Sabtu, 26 Januari 2013

Pemutaran Film Marjinal ke-10 di YPI Amir Hamzah


Film "marjinal" merupakan film panjang pertama produksi opique pictures yang di sutradarai oleh M Ridho Pratama. komunitas ini didirikan oleh beberapa orang muda saat mereka duduk di usia SMA di sekolah tersebut pada tahun 2008.

pemutaran ini bekerjaasama antara opique pictures dan komfaz production komunitas film yang ada di sekolah para juara jalan meranti no 1 Medan. sejak pukul 09.00 wib komfaz production mereka mempersiapakan aula tersebut mengubahnya menjadi ruang pemutaran film sederhana. orgenize yang di pimpin oleh Muhammad Irgi (16) berjalan sangat kondusif. ratusan pasang mata menghadiri pemutaran tersebut. seluruh tiket habis terjual.

tepat pukul 13.30wib pintu aula telah dibuka. bukan hanya pemutaran film yang di isi. pembukaan acara tersebut pun di mulai oleh penampilan Nafi Crew membawakan lagu berjudul Cinta Kedua, yang di isi oleh Fitria Wulandari dan Nadya Sahara Nst. di lanjutkan pula dengan pemutaran film film "Mantap" (Menatap Layar Atap) produksi original Komfaz Production.

acara yang di dibawakan oleh M Ali Akbar dan Fitria Wulandari disambut meriah oleh seluruh penonton, bukan hanya siswa guru dan juga kepala sekolah juga menikmati acara tersebut. sambutan ketua panitia Muhammad Irgi sebagai penanda acara ini telah dibuka.

menutut M Taufik Pradana selaku perwakilan komunitas opique pictures penonton di amirhamzah itu cerdas. "penonton amirhamzah sejauh ini merupakan penonton yang cerdas, karena aku liat saat adegan lucu mereka tertawa, saat adegan sedih mereka termenung dan saat adegan mesra mereka histeris, mungkin yang teriak pada jomblo, hehhehehehe". ujar alumni amirhamzah stambuk 2009 ini.


agar tampak berbeda, setelah pemutaran tersebut diadakannya diskusi singkat membedah pesan yang tersirat dalam film yang mengutamakan realita sosial kaum pinggiran kota medan. Drs. Nazaruddin (45) Kepala Sekolah SMK YPI Amirhamzah menuturkan : "secara keseluruhan filmnya sudah cocok, dimana tempat, pemain, dan bahasa sangat pas sekali dengan kaum marjinal. tuk adegan sholat cukup bagus dengan narasi ayat sholatnya. tapi yang kurang saya lihat tu pencahayaan dan juga suaranya masih banyak yang kurang. menurut saya tuk adegan merokok juga lebik baik dikurangi jangan terlalu banyak di tampilkan.dalam film ini juga saya lihat banyak unsur pendidikannya sehingga ini bukan hanya tontonan biasa namun juga sebagai tuntunan.




"kendala tuk mengadakan pemutaran ini memang banyak juga kendala yang kami hadapi, ya seperti pengadaan tikar, alat dan semua media pendukung sulit tuk kumpuli, tapi dari penyelenggaraan ini ya kami bisa belajar mandiri dan bertangguang jawab. dari keseluruhannnya yang paling penting adalah kekompakan team panitia sehingga semua ini terlaksana hingga berjalan sukses. dan yang paling menarik adalah disini kami bisa membuat yang lain bahagia dari acara ini.ini pengalaman pertama kami tapi atas dukuangan pihak sekolah jadi ya semu jadi lebih mudah". ujar ketua panitia Muhammad Irgi anggota aktif dari komunitas Komfaz Production.






penutupan acara diakhiri photo bersama oleh team produksi dan pemain film marjinal opique pictures, komfaz production, nafi crew, duck's community beserta guru-guru dan kepala sekolah SMK YPI Amir Hamzah.





Perayaan sederhana ultah Opique Pictures yang ke-5

sejak pagi (24/1) anak-anak komunitas movie maker indie Opique Pictures telah berkumpul di panti asuhan ade irma suryani nasution bilangan jalan cik ditiro medan. belasan anggota yang mewakili perayaan tersebut sangat antusias menikmati acara. Bukan hanya opique pictures, komunitas lain juga mengikuti kegiatan tersebut, diantaranya : Ghoqielt Community, Komfaz Production, Wale Wale Bhee Production, Dharmateta, dan Duck's Community.

https://fbcdn-sphotos-f-a.akamaihd.net/hphotos-ak-ash4/398069_566400286722648_1691172569_n.jpg

pukul 09.00wib roda angkot yang telah di carter melaju dengan kencangnya. 17 penumpang berhimpitan suka cita bersama selama 2 jam lamanya. tiba di pantai indah permai semua wajah peserta tampak begitu bahagia. mengintari bibir pantai kecemasan mulai terasa. rasa kecewa yang timbul karena tempatnya yang begitu ramai dan sempit menghambat beberapa permainan yang telah disiapkan. para petinggi komunitas opique pictures tampak dari kejauhan sedang berdiskusi ringan di temani oleh buayan angin pantai. dikarenakan persiapan yang matang dan uang yang masih banyak sehingga mereka sepakat tuk pindah ke pantai tujuan pertama yang jauh hari di rencanakan, yaitu pantai sialang buah beberapa puluh kilometer lagi perjalanannya.

https://fbcdn-sphotos-h-a.akamaihd.net/hphotos-ak-ash4/486001_566400356722641_2090284771_n.jpg

melewati pasar bengkel kabupaten serdang berdagai, masuk melewati perkampungan nelayan. terjejer rapi perahu pendulang ikan. aroma asin telah mengantarkan mereka di tempat tujuan. suasana pesisir yang masih asli belum banyak terjamah meningkatkan haru liburan kali ini. sesampai di pondok pilihan dan mentari yang telah tepat diatas kepala seakan memerintahkan tuk makan siang guna mengisi energi di acara tersebut. nasi pesanan telah dibagikan tuk melaksanakan makan bersama.


