detail.

Untuk tahun ini, panitia sepakat mengangkat tema “Aku dan Indonesiaku” dengan sub tema “Indonesia Melindungi dan Memenuhi Hak-hak Anak.” Ajang ini merupakan ajang yang ke enam untuk kompetisi film yang telah menghasilkan sekitar 102 film hasil produksi komunitas film anak sejak tahun 2008. Dan sampai saat ini panitia masih tetap menerima pendaftaran, baik untuk kompetisi FFA maupun FTA.

sumber : http://hiburan.kompasiana.com/

Senin, 10 Juni 2013

Di Buang Sayang Marjinal


sebuah film dokumenter full hasil dari produksi film panjang pertama produksi opique pictures.

menceritakan betapa sulitnya komunitas indie dalam memproduksi sebuah film panjang dengan modal produksi sendiri. mulai dari proses reading, produksi hampir setahun,  hingga pemutaran film perdana. dalam film ini kita dapat juga menjadikan hal ini sebagai pembelajaran agar kita lebih mudah dalam membuat sebuah film, terlebih lagi dengan alat yang sederhana.

opique pictures yang kala itu di pimpin oleh m riedho pratama selaku sutradara membuat film panjang pertama mereka berdurasi 1jam 50menit. proses panjang memakan waktu produksi hingga tahun setengah dan memiki kisah yang sangat menarik tersendiri bari mereka dan memiliki nilai pendidikan bagi siapapun pecinta film, khususnya film indonesia.

komunitas yang berasal dari medan ini seakan melejit ketenarannya melalui film berjudul marjinal, gebrakan baru perfilman indie kota medan membuat semakin bergairahnya komunitas film indie medan tuk bersaing dalam karya.

silahkan nonton, download, upload dan sebarkan kebaikan pendidikan dunia film kepada siapapun.

durasi : 2 jam 17 menit
produksi : Opique Pictures
sutradara : M Taufik Pradana

DVD Marjinal Full : Rp35.000
DVD Dibuang Sayang Marjinal : Rp500.000
(uang akan di gunakan untuk produksi film opique pictures selanjutnya, dan nama pembeli akan dimasukan dalam creadititle sebagai co-producer)

minat, silahkan hubungi penanggung jawab opique pictures di 083197250111