Senin, 20 Desember 2010

Jurnalis Citizen

kebakaran pada rumah kosong di jalan skambing, tidak memakan korban jiwa hanya saja kerugian di tagsir sampai puluhan juta rupiah,
terjadi pada tanggal 30 juli tepat pada pukul 17.20 WIB.
di kabarkan kebakaran terjadi karena arus pendek pada rumah kosong.



angguhnya seorang pemadam kebakaran yg gesit memadamkan api yg berkobar dengan semangat melebihi kobaran api..



kedatangan pemadam kebakaran tanpa pikir panjang langsung menembakan bom air dari water cannon



kepanikan yg terlihat saat tetangga sebelah mengevaluasi barang2nya ari amukan si jago merah



dempulan asap yg memayungi rumah saat api mulai mengamuk



kobaran api yg menantang seakan melalap seisi rumah tanpa segannya...



kondisi rumah saat api menyantap seisi rumah tanpa hadangan dari sang pawang api datang ke lokasi


pemilik rumah berusaha tuk menyelamatkan isi rumahnya yg belum habis terbakar, namun saat melangkahkan kakinya tiba-tiba rumah meledak dengan sombongnya..
untung aja pemilik rumah tidak menjadi korban ledakan.




5 mobil turun kelapangan dengan kepanikan warga sekeliling lokasi, namun api dapat di tahlukan dengan 1 unit mobil .



obaran api seakan mengejek warga dengan lidahnya yg sambar menyambar..

semua karya M Taufik Pradana

10 Hal Permintaan Iblis kepada Allah SWT

“Berapa hal yang kau pinta dari Tuhanmu?”

“10 macam”

“Apa saja?”

“Aku minta agar Allah membiarkanku berbagi dalam harta dan anak manusia, Allah mengizinkan.”

Allah berfirman,

“Berbagilah dengan manusia dalam harta dan anak. dan janjikanlah mereka, tidaklah janji setan kecuali tipuan.” (QS Al-Isra :64)

“Harta yang tidak dizakatkan, aku makan darinya. Aku juga makan dari makanan haram dan yang bercampur dengan riba, aku juga makan dari makanan yang tidak dibacakan nama Allah.

Aku minta agar Allah membiarkanku ikut bersama dengan orang yang berhubungan dengan istrinya tanpa berlindung dengan Allah, maka setan ikut bersamanya dan anak yang dilahirkan akan sangat patuh kepada syaithan.

Aku minta agar bisa ikut bersama dengan orang yang menaiki kendaraan bukan untuk tujuan yang halal.

Aku minta agar Allah menjadikan kamar mandi sebagai rumahku.

Aku minta agar Allah menjadikan pasar sebagai masjidku.

Aku minta agar Allah menjadikan syair sebagai Quranku.

Aku minta agar Allah menjadikan pemabuk sebagai teman tidurku.

Aku minta agar Allah memberikanku saudara, maka Ia jadikan orang yang membelanjakan hartanya untuk maksiat sebagai saudaraku.”

Allah berfirman,

“Orang -orang boros adalah saudara – saudara syaithan. ” (QS Al-Isra : 27).

“Wahai Muhammad, aku minta agar Allah membuatku bisa melihat manusia sementara mereka tidak bisa melihatku.

Dan aku minta agar Allah memberiku kemampuan untuk mengalir dalam aliran darah manusia.

Allah menjawab, “silahkan”, dan aku bangga dengan hal itu hingga hari kiamat.

Sebagian besar manusia bersamaku di hari kiamat.”

Iblis berkata : “Wahai muhammad, aku tak bisa menyesatkan orang sedikitpun, aku hanya bisa membisikan dan menggoda.

Jika aku bisa menyesatkan, tak akan tersisa seorangpun…!!!

Sebagaimana dirimu, kamu tidak bisa memberi hidayah sedikitpun, engkau hanya rasul yang menyampaikan amanah.

Jika kau bisa memberi hidayah, tak akan ada seorang kafir pun di muka bumi ini. Kau hanya bisa menjadi penyebab untuk orang yang telah ditentukan sengsara.

Orang yang bahagia adalah orang yang telah ditulis bahagia sejak di perut ibunya. Dan orang yang sengsara adalah orang yang telah ditulis sengsara semenjak dalam kandungan ibunya.”

Rasulullah SAW lalu membaca ayat :

“Mereka akan terus berselisih kecuali orang yang dirahmati oleh Allah SWT” (QS Hud :118 - 119)

juga membaca,

“Sesungguhnya ketentuan Allah pasti berlaku” (QS Al-Ahzab : 38)

Iblis lalu berkata:

“Wahai Muhammad Rasulullah, takdir telah ditentukan dan pena takdir telah kering. Maha Suci Allah yang menjadikanmu pemimpin para nabi dan rasul, pemimpin penduduk surga, dan yang telah menjadikan aku pemimpin mahluk mahluk celaka dan pemimpin penduduk neraka. aku si celaka yang terusir, ini akhir yang ingin aku sampaikan kepadamu. dan aku tak berbohong.”

Sampaikanlah risalah ini kepada saudara-saudara kita, agar mereka mengerti dengan benar, apakah tugas-tugas dari Iblis atau Syaithan tsb. Sehingga kita semua dapat mengetahui dan dapat mencegahnya dan tidak menuruti bisikan dan godaan Iblis atau Syaithan.

Mudah-mudahan dengan demikian kita dapat setidak-setidaknya membuat hidup ini lebih nyaman dan membuat tempat serta lingkungan kita lebih aman.

Sumber :
rileks.com / indobestseller.wordpress.com

Cara Iblis Menggoda

“Tahukah kau Muhammad, dusta berasal dari diriku?

Akulah mahluk pertama yang berdusta.

Pendusta adalah sahabatku. barangsiapa bersumpah dengan berdusta, ia kekasihku.

Tahukah kau Muhammad?

Aku bersumpah kepada Adam dan Hawa dengan nama Allah bahwa aku benar – benar menasihatinya.

Sumpah dusta adalah kegemaranku.

Ghibah (gossip) dan Namimah (Adu domba) kesenanganku.

Kesaksian palsu kegembiraanku.

Orang yang bersumpah untuk menceraikan istrinya ia berada di pinggir dosa walau hanya sekali dan walaupun ia benar. Sebab barang siapa membiasakan dengan kata – kata cerai, isterinya menjadi haram baginya. Kemudian ia akan beranak cucu hingga hari kiamat. jadi semua anak – anak zina dan ia masuk neraka hanya karena satu kalimat, CERAI.

Wahai Muhammad, umatmu ada yang suka mengulur ulur shalat. Setiap ia hendak berdiri untuk shalat, aku bisikan padanya waktu masih lama, kamu masih sibuk, lalu ia manundanya hingga ia melaksanakan shalat di luar waktu, maka shalat itu dipukulkannya kemukanya.

Jika ia berhasil mengalahkanku, aku biarkan ia shalat. Namun aku bisikkan ke telinganya ‘lihat kiri dan kananmu’, iapun menoleh. pada saat iatu aku usap dengan tanganku dan kucium keningnya serta aku katakan ’shalatmu tidak sah’

Bukankah kamu tahu Muhammad, orang yang banyak menoleh dalam shalatnya akan dipukul.

Jika ia shalat sendirian, aku suruh dia untuk bergegas. ia pun shalat seperti ayam yang mematuk beras.

jika ia berhasil mengalahkanku dan ia shalat berjamaah, aku ikat lehernya dengan tali, hingga ia mengangkat kepalanya sebelum imam, atau meletakkannya sebelum imam.

Kamu tahu bahwa melakukan itu batal shalatnya dan wajahnya akan dirubah menjadi wajah keledai.

Jika ia berhasil mengalahkanku, aku tiup hidungnya hingga ia menguap dalam shalat. Jika ia tidak menutup mulutnya ketika mnguap, syaithan akan masuk ke dalamdirinya, dan membuatnya menjadi bertambah serakah dan gila dunia.

Dan iapun semakin taat padaku.

Kebahagiaan apa untukmu, sedang aku memerintahkan orang miskin agar meninggalkan shalat. aku katakan padaknya, ‘kamu tidak wajib shalat, shalat hanya wajib untuk orang yang berkecukupan dan sehat. orang sakit dan miskin tidak, jika kehidupanmu telah berubah baru kau shalat.’

Ia pun mati dalam kekafiran. Jika ia mati sambil meninggalkan shalat maka Allah akan menemuinya dalam kemurkaan.

Wahai Muhammad, jika aku berdusta Allah akan menjadikanku debu.

Wahai Muhammad, apakah kau akan bergembira dengan umatmu padahal aku mengeluarkan seperenam mereka dari islam?”


sumber : http://www.apakabardunia.com/

Iblis Tidak Berdaya Di hadapan Orang Yang Ikhlas

Rasulullah SAW lalu bersabda : “Segala puji bagi Allah yang telah membahagiakan umatku dan menyengsarakanmu.”

Iblis segera menimpali:

“Tidak,tidak.. tak akan ada kebahagiaan selama aku hidup hingga hari akhir. Bagaimana kau bisa berbahagia dengan umatmu, sementara aku bisa masuk ke dalam aliran darah mereka dan mereka tak bisa melihatku. Demi yang menciptakan diriku dan memberikanku kesempatan hingga hari akhir, aku akan menyesatkan mereka semua. Baik yang bodoh, atau yang pintar, yang bisa membaca dan tidak bisa membaca, yang durjana dan yang shaleh, kecuali hamba Allah yang ikhlas.”

“Siapa orang yang ikhlas menurutmu?”

“Tidakkah kau tahu wahai Muhammad, bahwa barang siapa yang menyukai emas dan perak, ia bukan orang yang ikhlas. "

"Jika kau lihat seseorang yang tidak menyukai dinar dan dirham, tidak suka pujian dan sanjunang, aku bisa pastikan bahwa ia orang yang ikhlas, maka aku meninggalkannya. "

"Selama seorang hamba masih menyukai harta dan sanjungan dan hatinya selalu terikat dengan kesenangan dunia, ia sangat patuh padaku.”


sumber : http://www.apakabardunia.com/

Manusia Yang Menjadi Teman Iblis

Nabi lalu bertanya : “Siapa temanmu wahai Iblis?”

“Pemakan riba.”

“Siapa sahabatmu?”

“Pezina.”

“Siapa teman tidurmu?”

“Pemabuk.”

“Siapa tamumu?”

“Pencuri.”

“Siapa utusanmu?”

“Tukang sihir.”

“Apa yang membuatmu gembira?”

“Bersumpah dengan cerai.”

“Siapa kekasihmu?”

“Orang yang meninggalkan shalat jumaat”

“Siapa manusia yang paling membahagiakanmu?”

“Orang yang meninggalkan shalatnya dengan sengaja.”


sumber :http://www.apakabardunia.com/

Amalan Yang Dapat Menyakiti Iblis

“Apa yang kau rasakan jika melihat seseorang dari umatku yang hendak shalat?”

“Aku merasa panas dingin dan gemetar.”

“Kenapa?”

“Sebab, setiap seorang hamba bersujud 1x kepada Allah, Allah mengangkatnya 1 derajat.”

“Jika seorang umatku berpuasa?”

“Tubuhku terasa terikat hingga ia berbuka.”

“Jika ia berhaji?”

“Aku seperti orang gila.”

“Jika ia membaca al-Quran?”

“Aku merasa meleleh laksana timah diatas api.”

“Jika ia bersedekah?”

“Itu sama saja orang tersebut membelah tubuhku dengan gergaji.”

“Mengapa bisa begitu?”

“Sebab dalam sedekah ada 4 keuntungan baginya. Yaitu keberkahan dalam hartanya, hidupnya disukai, sedekah itu kelak akan menjadi hijab antara dirinya dengan api neraka dan segala macam musibah akan terhalau dari dirinya.”

“Apa yang dapat mematahkan pinggangmu?”

“Suara kuda perang di jalan Allah.”

“Apa yang dapat melelehkan tubuhmu?”

“Taubat orang yang bertaubat.”

“Apa yang dapat membakar hatimu?”

“Istighfar di waktu siang dan malam.”

“Apa yang dapat mencoreng wajahmu?”

“Sedekah yang diam – diam.”

“Apa yang dapat menusuk matamu?”

“Shalat fajar.”

“Apa yang dapat memukul kepalamu?”

“Shalat berjamaah.”

“Apa yang paling mengganggumu?”

“Majelis para ulama.”

“Bagaimana cara makanmu?”

“Dengan tangan kiri dan jariku.”

“Dimanakah kau menaungi anak – anakmu di musim panas?”

“Di bawah kuku manusia.”


sumber : http://www.apakabardunia.com/

Orang Yang Dibenci Iblis

Rasulullah SAW lalu bertanya kepada Iblis: “Kalau kau benar jujur, siapakah manusia yang paling kau benci?”

Iblis segera menjawab: “Kamu, kamu dan orang sepertimu adalah mahkluk Allah yang paling aku benci.”

“Siapa selanjutnya?”