https://fbcdn-sphotos-g-a.akamaihd.net/hphotos-ak-ash3/528956_566412366721440_1071325247_n.jpg

sesusai makan, tampak beberapa anggota yang telah bermain air, ombak yang bergulir pun memikat hati mereka. agar meningkatkan kekompakan dan kerjasama team, mereka memulai dengan permainan "patok lele", permainal tradional indonesia.


https://fbcdn-sphotos-c-a.akamaihd.net/hphotos-ak-snc7/479898_566412546721422_1104187233_n.jpg

team komfaz prod dan wale wale bhee prod melawan team dari opique pictures kalah telak 73-115. seakan komfaz dan wale wale bhee prod tak menerima kekalahannya sehingga melanjutkan permainan bola kaki pantai. bo zhe seorang wanita tampak menjadi penjaga gawang dari team opique pictures, fitri anggota dari komfaz pun tak mau kalah, dia juga menjaga gawang. namun hasil akhir tak berubah. pertandingan itu pun di menangkan oleh team opique pictures dengan nilai 0-7. ini hanya permainan menunjang keakraban bukan permainan serius, karena sejak awal permainan tampak tawa yang terus menyelimuti permainan mereka.


ada yang beda dengan perayaan kali ini. anggota baru bernama m ali akbar seminggu yang lalu merayakan hari lahirnya yang ke-17. kesempatan ini tak pula disia-siakan. taufik yang berpura pura sedang momoto,spontan yang lain bersiap berjejer tuk di photo. dalam hitungan ketiga semua menyerbu ali. membopong ke kelaut yang lumayan dalam karena mereka tahu ali tak mampu berenang. rozy yang iseng malah menarik celana yang di kenakan oleh ali. lalu bo zhe, fitri, irgi dan rozy melanjutkan misi selanjutnya yaitu membuka baju ali. alhasil ali nyaris bugil di depan pablik. ali tampak murung dan mengemis meminta pakaiannya. hanya saja tak pula mudah bagi ali tuk mendapatkannya. karena pakaiannya yang digantung di atas pondok, tak mungkin ali nekat mengambilnya. tantangan "jujur atau berani" pun diajukan dan ali menerima tantangan tuk jujur. 4 pertanyaan yang membuka aib pria berbadan buntal ini pun di ajukan. 1 dari perwakilan opique pictures, 1 dari perwakilan komfaz prod, 1 perwakilan ghoqielt community dan 1 dari perwakilan duck's community. setiap ali menjawab semua tertawa terbahak-bahak.


https://fbcdn-sphotos-h-a.akamaihd.net/hphotos-ak-prn1/66396_566412723388071_624908209_n.jpg

selain liburan, perayaan ini juga sekaligus sebagai pelantikan pengurusan baru komunitas opique pictures. peserta mengikuti seremonial dengat penuh hikmat. pulpen yang menari bergantian dari tangan ketangan menuangkan isi hati mereka dengan menulis harapan, kekhawatiran dan pesan yang akan di hadapi komunitas ini kedepannya. m ridho pratama memberikan sambutan hangat di depan seluruh  peserta. "saya mengucapkan terimakasih kepada semua, masih banyak yang harus kita lalui bersama, dan tuk pemimpinan kita yang baru semoga komunitas ini semangkin baik dan kita semua semangkin kompak". ujar pimpinan komunitas opique pictures periode pertama ini. kiki selaku bendahara di bawah pimpinan ridho pun tampak tak mampu berucap  sangkin luarbiasanya seremonial itu, kiki hanya tersenyum bahagia sembari tertawa menggelitik.




https://fbcdn-sphotos-f-a.akamaihd.net/hphotos-ak-ash4/484887_566412883388055_333590814_n.jpg

berjabat tangan antara ridho dan taufik sebagai penanda serah terima jabatan ketua umum opique pictures periode ke-2 ini. fitri wulandari sebagai sekretaris umum, ridho sebagai bendahara umum, hary sebagai kordinator litbang (penelitian dan pengembangan). dan yang disayangkan dalam pelantikan tersebut sofyan yang akan di angkat menjadi humas (hubungan masyarakat) dikarenakan ada urusan yang lebih penting sehingga tak menghadiri pelantikan tersebut.

"aku di ajukan dan dipilih oleh teman-teman semua sebagai ketua dalam periode ke-2 ini, bukan aku yang mengajukan dari aku sendiri. aku sangat mengharapkan kerjasama dari semuanya tuk membuat komunitas kita ini menjadi lebih baik lagi kedepannya." sambutan taufik yang akrap di panggil opiq ini membarikan sambutan setelah selantikan atas dirinya.

https://fbcdn-sphotos-f-a.akamaihd.net/hphotos-ak-ash3/542344_566413953387948_1715074027_n.jpg

acara yang begitu hikmat seakan memutar waktu begitu cepatnya. angin sore seakan mengusir kami pulang. photo bersama menjadi penutupan tertemuan di pantai sialang buah ini. perjalanan yang mulus amat terasa cepat yang diselimuti tawa dalam angkot tersebut. kembali keperaduan di awal pertemuan pagi tadi. uang yang tersisa masi sangat banyak. perut yang keroncongan harus cepat diisi kembali. uang tersebut di gunakan tuk membeli nasi makan malam. menunggu syawal dan fitri yang berbelanja nasi goreng. tenaga yang tersisa gunakan tuk bermain bola litak di depan halaman panti. bo zhe seorang cewek juga ikutan main. lagi-lagi ali menjadi korban. ali tampak litak selalu "jaga" mengejar bola dari kaki-kaki yang letih.

https://fbcdn-sphotos-c-a.akamaihd.net/hphotos-ak-prn1/67084_566414460054564_2016955609_n.jpg

makan malam telah tersaji, makan bersama sebagai akhir dari perjumpaan yang sangat mengharukan ini. saat reporter kami menanyakan kepada seorang peserta dari dana yang dikumpul terasa mahal tidak dari apa yang di berikan?. "dari dana yang dikumpul terasa masi kurang, kurang karena sayang kali kawan-kawan lain gak bisa ikutan". ujar rozi.

salam kreatifilm (bungkus !!!)