“Pemuda yang bertakwa yang memberikan dirinya mengabdi kepada Allah SWT.”

“lalu siapa lagi?”

“Orang Aliim dan wara’ (Loyal)”

“Lalu siapa lagi?”

“Orang yang selalu bersuci.”

“Siapa lagi?”

“Seorang fakir yang sabar dan tak pernah mengeluhkan kesulitannnya kepda orang lain.”

“Apa tanda kesabarannya?”

“Wahai Muhammad, jika ia tidak mengeluhkan kesulitannya kepada orang lain selama 3 hari, Allah akan memberi pahala orang -orang yang sabar.”

” Selanjutnya apa?”

“Orang kaya yang bersyukur.”

“Apa tanda kesyukurannya?”

“Ia mengambil kekayaannya dari tempatnya, dan mengeluarkannya juga dari tempatnya.”

“Orang seperti apa Abu Bakar menurutmu?”

“Ia tidak pernah menurutiku di masa jahiliyah, apalagi dalam Islam.”

“Umar bin Khattab?”

“Demi Allah setiap berjumpa dengannya aku pasti kabur.”

“Usman bin Affan?”

“Aku malu kepada orang yang malaikat pun malu kepadanya.”

“Ali bin Abi Thalib?”

“Aku berharap darinya agar kepalaku selamat, dan berharap ia melepaskanku dan aku melepaskannya. tetapi ia tak akan mau melakukan itu.” (Ali bin Abi Thalib selau berdzikir terhadap Allah SWT)


sumber : http://www.apakabardunia.com/

Iblis Terpaksa Bertamu Kepada Rasulullah SAW

(dari Muadz bin Jabal dari Ibn Abbas)

Ketika kami sedang bersama Rasulullah SAW di kediaman seorang sahabat Anshar, tiba-tiba terdengar panggilan seseorang dari luar rumah: “Wahai penghuni rumah, bolehkah aku masuk? Sebab kalian akan membutuhkanku.”

Rasulullah bersabda: “Tahukah kalian siapa yang memanggil?”

Kami menjawab: “Allah dan rasulNya yang lebih tahu.”

Beliau melanjutkan, “Itu Iblis, laknat Allah bersamanya.”

Umar bin Khattab berkata: “Izinkan aku membunuhnya wahai Rasulullah”.

Nabi menahannya: “Sabar wahai Umar, bukankah kamu tahu bahwa Allah memberinya kesempatan hingga hari kiamat? Lebih baik bukakan pintu untuknya, sebab dia telah diperintahkan oleh Allah untuk ini, pahamilah apa yang hendak ia katakan dan dengarkan dengan baik.”

Ibnu Abbas RA berkata: pintu lalu dibuka, ternyata dia seperti seorang kakek yang cacat satu matanya. Di janggutnya terdapat 7 helai rambut seperti rambut kuda, taringnya terlihat seperti taring babi, bibirnya seperti bibir sapi.

Iblis berkata: “Salam untukmu Muhammad. Salam untukmu para hadirin…”

Rasulullah SAW lalu menjawab: “Salam hanya milik Allah SWT, sebagai mahluk terlaknat, apa keperluanmu?”

Iblis menjawab: “Wahai Muhammad, aku datang ke sini bukan atas kemauanku, namun karena terpaksa.”

“Siapa yang memaksamu?”

Seorang malaikat dari utusan Allah telah mendatangiku dan berkata:

“Allah SWT memerintahkanmu untuk mendatangi Muhammad sambil menundukkan diri.beritahu Muhammad tentang caramu dalam menggoda manusia. jawabalah dengan jujur semua pertanyaannya. Demi kebesaran Allah, andai kau berdusta satu kali saja, maka Allah akan jadikan dirimu debu yang ditiup angin.”

“Oleh karena itu aku sekarang mendatangimu. Tanyalah apa yang hendak kau tanyakan. Jika aku berdusta, aku akan dicaci oleh setiap musuhku. Tidak ada sesuatu pun yang paling besar menimpaku daripada cacian musuh.”


sumber :http://www.apakabardunia.com/

Suami Yg Patut dijadikan Panutan nih, biar bahagia dunia akhirat

Eko Pratomo Suyatno, siapa yang tidak kenal lelaki bersahaja ini? Namanya sering muncul di koran, televisi, di buku-buku investasi dan keuangan. Dialah salah seorang dibalik kemajuan industri reksadana di Indonesia dan juga seorang pemimpin dari sebuah perusahaan investasi reksadana besar di negeri ini.

Dalam posisinya seperti sekarang ini, boleh jadi kita beranggapan bahwa pria ini pasti super sibuk dengan segudang jadwal padat. Tapi dalam note ini saya tidak akan menyoroti kesuksesan beliau sebagai eksekutif. Karena ada sisi kesehariannya yang luar biasa!!!!

Usianya sudah tidak terbilang muda lagi, 60 tahun. Orang bilang sudah senja bahkan sudah mendekati malam, tapi Pak Suyatno masih bersemangat merawat istrinya yang sedang sakit. Mereka menikah sudah lebih 32 tahun. Dikaruniai 4 orang anak.

Dari isinilah awal cobaan itu menerpa, saat istrinya melahirkan anak yang ke empat. tiba-tiba kakinya lumpuh dan tidak bisa digerakkan. Hal itu terjadi selama 2 tahun, menginjak tahun ke tiga seluruh tubuhnya menjadi lemah bahkan terasa tidak bertulang, lidahnyapun sudah tidak bisa digerakkan lagi.

Setiap hari sebelum berangkat kerja Pak Suyatno sendirian memandikan, membersihkan kotoran, menyuapi dan mengangkat istrinya ke tempat tidur. Dia letakkan istrinya di depan TV agar istrinya tidak merasa kesepian. Walau istrinya sudah tidak dapat bicara tapi selalu terlihat senyum. Untunglah tempat berkantor Pak Suyatno tidak terlalu jauh dari kediamannya, sehingga siang hari dapat pulang untuk menyuapi istrinya makan siang.

Sorenya adalah jadwal memandikan istrinya, mengganti pakaian dan selepas maghrib dia temani istrinya nonton televisi sambil menceritakan apa saja yg dia alami seharian. Walaupun istrinya hanya bisa menanggapi lewat tatapan matanya, namun begitu bagi Pak Suyatno sudah cukup menyenangkan. Bahkan terkadang diselingi dengan menggoda istrinya setiap berangkat tidur. Rutinitas ini dilakukan Pak Suyatno lebih kurang 25 tahun. Dengan penuh kesabaran dia merawat istrinya bahkan sambil membesarkan ke 4 buah hati mereka. Sekarang anak- anak mereka sudah dewasa, tinggal si bungsu yg masih kuliah.

Pada suatu hari…saat seluruh anaknya berkumpul di rumah menjenguk ibunya– karena setelah anak-anak mereka menikah dan tinggal bersama keluarga masing-masing– Pak Suyatno memutuskan dirinyalah yang merawat ibu mereka karena yang dia inginkan hanya satu ‘agar semua anaknya dapat berhasil’.

Dengan kalimat yang cukup hati-hati, anak yang sulung berkata:

“Pak kami ingin sekali merawat ibu, semenjak kami kecil melihat bapak merawat ibu tidak ada sedikitpun keluhan keluar dari bibir bapak bahkan bapak tidak ijinkan kami menjaga ibu.” Sambil air mata si sulung berlinang.

“Sudah keempat kalinya kami mengijinkan bapak menikah lagi, kami rasa ibupun akan mengijinkannya, kapan bapak menikmati masa tua bapak, dengan berkorban seperti ini, kami sudah tidak tega melihat bapak, kami janji akan merawat ibu sebaik-baik secara bergantian”. Si Sulung melanjutkan permohonannya.

”Anak-anakku…Jikalau perkawinan dan hidup di dunia ini hanya untuk nafsu, mungkin bapak akan menikah lagi, tapi ketahuilah dengan adanya ibu kalian di sampingku itu sudah lebih dari cukup,dia telah melahirkan kalian….*sejenak kerongkongannya tersekat*… kalian yang selalu kurindukan hadir di dunia ini dengan penuh cinta yang tidak satupun dapat dihargai dengan apapun. Coba kalian tanya ibumu apakah dia menginginkan keadaanya seperti ini ?? Kalian menginginkan bapak bahagia, apakah bathin bapak bisa bahagia meninggalkan ibumu dengan keadaanya seperti sekarang, kalian menginginkan bapak yang masih diberi Tuhan kesehatan dirawat oleh orang lain, bagaimana dengan ibumu yang masih sakit.” Pak Suyatno menjawab hal yang sama sekali tidak diduga anak-anaknya

Sejenak meledaklah tangis anak-anak Pak Suyatno, merekapun melihat butiran-butiran kecil jatuh di pelupuk mata Ibu Suyatno..dengan pilu ditatapnya mata suami yang sangat dicintainya itu……

Sampailah akhirnya Pak Suyatno diundang oleh salah satu stasiun TV swasta untuk menjadi nara sumber dan merekapun mengajukan pertanyaan kepada Pak Suyatno kenapa mampu bertahan selama 25 tahun merawat Istrinya yg sudah tidak bisa apa-apa….disaat itulah meledak tangisnya dengan tamu yang hadir di studio kebanyakan kaum perempuanpun tidak sanggup menahan haru.

Disitulah Pak Suyatno bercerita : “Jika manusia di dunia ini mengagungkan sebuah cinta dalam perkawinannya, tetapi tidak mau memberi waktu, tenaga, pikiran, perhatian itu adalah kesia-siaan. Saya memilih istri saya menjadi pendamping hidup saya, dan sewaktu dia sehat diapun dengan sabar merawat saya, mencintai saya dengan hati dan bathinnya bukan dengan mata, dan dia memberi saya 4 anak yang lucu-lucu..Sekarang saat dia sakit karena berkorban untuk cinta kami bersama… dan itu merupakan ujian bagi saya, apakah saya dapat memegang komitmen untuk mencintainya apa adanya. Sehatpun belum tentu saya mencari penggantinya apalagi dia sakit…” Sambil menangis

” Setiap malam saya bersujud dan menangis dan saya hanya dapat bercerita kepada Allah di atas sajadah..dan saya yakin hanya kepada Allah saya percaya untuk menyimpan dan mendengar rahasia saya…”BAHWA CINTA SAYA KEPADA ISTRI, SAYA SERAHKAN SEPENUHNYA KEPADA ALLAH”.

NEGERI KARYA

Aku sudah sering katakan, kita punya negeri kecil. Negeri itu bernama Negeri Karya. Ia terlahir ketika kata-kata tak lagi bisa diterima dalam gamblang. Negeri itu (benar-benar) berasas demokrasi. Dasar negaranya adalah Melawan Lupa. Setiap penduduknya bebas mengemukakan pendapat dengan didampingi oleh para penasehatnya yang bernama Kebenaran.
Dan karena (benar-benar) berasas demokrasi, negeri itu tak pernah memaksakan apapun kepada para penghuninya. Bahkan untuk urusan cebok, mereka juga bebas. Boleh memakai tissue, boleh juga memakai air dengan dibantu oleh tangan kiri untuk membersihkan tai. Dan tak ada perkecualian juga buat yang kidal. Semuanya bebas. Jikapun yang kidal lebih nyaman memakai tangan kanan untuk membersihkan tai yang ada di belahan pantatnya, itupun tak masalah. Yang penting nyaman dan duburnya bersih.
Banyak hal yang membedakan Negeri Karya dengan negeri-negeri yang lain. Jika di negeri lain partai-partainya adalah partai politik, maka di Negeri Karya tak ada partai politik. Partai-partai di Negeri Karya adalah partai seni dan budaya. Beberapa di antaranya adalah Partai Puisi, Partai Prosa, Partai Drama, Partai Dongeng, Partai Dialog, Partai Film, Partai Fotografi, Partai Musik, Partai Lagu, dan sebagainya (jika masih ada tolong tambahkan saja). Dan setiap penduduk bebas untuk menentukan pilihan partainya. Boleh pilih satu, boleh pilih lebih dari satu, bahkan boleh juga golput dengan hanya menjadi penikmat aktif saja (karena golput adalah pilihan juga). Semua pilihan tersebut adalah sah dan tanpa unsur pemaksaan di dalamnya.
Semua orang yang pernah mendengar ceritaku tentang negeri kecil ini pada awalnya selalu bertanya: “Kenapa negeri kecil itu bernama Negeri Karya?”. Kemudian selalu kujawab pertanyaan tersebut dengan jawaban yang sama pula. Pada jaman itu, ada sekumpulan orang yang menempati suatu negeri tak bernama yang sangat kaya. Di negeri tersebut mereka bebas mengeruk kekayaan yang ada di dalamnya, membawa pulang ke rumah masing-masing dan bebas memperlakukan kekayaannya tersebut dengan sesuka hatinya. Di situ, kekayaan yang dimaksud bukanlah berupa harta benda atau seberapa penting orang itu berada di negeri lain. Kekayaan itu bernama Ingatan. Maka, semakin besar Ingatan seseorang, semakin kayalah dia. Dan sama seperti harta benda yang lain, Ingatan juga bisa hilang jika tak disimpan dan dijaga dengan benar. Oleh karena itu, para penduduk menyimpan Ingatan-Ingatan tersebut dalam suatu wadah yang mereka sebut sebagai Karya. Waktu terus berputar, dan Ingatan terus saja bermunculan. Karena semakin banyak penduduk yang berlomba mengumpulkan Ingatan, maka semakin banyak pula Karya yang dibuat. Akhirnya, semakin lama negeri tersebut semakin penuh dengan Karya yang tersebar di mana-mana. Itulah mengapa negeri yang semula tak bernama tersebut kemudian dinamai Negeri Karya.
Aku sangat percaya, Negeri Karya yang kecil itu suatu saat akan semakin besar dan kemajuannya tumbuh pesat luar biasa. Tetapi aku merasa masih butuh banyak orang untuk datang dan menjadi penduduk di dalamnya. Dan aku mengundang kamu. Aku memilih kamu karena aku percaya kamu sangat layak untuk tinggal di sana. Aku bisa membayangkan, betapa asyiknya jika kita sama-sama mengumpulkan Ingatan, saling berbagi Ingatan dan menunjukkan seberapa penuh Karya-Karya kita dengan Ingatan kita masing-masing.Dan dari sini, aku bisa melihat kau tengah tersenyum membaca catatan kecilku ini. Aku tahu kau tengah membayangkannya. Makanya, ayo segera berangkat! Jangan lupa ajak kawan yang lain juga ya.. ^_^

Salam hangat,
Fitri Nganthi Wani.
21:22 -- 31.10.2010

Makna Sebuah Kontes.