Kamis, 24 Januari 2013

Harapan, Kekhawatiran dan Pesan Kami

https://fbcdn-sphotos-c-a.akamaihd.net/hphotos-ak-ash3/602686_565758740120136_1413890332_n.jpg

Harapan :
- semoga menjadi yang lebih baik.
- tetap senyum dan semangat.
- makin kompak semuanya dan membuat ide-ide yang cemerlang.
- semoga segala konflik dalam komunitas ini dapat terselesaikan.
- jangan menyerah dari apapun yang terjadi.
- semangkin membangun rasa kekeluargaan, have fun dan selalu tertawa.
- supaya kita bisa di kenal dan di akui negara indonesia terutama di medan.
- tetap satu komitmen, kompak dan tambah kreatif lagi.
- semangkin eksis dan semangkin sukses.
- komunitas ini bertahan sampai akhir tua nanti.
- semoga lebih maju dan go internasional.
- semoga lebih dari sekarang.
- amazing dan go internasional.

Kekhawatiran :
- kehilangan kekompakan.
- kekompakan dan pemikiran hilang di tengah jalan.
- takut berpisah buat selanjutnya.
- takut tidak sekompak seperti sekarang.
- bodoh dan tolol.
- komunikasi berkurang.
- komunitas ini bubar.
- putus asa.
- meninggalkan kepercayaan dan keterbukaan.
- takut menjadi buruk, yang artinya kita memang paling baik dari yang lain.

Pesan :
- tetap semangat.
- selalu bersama, terbuka dalam komunitas ini dan terus maju.
- best of the best.
- kreativitas tetap maju terus.
- krekrut team lagi.
- jangan pernah menyerah.
-

Senin, 21 Januari 2013

Rozi KalimsBakils - natural


Rozi KalimsBakils saat ini sedang menjalankan sebuah pendidikan di yayasan pendidikan islam amirhamzah. pria berbadan buntal ini lahir pada tahun 1995 yang saat ini sedang aktif di komunitas movie maker indie komfaz prodaction. selain aktif di dunia film, rozi juga sedang aktif di dunia musik khususnya aliran rap.

pada kesempatan ini rozi menunjukan kemampuannya dalam sebuah video clip dengan lagu galau berjudul natural covering dari band nasional D'nasiv. clip ini di produksi oleh komunitas movie maker indie opique pictures yang di sutradarai oleh m taufik pradana dan juga langsung di editing oleh m taufik pradana pria beambut ikal ini.
Ku suka kamu apa adanya
Senatural mungkin aku lebih suka
Ku suka kamu begini saja
Bukan karena ada apa-apanya dari yang kau punya
Aku hidup di dunia
Ingin tenang baik-baik saja
Bersamamu aku bisa melewati itu

Bukan aku yang mencarimu
Bukan kamu yang mencari aku
Cinta yang mempertemukan
Dua hati yang berbeda ini

Ku suka kamu apa adanya
Senatural mungkin aku lebih suka
Ku suka kamu begini saja
Bukan karena ada apa-apanya dari yang kau punya

Aku hidup di dunia
Ingin tenang baik-baik saja
Bersamamu aku bisa melewati itu, melewati itu

Bukan aku yang mencarimu
Bukan kamu yang mencari aku

Cinta yang mempertemukan
Dua hati yang berbeda ini

Cinta yang mempertemukan
Dua hati yang berbeda ini

Bukan aku yang mencarimu
Bukan kamu yang mencari aku
Cinta yang mempertemukan
Dua hati yang berbeda ini
Dua hati yang berbeda ini

Mari Kita Berfikir Kawan !!!

http://fc07.deviantart.net/fs71/f/2011/154/8/3/free_your_mind_by_madhatteril-d3hz20l.jpg 
kita adalam manusia, manusia yang arafiahnya makluk sosial yang membutukan orang lain. namun bagaimana pula yang terjadi kita orang lain yang tidak membutuhkan diri kita. atau yang sering kita jumpai kata-kata "Cintai Alam". namun bagaimana pula yang terjadi jika alam tak mencintai kita. yah seperti itulah hidup, tak semuanya akan membalas dengan apa yang kita harapkan. bak kata "jika kita menanam padi,maka belum tentu semua akan menjadi padi. malah lalang bisa lebih banyak. dalam kehidupan juga akan banyak kita temui kebaikan kita belum tentu semua akan menjadi baik.

berteman bukan untuk mencari keuntungan. pertemanan yang telah lama di bangun juga sangat membutuhkan kesetiaan, kesetiaan yang di baluti dengan rasa cinta. defenisi cinta memiliki makna yang sangat luas. pertemanan menuju sebuah ikatan menjadi sebuah persahabat sangat membutuhkan cinta yang mendalam. cinta yang dapat menjaga perasaan dan pengorbanan seorang teman. setidaknya menjaga perasaan seseorang yang kita anggap sebagai seorang sahabat.