Meningkatkan kreativitas serta membangun kepercayaan diri adalah suatu hal yang wajar dan perlu, karena membuat seseorang mengenali nilai lebih yang dimilikinya sehingga seseorang dapat mengembangkan diri kearah yang lebih baik. Sebab itu, dimasa sekarang lomba adu bakat dan ketangkasan sering digelar seiring dengan beragamnya lembaga kursus dibidang keahlian seperti seni tari, seni musik, informatika, olahraga dan masih banyak lagi. Bahkan sekalipun tidak bisa mengikuti perlombaan, orang masih dapat menunjukkan kelebihannya dengan mengunggah video maupun gambar disertai narasi tentang hasil karya yang dibuat via internet. Tetapi mungkin dengan mengikuti suatu lomba akan memiliki nilai lebih dalam meningkatkan rasa percaya diri, karena seseorang harus bersaing secara sehat untuk meraih gelar juara. Namun ada kalanya sebuah lomba diadakan lebih sebagai salah satu alternatif hiburan, contohnya lomba sepak bola bersarung yang biasa diadakan untuk memeriahkan acara 17 Agustus-an.

Baru - baru ini, saya menonton sebuah lomba yang mungkin terdengar cukup unik yaitu " Lipsync Contest." Kebetulan lomba tersebut diadakan di kota saya yang memang cukup jarang mengadakan acara lomba. Biasanya juga lomba baru akan ramai kalau menjelang 17 Agustus-an, atau Hari Ulang Tahun kota. Kebetulan, saya sedikit mengetahui persiapan lomba tersebut hingga menonton hari pelaksanaannya. Ini menjadi mungkin, karena beberapa teman saya diminta untuk ikut ambil bagian menjadi panitia dan juri.

Saat kali pertama saya mendengar lomba tersebut, sempat terbesit " Wah, lucu juga ya?' . Karena pihak panitia memang mengadakan lomba tersebut untuk menyikapi fenomena meledaknya unggahan video klip " Keong Racun " versi Shinta - Jojo. Tapi ketika melihat poster kontes tersebut, saya malah bingung. Dalam poster tersebut tertera bahwa pemenang akan mendapatkan uang pembinaan. Saya jadi bertanya - tanya, " Lipsync Contest " ada uang pembinaannya, dibina menjadi apa? Karena menurut saya, jika hadiah tersebut disebut sebagai uang pembinaan maka berarti akan ada kelanjutan dari lomba tersebut. Mungkin untuk diarahkan menjadi bintang kota kami, atau mungkin menjadi delegasi untuk lomba sejenis di tingkat yang lebih tinggi. Ketika saya menanyakan hal tersebut kepada salah satu juri yang saya kenal, dia menjawab, " Waduh..kurang jelas ya..sepertinya kok tidak." Lalu saya bertanya lagi, " kok mendadak jadi juri?"

" Lha wong enggak ada yang mau, kasihan panitianya bingung, " jawab teman saya. Dan saya hanya manggut-manggut saja mendengar jawaban tadi sambil mencoba memaklumi bahwa mungkin lomba ini diadakan sebagai salah satu alternatif hiburan akhir pekan di kota kami.

Namun ternyata lomba tersebut tidak berhenti menggelitik hati saya. Puncaknya terjadi pada hari pelaksanaanya. Awalnya sih biasa- biasa saja. Hanya terjadi kedodoran pelaksanaan teknis panitia dan itu tidak terlalu menarik perhatian saya, karena hal demikian sudah wajar dalam sebuah acara.Saya masih bisa tersenyum - senyum melihat para peserta yang didominasi remaja, dengan kostum yang lucu dan rata-rata menampilkan lagu Keong Racun. Tapi ketika hampir berakhirnya kontes, ada seorang kontestan yang dipanggil oleh pembawa acara. Awalnya saya geli karena yang muncul adalah anak laki-laki bertubuh gemuk dan memakai kostum kucing lengkap dengan riasan wajahnya. Ia datang ditemani sang mama. Namun begitu musik mulai diputar, ternyata adalah ( lagi - lagi ) lagu Keong Racun. Masalahnya bukan pada lagu yang dinyanyikan, tapi cara dia menggerakkan mimik muka dan gestur tubuhnya membuat nafas saya terasa sesak. Belum lagi dari layar LCD terlihat zoom out tiap kali si bocah mengoyang-goyangkan pantatnya, atau ketika dia memperagakan kata " bodi seksi ." Entah kenapa, saya merasa ditampar. Seperti inikah tingkah polah anak- anak yang kita inginkan? Apa dia tahu apa makna lagu yang sedang dia bawakan? Kenapa tidak lagu anak - anak saja? Apa tidak ada kategorisasi peserta dan lagu dari panitia penyelenggara? Ironisnya, para penonton tertawa - tawa menganggap pertunjukkan itu lucu, dan sang mama sibuk memotret sambil tersenyum bangga. Akhir cerita, si anak tadi justru memenangkan kategori juara favorit pilihan panitia.

BIJAK MENYELENGGARAKAN KONTES
Dari pengalaman panjang yang saya tuturkan tadi, saya melihat bahwa kebutuhan manusia untuk berkompetisi dewasa ini memang besar. Selain sarana aktualisasi diri, juga untuk meningkatkan prestise dan prestasi. Untuk itu memang perlu adanya pihak - pihak yang menyelenggarakan bermacam kompetisi. Akan tetapi perlu diingat, harus dipertimbangkan latar belakang dan tujuan yang ingin diraih dari kegiatan tersebut, terlebih bila acara itu memiliki lingkup yang luas untuk umum. Karena jika tidak, kegiatan itu hanya seperti kran bocor, tidak ada efek positif yang lebih daripada hanya untuk kesenangan sesaat mengabiskan uang sponsor.Apalagi dengan adanya embel- embel "Uang pembinaan", yang membuat peserta berharap lebih akan adanya kelanjutan dari lomba yang diikutinya. Jangan sampai ternyata itu hanya harapan kosong. Jika memang lomba itu hanya untuk senang-senang, menurut saya tidak perlu ada kata - kata " PEMBINAAN." C

Idealnya, sebuah kompetisi akan membuat peserta belajar banyak hal yang mungkin dapat bermanfaat untuk mengikuti kompetisi yang akan datang. Selain itu membuat mereka merasakan adanya proses persiapan lomba, menampilkannya, hingga keputusan akhir dari lomba, menang atau kalah dapat diterima sebagai keberhasilan yang tertunda, atau mempertahankan kualitas kemampuan mereka. Serta kebanggaan yang wajar atas prestasi yang layak dibanggakan oleh mereka dan keluarganya.

Selain itu, perlu adanya kebijakkan lebih jika dalam suatu kompetisi memungkinkan adanya keikutsertaan anak-anak. Hal tersebut bisa diantisipasi dengan membuka kategori untuk anak - anak serta anjuran agar apa yang mereka pertontonkan adalah apa yang sesuai dengan usia mereka, seperti lomba menyanyi dengan lagu anak- anak misalnya. Sehingga penonton kita juga belajar melihat kepolosan anak yang alami, bukan karena melihat mereka pandai bertingkah seperti orang dewasa.

BIJAK MENJADI KONTESTAN.
Ya, cerdas menangkap peluang untuk menjadi lebih maju dan dikenal itu baik. Jangan sampai mengikuti lomba hanya untuk dikenal dan melupakan apa tujuan lomba itu sebenarnya. Seseorang yang ingin menambah pengalaman dan rasa percaya diri yang positif, tentunya juga harus bisa melihat seperti apa lomba itu nanti akan bermanfaat bagi dirinya seraya menentukan apa tujuannya mengikuti lomba. Cukup untuk meraih hadiahnya yang memiliki nominal lebih?Atau juga ingin membantu dirinya ke jenjang prestasi yang lebih tinggi? Pilihan ada ditangan peserta, hanya perlu diingat jika apa yang dikeluarkan sebanding dengan manfaat yang akan diterima, apalagi jika bisa lebih.

Pada akhirnya, saya melihat lomba diatas, yang tempat dan cara pelaksanaannya terbilang " wah!", tidak lebih hanya sebagai hiburan yang getir. Saya hanya mencoba maklum, bahwa acara ini memang sama dengan acara yang ada di lomba- lomba menjelang 17 Agustus-an. Mungkin akan lebih tepat jika diadakan di momen itu.

Jadi sekarang akan menyelanggarakan kompetisi apa? Selamat berkompetisi dengan sehat dan cerdas!

(Catatan dari sebuah kota kecil di, Probolinggo)

Cerita dari sahabat kita: Shenobi Sutanto

Pelajaran Berharga dari Gadis Kecil

putrinya dirundung kesedihan. Maka ia pun bertanya kepada putrinya itu tentang sebab kesedihannya. Anak: “Aduhai ibuku, sesungguhnya ibu guru telah mengancam akan mengusirku dari sekolah karena pakaian panjang yang kupakai.”

Ibu: “Tetapi itu adalah pakaian yang dikehendaki oleh Allah, wahai putriku.”

Anak: “Benar, wahai ibu, akan tetapi ibu guru tidak menghendakinya.”

Ibu: “Baiklah, wahai putriku, guru itu tidak menghendaki, tetapi Allah meng­hendakinya. Lalu siapakah yang akan kamu taati? Apakah kamu akan mentaati Allah yang telah menciptakanmu dan membentukmu, serta yang telah mengaruniakan kenikmatan kepadamu? Ataukah kamu akan mentaati seorang makhluk yang tidak mampu memberikan manfaat dan madharat kepada dirinya?”

Anak: “Sesungguhnya saya akan taat kepada Allah.”

Ibu: “Bagus, wahai putriku, kamu tepat sekali.”

Pada hari berikutnya, gadis kecil itu pergi dengan mengenakan baju yang panjang. Tatkala ibu guru melihatnya, ia langsung mencela dan memarahinya dengan keras. Gadis kecil itu tidak mampu memikul amarah tersebut, ditambah lagi oleh pandangan teman-teman perempuannya yang mengarah kepadanya.

Tidak ada yang ia lakukan selain berteriak menangis. Kemudian, gadis kecil itu mengeluarkan kata-kata yang besar maknanya meski sedikit jumlahnya, “Demi Allah, saya tidak tahu siapa yang akan saya taati, anda ataukah Dia?”

Ibu guru itu pun bertanya, “Siapakah Dia itu?”

Anak itu menjawab, “Allah. Apakah saya harus taat kepada anda, sehingga saya mesti memakai pakaian seperti yang engkau kehendaki, tetapi saya berbuat maksiat kepada-Nya. Ataukah saya mentaati-Nya dan tidak mentaati engkau? Ah, biarlah saya akan mentaati-Nya saja, dan apa yang terjadi terjadilah.”

Aduhai, betapa agungnya kalimat yang keluar dari mulut si kecil itu. Sebuah kalimat yang menampakkan wald (ketaatan) yang mutlak kepada Allah. Gadis kecil itu bertekad untuk berpegang kuat dan taat ke­pada perintah Dzat Yang Maha Esa lagi Maha Perkasa Akan tetapi….apakah bu guru itu hanya berdiam saja darinya?

Ibu guru itu meminta dipanggilkan ibu si anak kecil tersebut. Apa yang ia inginkan darinya?

Maka datanglah si ibu itu…

Ibu guru berkata kepada ibu anak kecil itu, “Sesungguhnya putri anda telah menasihatiku dengan nasihat paling besar yang pernah aku dengar di sepanjang hidupku.”