persahabatan juga memiliki definisi yang sangat luas, yang paling sederhana mengartikannya dengan melakukan sesuatu dengan susah dan senang, maka setelah melewatinya maka kita akan bahagia. banyak yang mengagumkan sebuah persahabatan namun banyak pula sahabat yang menikam dari belakang. apakah ini juga disebut sebagai sahabat.? oh tentu tidak !

justru seorang sahabat yang menikam dari belakang merupakan musuh yang terkuak. misalnya saja diri kita menjadi kambing hitam atas perbuatannya, atau pun seakan menjunjung kita di depannya namum membanting kita didepan khalayak ramai. sehingga membuat nama kita tercoreng di depan orang banyak namun namanya dianggap baik bagi segelintir orang.

namun yang jadi pertanyaan dengan tanda tanya besar adalah bagaimana cara membangun sebuah persahabatan yang utuh. intinya memulai dengan kepercayaan, namun jangan pula terlalu percaya sepenuhnya. namun jika terjadi sebuah kesalahan, misalnya yang paling sepele adalah kebohongan maka jangan diteruskan menjadi sehabat, berteman biasa sajalah.

mengapa dikatakan sebuah kebongan menjadi sebuah tolak ukur? ya, itu merupakan contoh nyata sebuah penghianatan, karena kepercayaan kita telah dipermainkan. memang terlihat sederhana namun ini sangat mendasar.

sebuah gagasan atau ide merupakan sesuatu yang tidak dapat dilihat namun sangat mahal pula nilainya. krena belum tentu semua orang akan mendapatkan itu.oleh sebab itu haruslah dihargai. jika kita tak dapat menerima gagasannya maka sama-sama kita mencari solusinya bukan membantah atau berdiam diri tak melakukan dari apa yang telah disepakati.

intinya sebagaimana mahluk sosial yang membutuhkan orang lain maka kita harus membebaskan pemikiran kita dalam kehidupan sehari-hari. begitu pula dalam persahabatan. jangan terlalu banyak memilih apa lagi menghakimi seseorang dari penampilannya sebelum kita selami kehidupannya sebenarnya.


hujan deras menyebabkan banjir. hidup memang keras namun kita tetap bergulir.
bangun tawa,

Rabu, 16 Januari 2013

Konspirasi Zionis Dalam Perfilman di Indonesia: Bagian Dari Media Liberalisme Islam di Layar Lebar (I)







Belum lama ini terjadi kehebohan seputar isu penarikan atau pemberhentian pemutaran Film Asing terutama dari Hollywood di Indonesia.
Isu penghentian suply Film Asing ke Indonesia, tentu saja mencengangkan banyak pihak, terutama para pelaku film, pecinta sinema, hingga para pelaku yang bergelut di dunia layar lebar. Spontan isu ini melebar menjadi topik-topik perbincangan hangat di kalangan pemerhati film.
Budayawan sekaligus pemain film Sujiwo Tedjo, seperti dikutip inilah.com, menganggap penarikan film Hollywood merupakan kesewenang-wenangan fihak Amerika Serikat (AS). Padahal menurutnya, sekalipun pajak film naik, produsen film Hollywood tetap untung.

"Jadi menurut aku itu cuma kesewenang-wenangan pihak Amerika saja dan pasti mereka akan menang," ujar Sujiwo Tedjo di Jakarta, Minggu (20/2/2011).
Namun melangkah maju dari amarah Sudjiwo Tedjo, fakta “menyakitkan” dari pecinta film di Indonesia mengundang silang sengketa di antara mereka. Mereka terjebak pada dominasi dua pendapat yang nyaris bertabrakan: antara yang mendukung dengan yang menolak, yang gembira dengan nestapa.

Kalangan yang mendukung pemberlakuan pemberhentian pasokan film asing melihat bahwa hal ini adalah peluang emas bagi perfilman Indonesia untuk dapat maju dengan pesat. Tidak hanya itu, mereka menganggap bahwa importir perfilman asing terlalu serakah karena berusaha untuk tidak menyetujui kenaikan pembebanan pajak yang nantinya akan diterapkan.

Berbeda pendapat dari kalangan kontra, fihak yang menolak memiliki argumen nyaris bertolak belakang. Pada dasarnya kubu yang melayangkan aksi penolakan terbagi pada dua tema. Pertama, mereka menolak karena berhentinya pasukan film asing ke Indonesia akan menandakan matinya kreatifitas sineas muda.

Mereka melihat bahwa sineas muda Indonesia berpeluang berada pada jurang stagnasi kreatifitas mengingat mereka kini tidak lagi memiliki informasi update tentang trend film dunia. Film Indonesia selama ini tidak juga memberikan warna baru yang bisa menandingi laju perkemangan film-film Holywood, kata mereka.

Sedangkan, aktris kawakan, Jajang C. Noer, dalam wawancaranya di Metro TV beberapa waktu lalu menyatakan tidak ada kaitannya antara pemberhentian film asing dengan majunya film Indonesia. Jajang ingin mendebat kalau tidak mau dibilang menunda optimisme sebab selama ini ia menilai tidak ada kaitan berarti antara melesatnya film Indonesia simetris dengan menjamurnya film Asing di bumi pertiwi.

Bahkan Norca Massardi, orang yang kita kenal aktif sebagai juri film, memiliki perspektif lain. Ia melihat pada konten lebih jauh pada laju perekenomian bioskop-bioskop di Indonesia.

“Bioskop 21 Cineplex punya sekitar 500 layarnya di Indonesia. Sebagai pihak yang diberi hak untuk menayangkan film impor akan kehilangan pasokan ratusan judul film setiap tahun. Itu layar akan menganggur, bahkan bisa ditutup kalau tidak ada yang bisa ditayangkan.” kata Noorca Masardi sebagai juru bicara 21 Cineplex, seperti dikutip seputarkita. Info, 19 Februari 201.