Benar, ibu guru telah mengambil pelajaran dan nasihat dari murid kecilnya. Ibu guru yang mengajarkan pendidikan dan telah mengambil bagian yang besar dari ilmu.

Seorang guru yang ilmunya tidak dapat menghalanginya untuk mengambil nasihat dari seorang gadis kecil yang mungkin seusia dengan putrinya.

Salam penghormatan, semoga terlimpahkan kepada guru ini. Salam peng­hormatan juga untuk gadis kecil yang telah memberikan pendidikan Islamiyah dan telah berpegang kepadanya.

Salam penghormatan untuk sang ibu yang telah menanamkan dalam diri putrinya rasa cinta kepada Allah dan Rasul-Nya. Seorang ibu yang yang telah mengajarkan kepada putrinya rasa cinta kepada Allah dan Rasul-Nya.

Wahai ibu-ibu muslimah, di depan anda lah anak-anak anda. Mereka seperti adonan tepung. Anda bisa membentuknya sebagai-mana yang anda kehendaki, maka bersegera-lah untuk membentuk mereka dengan bentuk yang diridhai oleh Allah dan Rasul-Nya.

Ajarkanlah shalat kepada mereka

Ajari mereka ketaatan kepada Allah

Ajari mereka untuk bisa tetap tegar dan kokoh di atas kebenaran

Ajarkanlah semua itu kepada mereka, sebelum mereka menginjak usia baligh.

Karena jika pada saat mereka masih kecil tidak mendapatkan pendidikan yang baik, maka sesungguhnya anda sekalian akan menyesal dengan penyesalan yang besar, karena mereka akan menjadi anak-anak yang menyimpang pada saat mereka telah dewasa.

Gadis kecil ini tidak hidup pada zaman Sahabat dan juga Tabi’in. Sesungguhnya ia hidup pada zaman modern sekarang ini.

Ini menunjukkan bahwa, kita bisa menciptakan generasi-generasi semisal gadis kecil tersebut dengan izin Allah. Seorang gadis kecil yang bertakwa lagi berani untukmenampakkan kebenaran serta tidak takut akan cemohan dan ejekan orang orang, demi membela agama ALLOH.

Wahai saudariku yang beriman, inilah putrimu.

Ia berada dihadapanmu,

berilah ia air minum takwa dan kesalihan

Perbaikilah lingkungannya dengan cara menjauhkannya dari air yang kotor, serta bakteri yang membahayakan.

Hari-hari telah berada dihadapan anda,

Perhatikanlah apa yang akan anda perbuat,

terhadap amanah yang telah dititipkan kepada anda,

Oleh ALLOH Tuhan Pemilik langit dan bumi.

Jangan Hanya Bermodal Cinta

Bila mencintaimu itu cukup, maka akan ku hentikan rindu, sayang, dan kegiatanku untuk memikirkanmu. Bila hanya dengan menyebut namamu, cinta itu terasa cukup, maka aku akan membuang fotomu. Bila hanya dengan memasakkan makanan kesukaanmu, cinta itu terasa cukup, maka aku akan menghancurkan angan-angan tentangmu.

Cinta itu kebersamaan.
Saling berbagi.
Saling melindungi.
Saling support.
Sama-sama memahami.

Sayang...
Dengar aku!

Cinta itu tidak cukup hanya dengan kata cinta. Cinta tidak cukup hanya dengan yakin kalau dia mencintai kita. Cinta tidak cukup hanya dengan kita yakin bahwa primbon menyatakan kalau kita berjodoh. Cinta tidak cukup dengan SMS setiap hari atau telepon sampai pagi.

Tolong mengerti. Cinta itu terlalu luas untuk kita bicarakan sekarang. Yang ingin aku tanyakan, apakah kau benar-benar akan menikahiku bulan depan?

Kau tidak gila, kan!?

Maaf! Aku bukan mau meragukan tingkat kewarasanmu, tapi teman-temanku sering sekali mengajakku untuk memeriksakan otakku ke rumah sakit jiwa. Kata mereka penyakitku ini harus segera di tangani.

Karena kalau tidak nanti aku akan semakin parah.

Menurutmu apa benar aku segila itu?

Aku hanya tidak suka memakai rok. Aku juga tidak terlalu suka dengan bedak. Apalagi dengan yang namanya lipstik atau lipglos. Aku juga tidak terlalu menyenangi acara-acara yang mempertontonkan keindahan tubuh wanita. Apa mereka tidak punya malu? Masih bagus kalau bodinya itu seksi, paling tidak dimaklumi sedikit. Tapi bagaimana kalau badannya itu setipis kertas. Tapi dibilangnya potongan peragawati papan atas. Haduh! Kasian sekali.

Oops! Tidak sayang. Aku tidak bermaksud untuk membicarakan orang. Hanya selingan saja.

Aku hanya tidak menyukai berbicara seperti Putri Keraton yang begitu teratur. Aku juga tidak terlalu respon dengan kegiatan perempuan seperti ke salon, berbelanja, bergosip tentang artis di infotainment, atau berbagi tips dimana tempat aman unuk melakukan pembesaran payudara.

Jangan kaget, sayang. Walaupun aku sedikit "terbelakang", namun urusan kecil begitu aku juga tahu.

Jadi, lebih baik pikirkan lagi sekarang. Apa benar kau mau menikahiku?

Bila kau bertanya kenapa aku mau menikah denganmu, baiklah aku akan jujur.

Kau berhasil membuatku sulit tidur. Ah! Bukan karena ku lupa pasang obat nyamuk. Tapi karena aku gelisah memikirkan apakah besok aku akan bertemu kau atau tidak. Memikirkan apa kau akan lewat depam kelasku atau tidak. Memikirkan apa kau akan pura-pura ke kelasku untuk mengambil absen atau tidak.

Sesimpel itu. Tapi sukses membuatku nyaris stres.

Sayang, pikirkan perbedaan kita yang seperti langit dan bumi.

Pikirkan seberapa hebohnya reaksi teman-temanmu ketika menerima undangan pernikahan kita nanti. Mungkin bila mereka sedang memegang gelas, gelas tersebut akan retak dalam genggaman. Pikirkan bagaimana reaksi mantan-mantan wanitamu dulu yang pasti langsung melontarkan seribu sumpah serapah atas kebodohanmu.

Huh! Memikirkan iu membuatku ingin langsung mengambil sarung tinju. Tapi aku ingat, aku sudah harus 'sehat'. Aku tidak boleh menyelesaikan masalah itu secara bar-bar, bukan.

Aku boleh minta waktu sebentar? Aku ingin ke belakang untuk tertawa. Dan karena aku tidak tega bila harus melihatmu nyaris pingsan karena caraku tertawa yang sudah seperti gunderuwo, aku yang mengalah. Tapi baiklah bila kau ingin melihat ku tertawa.

Aku memikirkan apa yang akan kita lakukan setelah resmi. Apa kita akan berkaraoke seperti saat masih pacaran? Atau kita akan memasak telur rebus. Kau putihnya aku kuningnya. Jangan lupa!

Apa yang akan kita lakukan, hmm?

Oke!

Itu kita bahas lagi nanti. Diam-diam saja. Karena itu akan menjadi rahasia kita.

Jadi, jangan cintai aku dengan sesederhana itu. Yang ku mau, aku tidak ingin cinta kita hanya cukup dengan kata, ucapan, pesan maupun kue cinta saja. Aku mau cinta yang ada tidak hanya terasa hangat ketika menjadi pengantin baru saja. Aku mau cinta kita tidak hanya wangi ketika malam pertama saja. Aku mau cinta kita tidak akan selalu "membara" seperti ciuman pertama kita.

Kau pasti mengerti karena kau laki-laki.

Begitulah adanya. Cinta tidak cukup hanya cinta.

Cerita dari sahabat kita: Lii Na Yeon

Cintaku Bertasbih Pada Seorang PEMULUNG SAMPAH

Kepada kekasihku yang saat ini mungkin tengah memunguti sampah dan limbah..


Engkau tercipta sebagai tulang punggung dalam keluargamu

Engkau begitu berbakti kepada ayah bundamu

Engkau begitu menyayangi adik adik kecilmu


Kanda,

Setiap pagi kau berangkat dengan baju kusam dan lusuh

Kau membawa bekal nasi dan air tuk mengirit uang jatah makanmu

Kau membawa semangat seorang pahlawan yang tak pernah padam


Aku menangis sedih kala kau kecup keningku

Kau berkata, "JANGAN SEDIH DINDA. PEKERJAANKU BUKANLAH SESUATU YANG HINA.

KARNA ALLAH TIDAK MELIHAT HAMBANYA DARI PEKERJAANNYA,,TAPI DARI KETAKWAANNYA.."


Kanda, hatiku sedih melepas kau berangkat MEMUNGUTI ATOM,tembaga, kardus,dll yang akan kau kumpulkan dan akan kau jual

Setiap serpihan dan kepingan kecil dengan telaten kau bersihkan

karna itulah ladang uang bagimu

Betapa hatiku pilu membayangkan kau dikejar penduduk desa karna dikira kau mencuri barang mereka

Hatiku khawatir ketika hingga magrib kau belum pulang kanda..


Duhai kanda,aku mencintaimu bukan karna apa

Aku mencintai hatimu yang ikhlas dan penuh pengabdian

Aku mencintaimu meski kau hanya SEORANG PEMULUNG SAMPAH


Ketika semua lelaki sibuk dengan dunia maya

dengan FACEBOOK,TWITTER,BLOG BLOG,

Ketika semua lelaki lebih memilih ke warnet dan menghabiskan puluhan ribu tiap harinya tuk berselancar di dunia maya

Tapi kau tidak.

Kau lebih memilih bekerja dan tidak peduli orang bilang apa

Usiamu yang masih teramat muda tidak membuatmu malu dan gentar

Panas dan hujan tak kau hiraukan.

Hitam kulitmu tak kau pedulikan

Dengan BISMILLAH kau langkahkan kaki menuju sampah sampah yang menunggu tanganmu menjamahnya...


DUHAI KEKASIHKU..

Betapa besar pengorbananmu

Betapa luhur budimu

Betapa indah cintamu

DAN BETAPA AKU TAK MALU MENJADI PENDAMPINGMU KELAK..


YA ALLAH YA RAHMAN..

Berikanlah rejeki kepada kami

Berikanlah kemudahan kami dalam mencapai cita cita kami

Kami ikhlas dengan jalan hidup ini

Namun, berikanlah kesempatan pada kami tuk seperti orang2 lain

Mempunyai pekerjaan yang layak..


YA ALLAH YA RABBI..

Ampunilah kami

Bukannya kami tidak bersyukur

Namun,kami hanya tidak tega mendengar orang mencemooh anak kami kelak

ANAK SEORANG PEMULUNG SAMPAH

Ya ALLAH Ya Muhaimin..

Hanya kepadamulah kami mengadukan jeritan ini.

BERIKANLAH PEKERJAAN YANG LAYAK BUAT KAMI

ya ALLAH, dengarkanlah

Kabulkanlah Ya ALLAH...


DENGAN TETESAN AIR MATA INI

KEPADA KEKASIHKU DI SANA

SEMOGA KAU TABAH DAN SETIA MENANTI CINTA KITA....!

YA ALLAH KU INGIN JODOH YANG TERBAIK

YA ALLAH KU INGIN JODOH YANG TERBAIK

Adalah suatu yang wajar jika setiap kita menginginkan jodoh kelak di kemudian hari seorang yang sempurna di sana sini.akan tetapi apakah setiap orang akan mendapatkannya???Bagaimana agar keinginan itu tdk sekedar angan2 saja????Bagaimana pula jika ternyata kelak realita tak seindah mimpi dan angan yang kita bayangkan...???

*JODOH ADALAH POTRET DIRI *

Ungkapan ini tdk berelebihan kiranya,krn bukankah pepatah mengatakan:barang siapa menanam dia akan memetik??? artinya dia akan menikmati hasil jerih payah yg dia usahakan demikian juga seseorang yg berusaha menjadikan dirinya baik,menjaga dirinya dr hal-ha lyg jelek,dan terus meningkatkan kebaikan2 diri dia akn''memanen'' jerih payahnya kalau diri kita mengingkan orang lain dalam hal ini calon jodoh kita yg baik.diapun menginginkan untk dirinya calon jodohnya yg baik pula.maka tdk pas kiranya jika kita berharap mendapat jodoh yg ''serba plus'' sementara kita membiarkan diri kita''serba minus''.

Wajib untk kita selalu ingat bahwa jika kita ingin mendapatkan jodoh yg baik jadikandiri kita baik terlebih dahulu allah swt.berfirman:''Wanita-wanita keji adalah untk laki-lakiyg keji,dan laki-laki yg keji adalah untk wanita yg keji (pula),dan wanita-wanita yg baik adalah untk laki-laki yg baik dan laki-laki yg baik adalah untk wanita-wanita yg baik(pula)''(QS.An-Nur:26).

Dalam ayat lain allah swt.berfirman:

''laki-laki yg berzinah tdk mengawini kecuali perempuan yg berzinah atau perempaun yg musyrik;dan perempaun yg berzinah tdk di kawini kecuali oleh laki-laki yg berzinah atau laki-laki yg musyrik;dan yg demikian itu di haramkan bagi orang2 mukmin''(QS.An-Nur:3).

kalau ada yg bertanya : mengapa ada istri nabi yg durhaka,semisal istri nabi Luth dan nabiNuh...???Di sini kita tdk melihatnya dr sisi yg baik untuk yg baik ,akan tetapi kita khususnya wanita bisa mengambil pelajaran bahwa kita hendaknya bersemangat dlm beramal shaleh krn kedudukan orang2 terdekat kita semisal pasangan hidup yg shaleh tdklah menjamin keselamatan diri kita dr azab allah.

Dan jangan lupa terkadang kita d uji dngn orang2 terdekat kita..kalau istri nabi saja bisa seprti itu,apakah tdk mungkin lg istri kita...???ketika kita menyadari hal ini,maka semestinya sejak awal kita mencari yg terbaik dengan harapan akn terus baik dan bahkan meningkat kebaikkan nya,dan tentu saja hendaknya mendorong kita untuk menjadi lbh baik dan terus memperbaiki diri Bukankah blm tentu pasangan seseorang baik,meski dia tergolong orang yg baik...???apakah lagi jika dia tdk termasuk orang yg baik...???

*JANGAN HARAP TERIMA JADI*

Dalam segala hal,kita di tuntut untk banyak belajar .orang tua khususnya ibu,begitu susahpayah mendidik balitanya agar bisa mengenakan pakaian sendiri,mengembalikan mainan ke tempatnya semula,tdk sembarangan membuang sampah,mencuci tangan sebelum & sesudah makan dan seterusnya...:baru kemudian dia bisa besenang hati melihat si kecil tumbuh menjadianak yg baik dan membanggakan.

Demikian juga seorang suami or istri,tdk bisa mengharap pasangannya menjadi istri or suamiyg semakin baik,tnp berusaha membantu pasangannya untuk itu,ketika seorang laki-laki dan perempuan bertemu dalam suatu pernikahan,masing2 datang dngn kelebihan dankekurangan yg di sandangnya,kelebihan patut di syukuri,adapun kekurangan jangan di sesali.

bahkan hendaknya di usahakan bersama untk menguranginya or bahkan menghilangkan nya jika itu memungkinkan jika tdk khususnya apabila berkaitan dengan fisik maka memunculkan kelebihan2 baru yg lebih berarti dr pada mempersoalkan kekurangan yg tdk mungkin lg di perbaiki.itu setelah pernikahan sebelum pernikahan...???jangan pernah berharap calon jodoh yg sempurna.kenyataannya memang tdk ada pribadi ygsempurna yg terpenting,kedua pihak yg hendak menikah adalah pribadi yg siapdan punya motivasi berubah menjadi lebihi baik.syukur-syukur sudah punya track record yg bagus.

*AKUI KELEMAHAN DIRI SENDIRI*

Ketika melihat diri,mesti jujur kita akui bahwa kita adalah hamba yg dha'if mungkin sekali segala yg tampak setelah proses ta'aruf syar'i atau terdenger tentang seseorang yg sedangkita bidik unutk di jadikan pasangan hidup adalah serba indah tak bercacat sedang apa ygdi balik itu yg tdk sampai ke mata n telinga kita,kita tdk mengetahuinya bahkan orang yg kita anggap tedekat dengan si dia pun blh jd tdk ngeh...Taruhlah si dia itu memang sprt apa yg kita lihat dan kita denger.

tetapi bukankah si dia boleh jd baik bagi orang lain dan tdk baik bagi kita...???tidakkah kita pernah mendengar ada pasangan suami-istri yg bercerai gara2 lama tdk mendapat keturunan setelah masing2 menikah lagi ternyata masing2 di anugerahi keturunan lalu mesti gimana....???

Sikap yg terbaik tentu saja kita bertanya kepada yg maha mengetahui Dialah ALLAH dzat yangmaha berkuasa atas segala sesuatu ALLAH berfirman,

''.........Boleh jadi km membenci sesuatu padahal itu baik bagimu,dan boleh jadi km mencintai sesuatu

padahal ia buruk bagimu,ALLAH maha mengetahui ,sedangkan kamu tdk mengetahui'' (QS.AL-Baqarah:216).

Adapun caranya telah di ajarkan oleh Rasulullah saw.yaitu shalat istikharah lengkap dngn do'anya

So 'ingin jodoh yg baik....??? perbaiki diri,jangan menghayal yang tdk2,jangan berharap yg berlebihan ,banyak2 berdo'a,dan jangan lupa bertanya kepada yang maha tahu dan maha kuasa semoga dapat jodoh yang terbaik....!!! amin....amin

Apa iya wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik?

Kalau kita lihat di Al-Qur�an surat An-Nuur ayat 26 memang disebutkan demikian

"Wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji adalah buat wanita-wanita yang keji (pula), dan wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik dan laki- laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula). Mereka (yang dituduh) itu bersih dari apa yang dituduhkan oleh mereka (yang menuduh itu). Bagi mereka ampunan dan rezki yang mulia (surga)"

Tetapi coba lihat konteksnya, di dalam Tafsir Ibnu Katsir jilid 6 Pustaka Imam Syafii halaman 32 dijelaskan bahwa yang dimaksud laki-laki yang baik dalam ayat ini adalah Rasulullah saw sebagai manusia yang paling baik sedangkan wanita yang baiknya adalah Aisyah ra sebagai isteri Rasulullah saw. Abdurrahman bin Zaid bin Aslam pun menjelaskan bahwa yang dimaksud ayat ini adalah wanita yang jahat hanya pantas bagi laki-laki yang jahat dan laki-laki yang jahat hanya cocok bagi wanita yang jahat. Wanita yang baik hanya layak bagi laki-laki yang baik dan laki-laki yang baik hanya patut bagi wanita yang baik.

Perhatikan!

Hanya pantas, hanya cocok, hanya layak, hanya patut, ini tidak berarti wanita yang baik pasti akan mendapat laki-laki yang baik atau sebaliknya. Mau bukti? Pasti semua kenal dengan Fir�aun. "Sesungguhnya dia adalah orang yang sombong, salah seorang dari orang-orang yang melampaui batas." (QS. Ad Dukhaan:31). Bahkan dengan beraninya, (Seraya) berkata:"Akulah tuhanmu yang paling tinggi". (QS. An Naazi�at : 24).

Tapi coba perhatikan isterinya !

"Dan Allah membuat isteri Fir�aun perumpamaan bagi orang-orang yang beriman, ketika ia berkata: "Ya Rabbku, bangunkanlah untukku sebuah rumah di sisi-Mu dalam firdaus, dan selamatkanlah aku dari Fir�aun dan perbuatannya, dan selamatkanlah aku dari kaum yang zhalim."(QS. At-Tahrim : 11)

Ternyata terbukti, seorang wanita yang baik belum tentu mendapat laki-laki yang baik, lalu perhatikan lagi contoh ini !

"Perhatikan bagaimana istri Nabi Luth dibinasakan, Kemudian Kami selamatkan dia dan pengikut-pengikutnya kecuali isterinya; dia termasuk orang-orang yang tertinggal (dibinasakan)." ( (QS.Al-A�raaf:83).

Waw, seorang Nabi mendapatkan istri yang demikian! Tidak hanya Nabi Luth yang dapat istri seperti itu, tapi juga Nabi Nuh !

"Allah membuat isteri Nuh dan isteri Luth sebagai perumpamaan bagi orang-orang kafir. Keduanya berada di bawah pengawasan dua orang hamba yang saleh di antara hamba-hamba Kami; lalu kedua isteri itu berkhianat kepada suaminya (masing-masing), maka suaminya itu tiada dapat membantu mereka sedikitpun dari (siksa) Allah; dan dikatakan (kepada keduanya): "Masuklah ke dalam jahannam bersama orang-orang yang masuk (jahannam)". (QS. At-Tahrim : 10)

Ternyata terbukti, seorang laki-laki yang baik belum tentu mendapat wanita yang baik!

Shalih atau tidaknya seseorang, baik atau tidaknya diri kita, itu urusan kita kepada Allah.

Setiap kalian adalah pemimpin, dan setiap kalian akan dimintakan pertanggungjawaban atas kepemimpinannya.

Tetapi jika kita mendapat pasangan yang tidak baik maka sangat mungkin itu adalah ujian dari Allah swt.

Di dalam Al-Qur�an pun disebutkan, "Hai orang-orang mukmin, sesungguhnya di antara ISTERI-ISTERIMU dan anak-anakmu ada yang menjadi musuh bagimu maka berhati-hatilah kamu terhadap mereka dan jika kamu memaafkan dan tidak memarahi serta mengampuni (mereka) maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (QS. At Taghaabun : 14)

Juga di dalam Al-Qur�an surat Ali �Imran ayat 14 " Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu: WANITA-WANITA, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik (surga)"

Maka sangat baiklah jika kita berdoa. "Ya Tuhan kami, anugrahkanlah kepada kami isteri-isteri kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertakwa. (QS. Al Furqaan : 74)

Hmmm, menarik bukan? Bahkan di sekitar kita juga banyak contoh yang bisa kita saksikan. Ada wanita shalihah, malah mendapat laki-laki bermasalah.

Ada laki-laki yang rajin ibadah, malah sering dikihianati wanita yang banyak berulah. Siapa menyangka, banyak orang beribadah berujung pada kekecewaan. Karena mereka mempunyai tujuan, orientasi, motivasi, atau niat yang salah: shalat Dhuha agar menjadi kaya, sedekah agar mendapat gaji berlipat atau jadi orang shalih agar mendapat istri/suami shalih. Padahal setiap shalatnya kita selalu bersumpah, dengan doa iftitah inna shalati wanusuki, wamahyaya, wamamati lillahirabbil�alamin (Sesungguhnya Shalatku, Ibadahku, hidupku, dan matiku hanyalah untuk Allah Tuhan Semesta Alam).

Dan dijelaskan bahwa segala amal itu tergantung niatnya, dan setiap orang hanya mendapatkan sesuai niatnya. Maka barang siapa yang hijrahnya kepada Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya itu kepada Allah dan Rasul-Nya. Barang siapa yang hijrahnya itu Karena kesenangan dunia atau karena seorang wanita yang akan dikawininya, maka hijrahnya itu kepada apa yang ditujunya (H.R. Bukhori No:01 dan Muslim No:1907)

Ini artinya, segala amal ibadah haruslah diniatkan hanya kepada Allah swt. sehingga mendapat balasan yang setimpal dari Allah swt. Allah menjanjikan balasan itu, tapi tidak selalu semua balasan akan kita terima di dunia ini. Orang-orang yang kecewa itu karena hanya berharap pada balasan yang langsung dia dapat di dunia.

Jadi, kalau mau rajin ibadah, ya beribadahlah karena Allah swt. Kalau mau menjadi orang shalih, ya jadilah orang shalih karena Allah swt.

Kita tidak akan MERUGI apalagi KECEWA jika segala sesuatu dikerjakan dengan IKHLAS hanya karena Allah swt, bukan karena wanita yang ingin dinikahi, atau dunia yang ingin dimiliki.

Pasti semua tahu, beginilah orang-orang shalih menerima balasannya.

"Tetapi orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal-amal (saleh, mereka itulah yang memperoleh balasan yang berlipat ganda disebabkan apa yang telah mereka kerjakan" (QS.Sabaâ:37)

"Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal-amal saleh, mereka diberi petunjuk oleh Tuhan mereka karena keimanannya[670], di bawah mereka mengalir sungai- sungai di dalam syurga yang penuh kenikmatan.(QS. Yunus :9)

[670]. Maksudnya: diberi petunjuk oleh Allah untuk mengerjakan amal-amal yang menyampaikan surga.

"Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik[839] dan sesungguhnya akan Kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan.(QS.An-Nahl:97)

[839].

Ditekankan dalam ayat ini bahwa laki-laki dan perempuan dalam Islam mendapat pahala yang sama dan bahwa amal saleh harus disertai iman.

Maafkanlah Aku Anakmu, Ibu

Ibu, maafkanlah aku anakmu yang durhaka ini. Dua puluh tahun lebih aku belum bisa membalas semua kebaikanmu, semua ketulusanmu. Tiga puluh tahun lebih pula aku masih belum mendapatkan apa yang sekiranya pantas untuk aku hadiahkan kepadamu ibu.

Keikhlasanmu, keridhoanmu begitu tulus kau korbankan hanya untuk membahagiakan anakmu yang tak tahu diri ini. Langkah dan dudukmu aku usik saat aku ada dalam rahimmu. Tidurmu selalu terganggu dengan tangisku saat aku masih bayi. Begitu juga saat aku menginjak remaja. Aku selalu merepotkanmu dengan tindakan-tindakanku yang seenaknya. Tawuran, ribut sama teman, Nonjok anak tetangga. Semua kelakuanku selalu membuatmu semakin tersiksa.