Pria yang lahir 56 tahun lalu ini, menyimpulkan bahwa penyelenggara bioskop adalah fihak yang akan dirugikan dari dampak pemberhentian pasokan film asing. Bioskop selama ini menjadi salah satu bagian dari pergerakan ekonomi nasional dalam bidang hiburan.

Sebagaimana diketahui, setiap kopi film impor yang masuk ke Indonesia, selama ini sudah dikenakan bea masuk+pph+ppn sebesar 23,75% dari nilai barang. Selain itu, selama ini, pemerintah melalui Ditjen Pajak dan Kemenkeu juga selalu menerima pembayaran pajak penghasilan 15% dari hasil eksploitasi setiap film impor yang diedarkan di Indonesia.

Seperti dikutip kompas.com 18 februari lalu, tindakan ekspor film diambil lantaran MPA (Motion Picture Association, yang berwenang melakukan peredaran film hollywood di Indonesia) merasa keberatan dengan peraturan pajak bea masuk atas hak distribusi film impor di Indonesia yang berlaku efektif bulan kemarin. MPA protes dan menilai produk mereka seharusnya bebas bea masuk impor.
Argumentasi MPA, kemudian dibantah Heri Kristiono selaku Direktur Teknis Kepabeanan. Seperti dikutip forum.kompas.com, 20 Februari, Heri Kristiono mengatakan bahwa pengenaan bea masuk bukan hal baru, melainkan aturan lama yang mengacu pada ratifikasi Artikel 7 kesepakatan Organisasi Perdagangan Dunia (WTO).

Menyambung daripada itu semua, Noorca berharap pemerintah bisa mempertimbangkan kembali ketentuan baru tersebut sehingga bisa terus memberikan ruang kepada publik untuk mendapatkan hak hiburan seluas-luasnya.

"Prihatin atas keputusan pihak asing yang tidak mau lagi mendistribusikan filmnya ke Indonesia, kami yang bergerak di bidang bioskop hanya bisa berharap dan berdoa semoga pihak MPA bisa kembali mendistribusikan film ke Indonesia," lanjut Noorca Masardi.

Pertanyaannya kemudian adalah dimanakah posisi kita sebagai umat muslim melihat gejala ini? Apa sikap kita melihat tantangan global sudah ada depan mata kita? Saya berharap jawabannya adalah kita menolak film asing asing sekaligus juga tidak mendung asumsi bahwa ini adalah arus untuk memajukan film nasional.

Logikanya sederhana saja: betulkah Motion Picture Association yang bernaung di Amerika Serikat tidak mampu membayar pajak dari negara “kecil” seperti Indoseia. Masuk nalarkan Amerika yang selama ini terkenal melemparkan faham hedonisme dan hura-hura lewat film-filmnya merasa frutasi hanya karena pembiayaan pajak bea masuk+pph+ppn sebesar 23,75% dari nilai barang.

Atau jangan-jangan ini adalah bagian dari konspirasi, taktik, strategi mereka yang ingin melihat jutaan remaja Indonesia, dewasa, pemuda-pemuda muslim, dan wanita berjilbab turun ke jalanan mengemis agar Holywood kembali ke Indonesia. Semuanya ini mereka lakukan demi membuka mata kita semua: Siapakah raja dan tempat bergantung sesungguhnya masyarakat Indonesia selama ini?
Kita lupa siapakah Motion Picture Association. Kita lupa siapakah adikuasa sebenarnya di balik nama besar mereka, dan kita lupa apa misi mereka sesungguhnya. Motion Picture Association of America (MPAA) tidak lain adalah asosiasi zionis dalam kancah perdagangan nirlaba Amerika Serikat yang bertujuan memajukan kepentingan bisnis lewat studio film.

Ia didirikan pada tahun 1922 sebagai asosiasi perdagangan untuk industri film Amerika. Sementara itu, Motion Picture Export Association of America (Asosiasi Ekspor film Amerika, disingkat MPA) dibentuk tahun 1945 untuk memajukan pemasaran film Amerika di seluruh dunia, dan membuka proteksi impor di berbagai negara terhadap film Amerika Serikat.

Anggota MPAA sendiri terdiri dari enam studio besar Hollywood yang terkait erat dengan Jaringan Yahudi Internasional dalam kancah perfilman diantaranya: The Walt Disney Company, Sony Pictures, Paramount Pictures (Viacom—DreamWorks), 20th Century Fox (News Corporation, Universal Studios (NBC Universal, dan Warner Bros. (Time Warner).

Oleh karena itu kita sebagai umat musli tidak boleh alpa terhadap yang dikatakan Samuel Zweimmer, Ketua Umum Asosiasi Agen Yahudi pada sambutan pembukaan Konferensi Yerusalem di tahun 1935 jauh sebelum invasi perfilman zionisme melanglang buana ke seluruh dunia, khususnya Indonesia.
Bayangkan mereka sudah merancang bagaimana faham-faham zionis akan disebarkan ke berbagai mancanegara melalui media apapun. Ketika kita tidur, ketika kita belajar, ketika kita beraktifitas, mereka secara rapih memasang ancang-ancang bagaimana suatu saat kelak masyarakat muslim akan jauh dari agamanya, dan bertekuk lutut didepan wajah mereka, tanpa kita sadari.