Rasanya aku ini mungkin adalah anak yang paling durhaka diantara orang-orang durhaka lainnya. Semoga Allah selalu membukakan jalanku. Semoga Allah mengeratkan ketabahanmu. Semoga engkau selalu sabar dan tawakal mempunyai anak seperti aku, wahai Ibu.

Sekali lagi aku mohon, Maafkanlah aku anakmu Ibu. Aku tahu tanganmu tak sekuat dulu lagi untuk menyambut tangan maafku. Tak sekuat saat engkau membelai kepalaku. Tak sekuat ketika kau gunakan untuk meninakbobokan aku dalam gendonganmu. Tak sekuat waktu kau mandikan aku, saat kau suapi aku, saat kau peluk aku dan dan disaat kau belai aku dalam peraduan kasih sayangmu.

Ya, tanganmu tak sekokoh dulu lagi, tetapi bukan berarti tanganmu tak harus menepis semua keinginanku untuk menciumnya, dan membasuhnya dengan air mata penyesalanku. Begitu juga dengan matamu ibu, tak setajam saat engkau masih muda dahulu. Namun bukan berarti matamu memalingkan pandangannya dari wajah anakmu yag durhaka ini.

Dengan penuh pengharapkan, aku rela bersimpuh dibawah kakimu. Dengan penuh keridhoan aku rela melakukan apa saja asal engkau mau memaafkan segala kesalahanku. Andai aku punya harta sebesar gunung, rasanya tak sanggup untuk membayar semua pengorbananmu. Andai lautan itu milikku dan aku berikan kepadamu, rasanya belumlah cukup untuk membalas semua jasamu terhadapku. Maafkan aku yang lalai ini. Aku selalu menghiraukan pahalamu. Aku selalu mengacuhkan berkatmu. Aku lupa bahwa dibawah telapak kakimu ada surga yang harus aku syukuri.

Maafkanlah aku anakmu, Ibu

Antara Berpacaran & Menyegerakan Pernikahan

Pemuda itu menangis tersedu-sedu di samping mihrab mesjid. Mushaf ia dekap erat-kuat ke dadanya. Sesekali ia me-lap air mata yang meleleh. Ia merasa begitu rapuh dan lemah. Begitu tak berdaya menghadapi seorang wanita. Ia telah tergila-gila pada wanita itu. Senyuman wanita itu bagai purnama di gelap gulita malam. Suara wanita itu laksana nyanyian bidadari yang merasuk ke pori-pori jiwanya.

Ia menangisi dirinya yang tak lagi bisa merasakan nikmatnya berzikir. Menangisi hatinya yang tak lagi bisa khusyuk dalam shalat. Menangisi pikirannya yang selalu membawanya terbang ke wanita itu. Oh, sungguh hebat deritanya. Dulu ia begitu kokoh dan teguh. Orang-orang menganggapnya seorang laki-laki yang punya prinsip dan berkarakter. Apalagi saat orang-orang tahu dia begitu mampu menjaga hubungan dengan wanita, popularitas keshalehannnya semakin dikenal dan menjadi buah bibir.

Itu dulu, namun kini ia begitu tak berdaya dan rapuh. Wanita itu betul-betul telah membuatnya terpikat. Seorang wanita yang dalam pandangannya begitu anggun dan sempurna. Cantik, manis, cerdas, hafal al-Qur`an, sopan dan lembut dan lain-lainya. Seorang wanita yang menurutnya layak dijadikan pasangan hidup menuju sorga. Seorang wanita yang semua kriteria calon istri dambaan ia temukan pada dirinya.

Hampir tiap malam ia menangis. Jika dulu, ia menangis di kegelapan malam karena dimabuk rindu pada Sang Pencipta, kini ia menangis karena dimabuk rindu pada makhluk-Nya. Apakah Allah tengah menguji dirinya. Apakah Allah tengah menguji kejujuran cintanya. Ataukah memang sudah waktunya ia menikah.

Ia teringat dengan pesan-pesan Ustadznya sebelum berangkat ke Mesir dulu, pesan-pesan yang masih terekam kuat dalam memorinya.

"Anakku, ketahuilah dalam perjalanmu menuntut ilmu nanti, kamu akan diuji dengan banyak hal, dengan kesusahan hidup, kesulitan biaya, lingkungan, kawan-kawan, dan lainnya. Teguhkan selalu niat di hatimu dan mintalah pertolongan pada Allah setiap waktu. Dan ingatlah, ujian terberat yang akan kamu hadapi nanti adalah wanita, maka berhati-hatilah menghadapi wanita. Jangan pernah mengikuti ajakan nafsu yang menyesatkan."

"Anakku, berpacaran yang saat ini banyak digandrungi anak-anak muda adalah sikap laki-laki bermental kerupuk dan pecundang dan tipe wanita yang tak punya harga diri, menjalin hubungan secara syar`i dan menikahi dengan cara-cara yang baik, itulah akhlak seorang laki-laki yang didamba dan sikap seorang wanita calon penghuni sorga. Bila godaan itu terasa berat bagimu, berpuasa tak sanggup mengobatimu, maka menikahlah, insya Allah itu lebih berkah dan mengantarkan pada kebaikan."

"Anakku, jika kamu mengira berpacaran itu adalah jalan menuju pernikahan, maka engkau telah tertipu oleh nafsumu. Engkau telah termakan bujuk rayu setan durjana. Apakah engkau mau memetik buah dari pohon sebelum waktunya? Apakah engkau mau membeli barang yang telah usang dan pernah dipakai orang?"

"Anakku, janganlah engkau mengira, pacaran yang Ustadz maksud bertemu dan jalan berdua-duan semata, tapi jagalah matamu, pendengaranmu, hatimu dan pikiranmu. Janganlah menjadi pemuda yang lemah. Ingatlah, engkau adalah pemimpin, jangan biarkan hawa nafsu yang memimpinmu."

"Jika suatu saat nanti, dorongan untuk menikah begitu kuat dan menyesak di dadamu, engkau merasa telah siap, namun orang tua belum merestui dan ada jalan lain yang menghambat. Ustadz sarankan, bersabarlah, bersabarlah, dan bersabarlah. Sembari terus mencoba dan berdoa tiada henti pada Allah. Sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang sabar. Dan ketahuilah, orang-orang yang sabar akan mendapatkan pahala yang berlipat, dan orang-orang sabar akan memetik mutiara iman yang begitu banyak dalam kesabarannya itu. Dan yakinlah sesungguhnya bersama satu kesulitan ada banyak kemudahan."

"Anakku, jangalah engkau tergoda oleh nafsumu, janganlah engkau tertipu dengan bisikan musuhmu, setan durjana. Mungkin Allah tengah mengujimu, dan menyiapkan untukmu hadiah yang indah. Maka selalulah berbaik sangka pada Allah."

Nasehat-nasehat berharga itu begitu mampu menjadi penawar bagi hatinya yang gelisah. Tapi, itu hanya bertahan sebentar, ledakan perasaannya pada wanita itu ternyata lebih dahsyat dan meluap-luap. Pesan-pesan itu hanya bertahan sesaat, lalu ketika desakan perasaan itu kembali merasuki jiwa, ia menjadi begitu rapuh dan lemah.

Sampai pada akhirnya ia menelpon Ustadznya di Indonesia. Ia menceritakan kegelisahan hatinya, keresahan jiwa, dan gejolak rasa yang selalu menyesak di dadanya. Ustadznya berpesan kembali,

"Anakku, Ustadz bisa memahami keadaanmu, barangkali sudah waktunya bagimu untuk menggenapkan setengah agamamu. Ustadz sarankan lakukanlah shalat istikharah, jika engkau menemukan ada tanda-tanda ke arah sana, maka lakukanlah shalat hajat sebanyak-banyaknya, insya Allah, mudah-mudahan dengan cara demikian Allah membuka jalan untukmu. Mintalah pada Allah dengan air mata penuh harap, menangislah sejadi-jadinya di hadapan Allah. Yakinlah, Allah tidak akan menyia-nyiakan hamba-Nya."

Satu tahun kemudian, sesudah kesabaran yang panjang, setelah menyelesaikan hafalan al-Qur`annya, ia pun menggenapkan setengah agamanya di penghujung bulan Juni 2010. Ia sangat bahagia. Kebahagiaan yang tak bisa dlukiskan dengan kata-kata. Ia telah menikah dengan wanita dambaannya, seorang wanita sorga yang Allah hadirkan ke bumi untuknya. Allah telah memilihkan untuknya seorang pendamping hidup yang mecintai Allah dan dirinya dengan sepenuh jiwa dan raga.

Tak sia-sia selama ini ia menjaga dirinya dari tergelincir pada perbuatan yang haram. Ia sampaikan kerinduannya terhadap wanita itu pada Allah setiap malam, ia titipkan penjagaan untuk wanita itu pada Allah setiap saat. Ia hantarkan doa-doa penuh ketulusan untuk kebaikan dan keselamatan wanita itu selama ini. Dan kini, Allah mengizinkannya untuk memetik buah kesabarannya selama ini. Sesungguhnya Allah tidak menyia-nyiakan hamba yang berserah diri pada-Nya.

Dikutip dr berbagai sumber...smga brmanfaat

Kisah Tragis Pemulung Dan Mayat Anaknya

Sepertinya manusia tak pernah menciptakan Bumi ini dengan tangannya, lalu mengapa manusia menjadi begitu pelit sekali, sampai tak ada yang mau merelakan sedikit tanah untuk mengubur mayat seorang anak miskin ini.

Kisah nyata berikut benar-benar fenomena yang sangat keterlaluan...........

Salemba, Warta Kota - Pejabat Jakarta seperti ditampar. Seorang warganya harus menggendong mayat anaknya karena tak mampu sewa mobil jenazah. Penumpang kereta rel listrik (KRL) jurusan Jakarta - Bogor pun geger

Minggu (5/6). Sebab, mereka tahu bahwa seorang pemulung bernama Supriono (38 thn) tengah menggendong mayat anak, Khaerunisa (3 thn). Supriono akan memakamkan si kecil di Kampung Kramat, Bogor dengan menggunakan jasa KRL. Tapi di Stasiun Tebet, Supriono dipaksa turun dari kereta, lantas dibawa ke kantor polisi karena dicurigai si anak adalah korban kejahatan. Tapi di kantor polisi, Supriono mengatakan si anak tewas karena penyakit muntaber. Polisi belum langsung percaya dan memaksa Supriono membawa jenazah itu ke RSCM untuk diautopsi.

Di RSCM, Supriono menjelaskan bahwa Khaerunisa sudah empat hari terserang muntaber. Dia sudah membawa Khaerunisa untuk berobat ke Puskesmas Kecamatan Setiabudi. “Saya hanya sekali bawa Khaerunisa ke puskesmas, saya tidak punya uang untuk membawanya lagi ke puskesmas, meski biaya hanya Rp 4.000,- saya hanya pemulung kardus, gelas dan botol plastik yang penghasilannya hanya Rp 10.000,- per hari”. Ujar bapak 2 anak yang mengaku tinggal di kolong perlintasan rel KA di Cikini itu. Supriono hanya bisa berharap Khaerunisa sembuh dengan sendirinya. Selama sakit Khaerunisa terkadang masih mengikuti ayah dan kakaknya, Muriski Saleh (6 thn), untuk memulung kardus di Manggarai hingga Salemba, meski hanya terbaring digerobak ayahnya.

Karena tidak kuasa melawan penyakitnya, akhirnya Khaerunisa menghembuskan nafas terakhirnya pada Minggu (5/6) pukul 07.00. Khaerunisa meninggal di depan sang ayah, dengan terbaring di dalam gerobak yang kotor itu, di sela-sela kardus yang bau. Tak ada siapa-siapa, kecuali sang bapak dan kakaknya. Supriono dan Muriski termangu. Uang di saku tinggal Rp 6.000,- tak mungkin cukup beli kain kafan untuk membungkus mayat si kecil dengan layak, apalagi sampai harus menyewa ambulans. Khaerunisa masih terbaring di gerobak. Supriono mengajak Musriki berjalan menyorong gerobak berisikan mayat itu dari Manggarai hingga ke Stasiun Tebet, Supriono berniat menguburkan anaknya di kampong pemulung di Kramat, Bogor. Ia berharap di sana mendapatkan bantuan dari sesama pemulung.

Pukul 10.00 yang mulai terik, gerobak mayat itu tiba di Stasiun Tebet.Yang tersisa hanyalah sarung kucel yang kemudian dipakai membungkus jenazah si kecil. Kepala mayat anak yang dicinta itu dibiarkan terbuka, biar orang tak tahu kalau Khaerunisa sudah menghadap Sang Khalik. Dengan menggandeng si sulung yang berusia 6 thn, Supriono menggendong Khaerunisa menuju stasiun. Ketika KRL jurusan Bogor datang, tiba-tiba seorang pedagang menghampiri Supriono dan menanyakan anaknya. Lalu dijelaskan oleh Supriono bahwa anaknya telah meninggal dan akan dibawa ke Bogor spontan penumpang KRL yang mendengar penjelasan Supriono langsung berkerumun dan Supriono langsung dibawa ke kantor polisi Tebet. Polisi menyuruh agar Supriono membawa anaknya ke RSCM dengan menumpang ambulans hitam.

Supriono ngotot meminta agar mayat anaknya bisa segera dimakamkan. Tapi dia hanya bisa tersandar di tembok ketika menantikan surat permintaan pulang dari RSCM. Sambil memandangi mayat Khaerunisa yang terbujur kaku. Hingga saat itu Muriski sang kakak yang belum mengerti kalau adiknya telah meninggal masih terus bermain sambil sesekali memegang tubuh adiknya. Pukul 16.00, akhirnya petugas RSCM mengeluarkan surat tersebut, lagi-lagi Karen atidak punya uang untuk menyewa ambulans, Supriono harus berjalan kaki menggendong mayat Khaerunisa dengan kain sarung sambil menggandeng tangan Muriski. Beberapa warga yang iba memberikan uang sekadarnya untuk ongkos perjalanan ke Bogor. Para pedagang di RSCM juga memberikan air minum kemasan untuk bekal Supriono dan Muriski di perjalanan.

Psikolog Sartono Mukadis menangis mendengar cerita ini dan mengaku benar-benar terpukul dengan peristiwa yang sangat tragis tersebut karena masyarakat dan aparat pemerintah saat ini sudah tidak lagi perduli terhadap sesama. “Peristiwa itu adalah dosa masyarakat yang seharusnya kita bertanggung jawab untuk mengurus jenazah Khaerunisa. Jangan bilang keluarga Supriono tidak memiliki KTP atau KK atau bahkan tempat tinggal dan alamat tetap. Ini merupakan tamparan untuk bangsa Indonesia”, ujarnya.

Koordinator Urban Poor Consortium, Wardah Hafidz, mengatakan peristiwa itu seharusnya tidak terjadi jika pemerintah memberikan pelayanan kesehatan bagi orang yang tidak mampu. Yang terjadi selama ini, pemerintah hanya memerangi kemiskinan, tidak mengurusi orang miskin kata Wardah.

Sumber :www.kaskus.us

http://katamotivasicinta.blogspot.com/2010/07/kisah-tragis-pemulung-dan-mayat-anaknya.html

Semoga artikel ini bisa menjadi renungan kita bersama untuk lebih memperhatikan saudara-saudara kita yang sangat membutuhkan uluran tangan serta sedikit perhatian kita.

aamiin ....


Sedikit Dariku Untukmu Ukhti

ALLAH menguji keikhlasan bila bersendirian ..

ALLAH memberi kedewasaan bila ada masalah ..

ALLAH melatih kesabaran dalam kesakitan ..

ALLAH tak pernah mengambil sesuatu yang kita sayang kecuali menggantikan dengan yang lebih baik ...

ya ukthi ...

Saat dirimu bersedih dan hanya mampu menangis, berbicaralah pada akalmu yang bersih,hatimu yang suci dan jiwamu yang jernih ‘JANGAN PUTUS ASA DAN JANGAN PULA KECEWA TETAPI OPTIMISLAH,SESUNGGUHNYA ALLAH BESERTAKU,ALLAH AKAN MENOLONGKU,ALLAH YANG AKAN MEMBERIKAN KEBAHAGIAAN KEPADAKU DAN ALLAH LAH YANG MEMELIHARA DAN MELINDUNGIKU’ .

Cukuplah kemuliaanmu dengan menjadi seorang muslimah.Bukan emas yang akan mempercantikkanmu,melainkan yang mempercantikkanmu adalah akhlakmu yang hasanah dan kekayaanmu adalah etikamu.

Firman Allah subhanahuwa taala: JANGANLAH KAMU BERSIKAP LEMAH,DAN JANGANLAH PULA KAMU BERSEDIH HATI,PADAHAL KAMULAH ORANG-ORANG YANG PALING TINGGI(darjat), JIKA KAMU ORANG-ORANG YANG BERIMAN- (surah Ali Imran ayat 139)-

jika ukhti telah melakukan ‘kekeliruan’ pada masa lalu jadikanlah hal itu sebagai pengajaran kemudian jangan ulang lagi sesudah mengambil pelajaran darinya.Perbaikilah dirimu maka Allah akan redho terhadapmu.Kukuhkanlah tekatmu dalam menghindari maksiat maupun hanya maksiat kecil nescaya uhkti akan memperoleh kemudahan. Peliharalah hati dari menduakan Allah dan Rosul NYa.jagalah hubungan mu dengan Allah nescaya Allah akan menjagamu.Ingatlah!Air mata taubat adalah air yang paling suci,gembiralah dengan hidup ini kerana hidup ini indah dan jadikanlah ia hamparan bagi setiap kebaikan,beramallah untuk akhirat seiring dengan duniamu..

sumber fb : •Ù ·˙ Di Atas Sajadah Cinta ˙·Ù •

JANGAN ASAL KOMENTAR

beberapa waktu lalu saat aku baru saja selesai tasqif aku berjalan dengan salah satu sahabatku

sebut saja dia "ukhty" di tengah perjalanan aku sering berdiskusi dengan dia tentang berbagai macam hal

ma'lum saja ini adalah dunia baruku. Tentu aku harus banyak belajar dari ukhty yang kelihatannya sudah istiqomah

tiba tiba di tengah perjalanan aku melihat seorang wanita cantik,berambut panjang lurus, berkulit putih, tubuhnya proporsional, pake baju super minim dan juga super ketat

entah karena iri atau apa.spontan saja aku komentar

aku:"duh mba.......aurat ko di umbar umbar......ngga ingat apa nanti di neraka.....siksaan bagi wanita yang mengumbar auratnya....ckckckckckckcckck"

lalu ukhtiku itu juga komentar

ukhty:"hus!!!!! jangan kaya' gitu de.....ingat de!! kita yang telah berhijjab pun belum tentu lebih mulia dari pada dia! ingat de....kamuliaan seseorang itu tidak hanya di ukur dari seberpa rapat kita menghijjab diri kita. tetapi juga seberapa rapat kita menutupi aib saudara kita"

jedeeeerrrrr!!!!!!!!!!!!!!................komentar ukhtyku tadi seperti halilintar ndengernya....hehehe jadi malu aku

selang beberapa langkah aku kembali melihat seorang wanita pake jilbab,tapi..........pakaiannya masih ketat...agak transparan jilbabnya pun pendek cuma sekedar menutup kepala....ngga sabar mulutku kembali komentar

aku:"duh......tuh orang niat pake jilbab ngga ci...........masa kaya' gitu..........itu sih namanya jibxi(jilbab sexi).

ukhti yang ada di sebelahku pun hanya tersenyum mendengar komentarku tadi.....dia pun meluruskan komentarku

ukhty:"ade......ingat kata murobbiyah kita.....bahwa...keshalihan seseorang tidak hanya di pandang dari seberapa lebar hijjab yang kita kenakan tetapi juga seberapa lapang dada kita untuk memaafkan kesalahan saudara kita"

hatiku bergetar mendengar komentar ukhty tadi.....duh aku sangat malu......mengapa hijjab hanya menutupi dhahirku namun batinku tidak aku hijjab juga

aku terdiam sejenak merenungi kata kata ukhty tadi....aku tersadar mungkin aku masih belum berbeda dari mereka yang belum berhijjab atau hijjab'ku hanya sekedar kamuflase......

saat aku sedang merenung tiba tiba terlihat lagi pandangan kemaksiatan yang mengganggu....aku melihat sepasang anak muda yang sedang bermesrahan didepan kita.di lihat dari seragamnya ci bukan suami istri.aku ngga tahan untuk tidak komentar......

aku:"astaghfirullah.........ckckckckcck.mbok yo jangan disini ke' kalo mau mesra mesrahan....ngga malu apa????? haram euy??????????dah di halalkan aja........"

kembali ukhty'ku tersenyum mendengar celotehku....kali ini dia tidak langsung menyanggah komentarku dia terus berjalan dengan menundukkan pandangannya.........sungguh aku terpesona melihat ukhty yang ada di sebelahku

di balik hijjab'nya ada kedamaian,kearifan, keshalihan dan keikhlasan. bagiku dialah akhwat sejati....yang tidak pernah menghujat meski dia benar. tidak pernah menghina meski dia cerdas.....

akhwat yang sungguh memberi kedamaian

akhwat yang istiqomah

akhwat yang shalihah

akhwat yang lembut tutur katanya

akhwat yang bijak dalam berbagai masalah

akhwat yang tangguh meski banyak hujatan tertuju padanya

berbanding terbalik denganku yang masih amatiran

suka komentar

selalu merasa paling benar

ckckckckckckcck....aku beruntung bisa bertemu dengan orang-orang seperti ukhty'ku tadi

dapat mengingatkanku saat aku lalai

selalu menyapaku saat aku merasa sendiri

selalu membimbingku saat aku tersesat

Ya Robb...............

kuatkanlah ikatan pertalian ini...........

SALAM UKHUWAH UNTUK UKHTY FILLAH SEKALIAN

MUHASABAH... INTROPEKSI DIRI melambangkan kebesaran hati.....

Smga brmanfaat....by fulanah bin fulan

Ternyata Napoleon Adalah Seorang Muslim

Siapa yang tidak mengenal Napoleon Bonaparte, seorang Jendral dan Kaisar Prancis yang tenar kelahiran Ajaccio, Corsica 1769. Namanya terdapat dalam urutan ke-34 dari Seratus tokoh yang paling berpengaruh dalam sejarah yang ditulis oleh Michael H. Hart.

Karier militer Napoleon menyuguhkan paradoks yang menarik. Kegeniusan gerakan taktiknya amat memukau, dan bila diukur dari segi itu semata, bisa jadi dia bisa dianggap seorang jendral terbesar sepanjang jaman. Sebagai seorang yang berkuasa dan berdaulat penuh terhadap negara Prancis sejak Agustus 1793, seharusnya ia merasa puas dengan segala apa yang telah diperolehnya itu.

Tapi rupanya kemegahan dunia belum bisa memuaskan batinnya, agama yang dianutnya waktu itu ternyata tidak bisa membuat Napoleon Bonaparte merasa tenang dan damai. Akhirnya pada tanggal 02 Juli 1798, 23 tahun sebelum kematiannya ditahun 1821, Napoleon Bonaparte menyatakan ke-Islamannya di hadapan dunia Internasional. Namanya berubah menjadi ‘Aly (Ali) Napoleon Bonaparte’. Apa yang membuat Napoleon ini lebih memilih Islam daripada agama lamanya, Kristen ? Berikut penuturannya sendiri yang pernah dimuat di majalah Genuine Islam, edisi Oktober 1936 terbitan Singapura.

“I read the Bible; Moses was an able man, the Jews are villains, cowardly and cruel. Is there anything more horrible than the story of Lot and his daughters?” “The science which proves to us that the earth is not the centre of the celestial movements has struck a great blow at religion. Joshua stops the sun! One shall see the stars falling into the sea… I say that of all the suns and planets,…”

( “Saya membaca Bible; Musa adalah orang yang cakap, sedang orang Yahudi adalah bangsat, pengecut dan jahat. Adakah sesuatu yang lebih dahsyat daripada kisah Luth beserta kedua puterinya?” (Lihat Kejadian 19:30-38) “Sains telah menunjukkan bukti kepada kita, bahwa bumi bukanlah pusat tata surya, dan ini merupakan pukulan hebat terhadap agama Kristen. Yosua menghentikan matahari (Yosua 10: 12-13). Orang akan melihat bintang-bintang berjatuhan kedalam laut…. saya katakan, semua matahari dan planet-planet ….”)

Selanjutnya Napoleon Bonaparte berkata :

“Religions are always based on miracles, on such things than nobody listens to like Trinity. Yesus called himself the son of God and he was a descendant of David. I prefer the religion of Muhammad. It has less ridiculous things than ours; the turks also call us idolaters.”

(“Agama-agama itu selalu didasarkan pada hal-hal yang ajaib, seperti halnya Trinitas yang sulit dipahami. Yesus memanggil dirinya sebagai anak Tuhan, padahal ia keturunan Daud. Saya lebih meyakini agama yang dibawa oleh Muhammad. Islam terhindar jauh dari kelucuan-kelucuan ritual seperti yang terdapat di dalam agama kita (Kristen); Bangsa Turki juga menyebut kita sebagai orang-orang penyembah berhala dan dewa.” )

Selanjutnya :

“Surely, I have told you on different occations and I have intimated to you by various discourses that I am a Unitarian Musselman and I glorify the prophet Muhammad and that I love the Musselmans.”

(“Dengan penuh kepastian saya telah mengatakan kepada anda semua pada kesempatan yang berbeda, dan saya harus memperjelas lagi kepada anda di setiap ceramah, bahwa saya adalah seorang Muslim, dan saya memuliakan nabi Muhammad serta mencintai orang-orang Islam.”)