Yang perlu saudara-saudara perhatikan adalah bahwa tujuan misi yang telah diperjuangkan bangsa Yahudi dengan mengirim saudara-saudara ke negeri-negeri Islam, bukanlah untuk mengharapkan kaum muslim beralih ke agama Yahudi atau Kristen. Bukan itu. Tetapi tugasmu adalah mengeluarkan mereka dari islam, menjauhkan mereka dari islam, dan tidak berpikir mempertahankan agamanya. Di samping itu saudara-saudara harus menjadikan mereka jauh dari keluhuran budi, jauh dari watak yang baik… Saudara-saudara patut mengetahui bahwa para tetua kita sangat gembira dengan segala apa yang telah saudara-saudara hasilkan. Oleh sebab itu, lanjutkanlah perjuanganmu demi risalah agamamu. Semoga saudara-saudara semua mendapat berkat dari Tuhan kita, Elohim, Allah yang Maha Suci dan Maha Agung. Lanjutkanlah perjuangan ini hingga dunia benar-benar terberkati.”

Dan keniscayaan pidato itu sekarang ada di depan mata kita. Tidak usah jauh-jauh: Di Layar Kaca Perfilman Indonesia.

Di depan mata anak-anak kita yang mengantri tiket untuk menonton film Indonesia dan Amerika tapi mensisipkan faham kabbalah, theosofi, hingga ateisme.

Semuanya dikemas secara menghibur, dan diam-diam menikam Islam. Selamat Datang di dunia konspirasi kawan.

sumber : http://www.eramuslim.com/

Konspirasi Zionis Dalam Perfilman di Indonesia: Bagian Dari Media Penikam Islam di Layar Lebar (II)

Yahudi memang memiliki banyak cara menjauhkan umat Islam dari agamanya. Kita dahulu masih melihat film-film Indonesia mengobral cinta utopis belaka. Namun seiring trend dan laju liberalisme yang pesat, tengoklah kita bisa menyaksikan deretan film-film yang menyudutkan Islam tanpa melihat akar persoalan. Dan tak jarang cover film-film ini dipenuhi deretan award dari kontes Film Internasional.

Melecehkan Islam
Film "3 Doa 3 Cinta" (2008), misalnya, film besutan Nurman Hakim ini meraih penghargaan Grand Prize of the International Jury pada International Festival of Asian Cinema Vesoul, Perancis. Menurut Nurman Hakim dan Nan Achnas, salah satu juri dari India yang trauma terhadap kejadian penyanderaan di Mumbai mengucapkan terima kasih atas film tersebut karena mengingatkan pentingnya menjaga kerukunan dan saling menghormati keyakinan yang berbeda.

Padahal film ini begitu menyudutkan pesantren. Dikisahkan salah seorang pengajar di pesantren melakukan homoseksual dengan santrinya. Tidak hanya itu, ada pula adegan ciuman serta prilaku tak senonoh seorang santri saat mengintip tubuh anak perempuan sang kyai.

Terakhir, Nurman Hakim malah membesut Film terbarunya Khalifa (2010). Film ini menurut pengamatan penulis tidak imbang menjelaskan konteks poligami dan seakan menggring bahwa wanita bercadar bersuamikan teroris. Padahal banyak pula wanita bercadar di Indonesia tidak menyetujui tindak terorisme.

Pluralisme Agama
Walhasil media menyudutkan Islam melalui media layar lebar bisa beragam cara. Invasi media liberalisme sangat terasa setelah Film Perempuan Berkalung Sorban (PBS) melayangkan kontroversi. Akan tetapi, Hanung Bramantyo, sang sutradara, tak lama lagi akan melahirkan film yang lebih heboh dari PBS. Sebuah film dengan gambar besar kalimat tanda tanya dilanjutkan dengan ungkapan “Masih Pentingkah Kita Berbeda” akan rilis di Bioskop-bioskop Indonesia mulai 7 April 2011 ini.

Dari tampilan gambar yang disajikan dalam trailernya, tampak sebuah gereja, masjid, dan kelenteng bergantian hadir. Namun dibalik tampilan tempat ibadah berbagai agama itu ada ucapan yang nantinya kita akan faham bahwa mau dibawa kemana arah film ini. Simaklah, bait yang dilontarkan oleh seorang aktor tersebut berikut ini:
“Manusia tidak hidup sendirian di dunia ini.
Dia memilih jalan setapak masing-masing.
Semua jalan setapak itu berbeda-beda,
namun menuju satu jalan yang sama
dan satu tujuan yang sama yaitu Tuhan.”


Menariknya, narasi itu dihembuskan berbarengan dengan adegan seorang wanita Kristiani beribadah di gereja, pemuda ketika tengah mengaji, lalu disambut seorang ibu yang tengah melaksanakan ritual di Klenteng. Ketika kita sambung adegan ini bersamaan dengan kalimat: Semua jalan setapak itu berbeda-beda, namun menuju satu jalan yang sama, dan satu tujuan yang sama yaitu Tuhan, jelas apa pesan yang diinginkan oleh Hanung Bramantyo: Kesatuan agama-agama. Sebuah mitos dari Kabbalah Yahudi untuk menciptakan kedamaian dunia yang kini berubah nama beken seperti Pluralisme Agama, Multikulturalisme, hingga Inklusivisme. Padahal gagasan PAGANIS (Pluralisme, Multikulturalisme, dan Inklusivisme) tak lain adalah upaya melenyapkan agama-agama menuju satu agama saja, yakni Yahudi. Ini termaktub dalam protocol of zion ke 14.





Diupayakan di dunia ini hanya satu agama, yaitu agama Yahudi. Oleh karena itu segala keyakinan lainnya harus dikikis habis. Kalau dilihat di masa kini, banyak orang yang menyimpang dari agama. Pada hakekatnya kondisi seperti itulah yang menguntungkan yahudi.

Gagasan pluralisme jua menjadi trademark Film My Name Is Khan. Film ini rilis tahun 2010 lalu dibawah perusahaan Yahudi Fox Search Light. Menariknya kendati film ini dirilis oleh perusahaan Yahudi, banyak umat muslim terpukau atas aksi Shahrukh Khan.