Akhirnya ia berkata :

“In the name of God the Merciful, the Compassionate. There is no god but God, He has no son and He reigns without a partner.”

(“Dengan nama Allah yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Tiada Tuhan selain Allah. Ia tidak beranak dan Ia mengatur segala makhlukNya tanpa pendamping.” )

Napoleon Bonaparte mengagumi Al-Quran setelah membandingkan dengan kitab sucinya terdahulu, Alkitab.

Akhirnya ia menemukan keunggulan-keunggulan Al-Quran, juga semua cerita yang melatar belakanginya.Dalam buku yang berjudul ‘Bonaparte et I’Islarn oleh Cherlifs, Paris, halaman 105’, Napoleon Bonaparte berkata sebagai berikut:

“I hope the time is not far off when I shall be able to unite all the wise and educated men of all the countries and establish a uniform regime based on the prinsiples of the Qur’an wich alone can lead men to happiness.”

( “Saya meramalkan bahwa tidak lama lagi akan dapat dipersatukan semua manusia yang berakal dan berpendidikan tinggi untuk memajukan satu kesatuan kekuasaan yang berdasarkan prinsip–prinsip ajaran Islam, karena hanyalah Qur’an itu satu-satunya kebenaran yang mampu memimpin manusia kepada kebahagiaan.”)

Beberapa sumber lain yang menyatakan ke-Islaman beliau: * Buku ‘Satanic Voices – Ancient and Modern’ dengan penulis David M. Pidcock (1992 ISBN: 1-81012-03-1), pada hal. 61 * Surat kabar Perancis ‘Le Moniteur’, yang menulis bahwa beliau masuk Islam pada tahun 1798.

* Buku ‘Napoleon And Islam’ dengan penulis C. Cherfils (ISBN: 967-61-0898-7).

Islam hadir tidak hanya mayoritas di suatu negara tapi juga sebagai minoritas khususnya di benua Eropa dan Amerika. Napoleon Bonaparte adalah salah satu contoh dari pribadi muslim yang sukses sebagai minoritas di Perancis. Meskipun pada akhirnya Napoleon dimakamkan secara Kristen di Perancis pada tgl 15 Desember 1840 di gereja Paris, namun sepertinya hal tersebut sebagai sesuatu untuk mengaburkan fakta bahwa beliau adalah seorang Muslim.

Sama halnya di Indonesia, Pattimura yang seorang muslim bahkan cicitnya menyatakan mereka adalah muslim, lalu tiba-tiba menjadi Thomas Mattulesi Pattimura. Terlepas dari semua hal tersebut, kiranya kita mesti merenungkan ucapan beliau tidak lama setelah mempelajari isi Al-Quran dan sebelum masuk Islam; yang pertama menguntungkan kaum muslimin dan yang kedua membahayakan mereka. Ucapan yang keluar dari mulut politikus besar ini dan menguntungkan kaum muslimin adalah, “Aku telah belajar dari buku ini, dan aku merasa bahwa apabila kaum muslimin mengamalkan aturan-aturan komprehensif buku ini, maka niscaya mereka tidak akan pernah terhinakan.” Adapun kata-kata yang membahayakan kaum muslimin adalah, “Selama Al-Quran ini berkuasa di tengah-tengah kaum muslimin, dan mereka hidup di bawah naungan ajaran-ajarannya yang sangat istimewa, maka kaum muslimin tidak akan tunduk kepada kita, kecuali bila kita pisahkan antara mereka dengan Al-Quran.” Wallahu a’lam.

Disarikan dari berbagai sumber & http://judichung.wordpress.com/

Wanita Solehah

SUNGGUH sangat beruntung bagi wanita solehah di dunia ini. Ia akan menjadi cahaya bagi keluarganya dan berperan melahirkan generasi dambaan. Kalau pun ia wafat, maka Allah akan menjadikannya bidadari di akhirat nanti. Oleh karena itu, para pemuda jangan sampai salah memilih pasangan hidup. Pilihlah wanita solehah untuk dijadikan istri dan pendamping hidup setia.

Siti Khadijah r.a. adalah figur seorang istri solehah yang menjadi penentram batin, pendukung setia, dan penguat semangat suami dalam berjuang dan beribadah kepada Allah subhanahu wa ta'ala. Beliau telah berkorban dengan harta, kedudukan, dan diri beliau demi membela perjuangan Rasulullah shalallahu alaihi wassalam. Begitu kuatnya kesan kesolehan Khadijah r.a., hingga nama beliau banyak disebut-sebut oleh Rasul walau beliau sendiri sudah meninggal.

Allah berfirman dalam QS. An Nuur ayat 30-31

" Hendaklah mereka menahan pandangannya dan memelihara farji (kemaluan) - nya; yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat. Katakanlah kepada wanita beriman, hendaklah mereka menahan pandangannya dan memelihara farji- nya dan janganlah mereka menampakkan perhiasan kecuali yang biasa nampak dari padanya. "

Rasulullah Saw. bersabda

" Dunia ini adalah perhiasan, dan sebaik-baik perhiasan adalah wanita solehah. " (HR. Muslim).

Ciri khas seorang wanita shalihah adalah ia mampu menjaga pandangannya. Ciri lainnya, senantiasa taat kepada Allah dan Rasul Nya. Make up- nya adalah basuhan air wudhu. Lipstiknya adalah memperbanyak dzikir kepada Allah di mana pun berada. Celak matanya adalah memperbanyak bacaan Al Quran. Jika seorang muslimah menghiasi dirinya dengan perilaku takwa, akan terpancar cahaya kesolehan dari dirinya.. subhanallah . . .

Wanita solehah tidak mau kekayaan termahalnya berupa iman akan rontok. Dia juga sangat memperhatikan kualitas kata-katanya. Tidak ada dalam sejarahnya seorang wanita shalihah centil, suka jingkrak-jingkrak, dan menjerit-jerit saat mendapatkan sesuatu kesenangan. Ia akan sangat menjaga setiap tutur katanya agar bernilai bagaikan untaian intan yang penuh makna dan bermutu tinggi. Dia sadar betul bahwa kemuliaannya justru bersumber dari kemampuannya menjaga diri (iffah).

Wanita shalihah itu murah senyum, karena senyum sendiri adalah shadaqah. Namun, tentu saja senyumnya proporsional. Tidak setiap laki-laki yang dijumpainya diberikan senyuman manis. Intinya, senyumnya adalah senyum ibadah yang ikhlas dan tidak menimbulkan fitnah bagi orang lain. Bisa dibayangkan jika kaum wanita kerja keras berlatih senyum manis semata untuk meluluhkan hati laki-laki.

Wanita shalihah juga harus pintar dalam bergaul dengan siapapun. Dengan pergaulan itu ilmunya akan terus bertambah, sebab ia akan selalu mengambil hikmah dari orang-orang yang ia temui. Kedekatannya kepada Allah semakin baik sehingga hal itu berbuah kebaikan bagi dirinya maupun orang lain. Pendek kata, hubungan kemanusiaan dan taqarrub kepada Allah dilakukan dengan sebaik mungkin.

Ia juga selalu menjaga akhlaknya. Salah satu ciri bahwa imannya kuat adalah dari kemampuannya memelihara rasa malu. Dengan adanya rasa malu, segala tutur kata dan tindak tanduknya akan selalu terkontrol. Tidak akan ia berbuat sesuatu yang menyimpang dari bimbingan Al Quran dan As Sunnah. Dan tentu saja godaan setan bagi dirinya akan sangat kuat. Jika ia tidak mampu melawan godaan tersebut, maka bisa jadi kualitas imannya berkurang. Semakin kurang iman seseorang, maka makin kurang rasa malunya. Semakin kurang rasa malunya, maka makin buruk kualitas akhlaknya.

Pada prinsipnya, Wanita Solehah itu adalah wanita yang taat kepada Allah dan Rasul-Nya. Rambu-rambu kemuliaannya bukan dari beraneka aksesoris yang ia gunakan. Justru ia selalu menjaga kecantikan dirinya agar tidak menjadi fitnah bagi orang lain. Kecantikan satu saat bisa jadi anugerah yang bernilai . Tapi jika tidak hati-hati, kecantikan bisa jadi sumber masalah yang akan menyulitkan pemiliknya sendiri.

Saat mendapat keterbatasan fisik pada dirinya, wanita shalihah tidak akan pernah merasa kecewa dan sakit hati. Ia yakin bahwa kekecewaan adalah bagian dari sikap kufur nikmat. Dia tidak akan merasa minder dengan keterbatasannya. Pribadinya begitu indah sehingga make up apa pun yang dipakainya akan memancarkan cahaya kemuliaan. Bahkan, kalaupun ia polos tanpa make up sedikit pun, kecantikan jiwanya akan tetap terpancar dan menyejukan hati tiap-tiap orang di sekitarnya. Karena ia yakin betul bahwa Allah tidak akan pernah meleset memberikan karunia kepada hamba-Nya. Makin ia menjaga kehormatan diri dan keluarganya, maka Allah akan memberikan karunia terbaik baginya di dunia dan di akhirat.

Jika ingin menjadi wanita shalihah, maka banyak-banyaklah belajar dari lingkungan sekitar dan orang-orang yang kita temui. Ambil ilmunya dari mereka. Bahkan kita bisa mencontoh istri-istri Rasulullah shalallahu alaihi wassalam. Seperti Siti Aisyah yang terkenal dengan kecerdasannya dalam berbagai bidang ilmu. Ia terkenal dengan kekuatan pikirannya. Seorang istri seperti beliau adalah seorang istri yang bisa dijadikan gudang ilmu bagi suami dan anak-anak.

Bisa jadi wanita solehah itu muncul dari sebab keturunan. Bila kita melihat seorang pelajar yang baik akhlaknya dan tutur katanya senantiasa sopan, maka dalam bayangan kita tergambar diri seorang ibu yang telah mendidik dan membimbing anaknya menjadi manusia yang berakhlak. Sulit membayangkan, seorang wanita solehah ujug-ujug muncul tanpa didahului sebuah proses yang memakan waktu. Disini faktor keturunan memainkan peran. Begitu pun dengan pola pendidikan, lingkungan, keteladanan dan lain-lain. Apa yang nampak, bisa menjadi gambaran bagi sesuatu yang tersembunyi.

Banyak wanita bisa sukses. Namun tidak semua bisa solehah. Solehah atau tidaknya seorang wanita bergantung ketaatannya pada aturan-aturan yang Allah pimpinkan. Dan aturan-aturan tersebut berlaku universal, bukan saja berlaku bagi wanita yang sudah menikah, tapi juga bagi remaja putri yang berumah tangga. Tidak akan rugi jika seorang remaja putri menjaga sikapnya saat mereka berinteraksi dengan lawan jenis yang bukan mahramnya. Bertemanlah dengan orang-orang yang akan menambah kualitas ilmu, amal dan ibadah kita. Ada sebuah ungkapan mengatakan, Jika kita ingin mengenal pribadi seseorang maka lihatlah teman-teman di sekelilingnya. Usahakanlah kita mampu memberikan warna yang baik bagi orang lain, bukan sebaliknya malah kita yang diwarnai oleh pengaruh buruk orang lain.

Jika para wanita muda mampu menjaga diri dan memelihara akhlaknya, maka iman kaum laki-laki akan semakin kuat. Cahaya kesolehan wanita mukminah akan menjadi penyejuk sekaligus peneguh hati orang-orang beriman. Apalagi bagi kaum muda yang sangat rentan dari godaan syahwat. Mereka harus dibantu dalam melawan godaan-godaan.

Peran wanita shalihah sangat besar dalam keluarga dan bahkan negara. Kita pernah mendengar, bahwa di belakang seorang pemimpin yang sukses ada seorang wanita yang sangat hebat. Jika wanita shalihah ada di belakang para lelaki di dunia ini, maka bisa dibayangkan, berapa banyak kesuksesan yang akan diraih. Selama ini wanita hanya ditempatkan sebagai pelengkap saja, yaitu hanya mendukung dari belakang, tanpa peran tertentu yang serius. Dalam sebuah keterangan diyatakan bahwa bejatnya akhlak wanita bisa menyebabkan hancurnya sebuah negara. Bukankah wanita itu adalah negara,..??? Bayangkanlah, jika tiang-tiang penopang bangunan itu rapuh, maka sudah pasti bangunannya akan roboh dan rata dengan tanah, sehingga tidak akan ada lagi yang tersisa kecuali puing-puing yang nilainya tidak seberapa.

Jadi kita tinggal memilih, apakah akan menjadi tiang yang kuat atau tiang yang rapuh,..??? Jika ingin menjadi tiang yang kuat, kaum wanita harus terus berusaha menjadi wanita sholehah dengan mencontoh pribadi istri-istri Rasulullah. Dengan terus berusaha menjaga kehormatan diri dan keluarga serta memelihara farji-nya, maka pesona wanita solehah akan melekat pada diri kaum wanita kita.


sumber fb •Ù ·˙ Di Atas Sajadah Cinta ˙·Ù •