Film yang banyak dibintangi aktris papan atas India ini dikatakan sebagai sebuah film yang patut diapresiasi oleh umat muslim karena menceritakan seorang mukmin sejati yang memperjuangkan nasibnya di Amerika. Perlakuan diskriminasi, marjinalisasi dan intimidasi penduduk Amerika terhadap muslim pendatang pasca tragedi 11 September disebut-sebut menginspirasi sang sutradara, Karan Johar, untuk membuka mata dunia.

Pertanyaannya adalah betulkah Film My Name Is Khan ditujukan untuk membangkitakan rasa persaudaraan dan simpati terhadap umat muslim atau ini hanya sebuah alih-alih dari misi sesungguhnya, yakni doktrinasi pemahaman Pluralisme Agama? Apakah kita yakin, Fox Search Light yang notabene adalah jaringan bisnis Zionis dalam dunia hiburan memiliki niat tulus untuk mensyiarkan agama Islam di muka bumi? Dan masuk logikakah Zionis yang selama ini justru tertawa melihat umat Islam tersudut dalam tragedi 9/11, bangkit lalu menyatakan penyesalannya dan menggantikan penyesalan itu dengan menelurkan film ini? Mari kita cermati baik-baik.

Dalam Film berdurasi 160 menit itu, Khan kecil, digambarkan hidup dalam situasi penuh konflik antara agama Islam dan Hindu. Saat itu ia mendengar sekelompok umat muslim tengah marah, dengan mengatakan, “musnahkan dan hancurkan….”. Mendengar suara-suara penuh amarah itu, Khan kecil selalu mengulangnya sampai tiba di rumah.

Ibu Khan sangat kaget dan melarang Khan berbicara seperti itu. Maka sang Bunda memberikan pelajaran yang akan mengubah seluruh jalan hidup Khan selanjutnya, dengan mengatakan kepada Khan kecil, “Di dunia ini hanya ada dua perbedaan, yaitu kebaikan dan kejahatan. Baik, manakala seseorang berbuat kebaikan, dan Jahat manakala seseorang berbuat kejahatan, jadi tidak ada Muslim dan Hindu”.

Jika kita tidak cermat membacanya, Film ini bisa merusak aqidah dan mengantarkan penonton pada kesimpulan bahwa standar kebaikan dan keburukan terletak pada nilai-nilai kemanusiaan. Akhirnya dengung ini sekarang menggema di seantero dunia lewat ungkapan: lebih baik menjadi humanis daripada relijius tapi jahat. Lebih baik tak bertuhan, daripada beragama tapi tak manusiawi.

Hamid Fahmi Zarkasy, dalam tulisannya Religius-Humanis, mengatakan bahwa di Barat memang telah terjadi perubahan orientasi masyarakat dari teosentris (Tuhan sebagai pusat) menjadi anthroposentris (manusia sebagai pusat). Dengan doktrin empirisisme, Tuhan dianggap tidak riel, sedangkan manusia begitu riel dan kasat mata. Membela Tuhan, mementingkan Tuhan, menghormati Tuhan atau mensucikan Tuhan dianggap sia-sia dan tidak ada gunanya. Sebab dalil orang-orang Humanis persis dengan para pengusung PAGANIS: “Tuhan tidak perlu dibela karena sudah Maha Kuasa”.

Selain film Tanda Tanya, sebelumnya nuansa pluralisme agama juga hadir dalam film “3 Hati, Dua Dunia, Satu Cinta.” Lewat Film yang disutradari Benni Setiawan ini, dikisahkan jalinan cinta antara Rosid dan Delia terjadi kala mereka masih menjadi mahasiswa di sebuah kampus. Ketertarikan antara Rosid dan Delia bermula dari karakter yang dimiliki masing-masing. Rosid adalah pemuda nyentrik dengan rambut kribo yang ingin menjadi penyair. Sedangkan Delia adalah pemudi manis dan cenderung pendiam yang kepincut dengan syair-syair Rosid.

Namun cerita cinta keduanya terhalang jurang yang tidak bisa mereka lalui. Mereka berbeda agama. Rosid berasal dari keluarga Arab-Betawi Muslim yang kuat memegang kuat tradisi. Dan dalam diri Delia mengalir darah Manado yang Katolik. Cerita makin dramatis ketika orang tua mereka tidak menyetujui jalinan cinta terlarang itu. Namun perbedaan itu tidak menghalangi mereka untuk melanggengkan cinta diantara keduanya.

Jadi di film ini, bahwa agama memang sudah tidak lagi menjadi persoalan penting dan prioritas dalam mengarungi bahtera rumah tangga seperti kata Madame Balavatsky, pengusung theosofi, bisa jadi betul. Sebab Agama sudah tidak dianggap relevan sebagai sebuah prinsip, apalagi prinsip cinta. Padahal Allah jelas memberi tuntunan bagi kita dalam memilih pasangan yang baik.

Firman Allah SWT (yang artinya): “Dan janganlah kamu menikahi wanita-wanita musyrik, sebelum mereka beriman. Sesungguhnya wanita budak yang mukmin lebih baik dari wanita musyrik, walaupun dia menarik hatimu. Dan janganlah kamu menikahkan orang-orang musyrik (dengan wanita-wanita mukmin) sebelum mereka beriman. Sesungguhnya budak yang mukmin lebih baik dari orang musyrik, walaupun dia menarik hatimu. Mereka mengajak ke neraka, sedang Allah mengajak ke surga dan ampunan dengan izin-Nya. Dan Allah menerangkan ayat-ayat-Nya (perintah-perintah-Nya) kepada manusia supaya mereka mengambil pelajaran.” (QS. Al-Baqarah [2] : 221)

“Kafir di Bioskop”
Makar zionis yang melalaikan umat Islam lewat film-film Holywood, ternyata kini berada di atas angin. Sebab saat ini, mereka tidak usah pusing-pusing mengobrak-abrik Islam lewat tangan mereka sendiri. Saya jadi teringat ucapan Nirwan Syafrin, Ustadz muda lulusan Malaysia yang kini aktif membendung faham liberalisme Islam di Indonesia. Ia pernah berujar, “Dulu kita masih kafir dengan dibiayai (beasiswa) mereka, sekarang kita kafir dengan biaya sendiri”. Saya lantas termenung dan bergumam dalam hati, “Bahkan kita dikafirkan masal dalam sebuah gedung bioskop.” Ironis.
"Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungjawabannya." (QS. Al-Isra’ [17] : 36). Insya Allah bersambung

sumber : http://www.eramuslim.com/

Bete Coconuthead : "one masagge for you"

M Taufik Pradana abanganda....
sehat kn bg.,.....
BeTe CoconutHead Alhamdulilah sehat pic.... Acem proyek kita ???? Salam buat kawan2 opique pictures ya bro ... Oya aku da potong rambut kebesaran ku ☺♓ε:Dĥē:Dħế☺

M Taufik Pradana aduh kok di potong pula bg...
sayang kali la tu
minta la aku bg beberapa biji tuk kenang2an boleh bg.

sejauh ini marjinal aman bg
n aku juga trus nyari panggung tu ch pastinya


BeTe CoconutHead Bagus la pic .... Tetap jaga semangat itu jangan sampe luntur dan jangan me nyia nyia kan kesempatan yg datang karna aku yakin sekali dibalik kerja keras pasti ada kesempatan yg sempurna juga. KEEP FIGHT for Future...

M Taufik Pradana mksih byk bg uda tetap dukung kami
n sejau ini kami pun belum bsa membalas kebaikan abang n ch sekalian...


BeTe CoconutHead Pic gak ada yg perlu dibalas apa pun buat CH justru CH la yg berterima kasih sama kalian....oya pic one masagge for you... Kadang Tim work bisa membuat kita berhasil pada tujuan itu kadang juga sebaliknya jadi jangan terpaku dengan 1 tujuan kalo memang tanpa bantuan Tim work bisa dilakukan sendiri ☺♓ε:Dĥē:Dħế☺ selalu ingat dan belajar dari PENGALAMAN karna PENGALAMAN adalah guru yg TERBAIK....salam damai buat kawan2 OPIQUE PICTURE

M Taufik Pradana siap bg
apresiasi yg luar biasa di awal tahun 2013 ini bg..
aku mewakili kwan2 yg lain mengucapkan terimaksih byk2 bg...

Jumat, 11 Januari 2013

Happy Wedding Yessy Arina & Hery Pratama Sipayung


 
 



Opique Pictures dan Allgreen Photograph merupakan kolaborasi industri keatif dalam mendokumentasikan sebuah event pernikahan dengan cara berbeda. kolaborasi ini bukan hanya dalam mengabadikan gambar dalam sebuah acara melainkan menggabungkannya dalam sebuah hasil akhir.

Distorsi Komunikasi Organisasi



tugas komunikasi organisasi
departemen ilmu komunikasi
fakultas ilmu sosial dan ilmu politik
universitas sumatera utara
2012-2013

Pengertian Komunikasi
Komunikasi adalah suatu proses penyampaian informasi (pesan, ide, gagasan) dari satu pihak kepada pihak lain. Pada umumnya, komunikasi dilakukan secara lisan atau verbal yang dapat dimengerti oleh kedua belah pihak

KOMUNINKASI ORGANISASI
Wursanto mengartikan komunikasi organisasi ialah suatu proses penyampaian informasi, ide-ide diantara para anggota organisasi secara timbal-balik dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan (2005:158). Mengutip pendapat R. Wayne Pace dan Don F. Faules (2001:31-33) Komunikasi organisasi adalah prilaku pengorganisasiaan yang terjadi atau bagaimana mereka yang terlibat dalam prose situ bertransaksi dan memberi makna atas apa yang sedang terjadi. Dan lebih jelasnya Komunikasi Organisasi adalah proses penciptaan makna atas interaksi yang menciptakan, memelihara dan mengubah suatu organisasi.
DISTORSI DALAM KOMUNIKASI ORGANISASI
PEMBAHASAN

Salah satu definisi komunikasi organisasi yang ada adalah definisi komunikasi menurut Redding dan Sanborn. Menurut mereka, komunikasi organisasi merupakan proses pengiriman dan penerimaan informasi dalam sutau organisasi yang kompleks, meliputi Komunikasi internal yang terjadi diantara orang-orang yang berada didalam suatu organisasi meliputi komunikasi vertikal dari atas ke bawah (downward) maupun komunikasi dari bawah ke atas (upward) dan komunikasi horisontal diantara orang-orang yang sama tingkatan otoritasnya dalam suatu organisasi.

Dari segi lawannya dapat dibedakan menjadi :
Komunikasi satu lawan satu
Komunikasi satu lawan banyak
Komunikasi banyak lawan atau kelompok lawan satu
Komunikasi kelompok lawan kelompok

Dari segi keresmiannya dapat dibedakan menjadi :
Komunikasi formal
Komunikasi informal Gangguan (noise) dalam sebuah komunikasi dapat diartikan sebagai faktor-faktor eksternal maupun internal (psikologis) yang dapat mengganggu atau menghambat kelancaran proses komunikasi

Hambatan-hambatan yang terjadi dalam sebuah komunikasi dapat berupa antara lain:
Hambatan dari Proses Komunikasi
Hambatan Fisik
Hambatan Semantik
Hambatan Psikologis

PENUTUP
Kesimpulan
Komunikasi yang efektif sangat menentukan kelangsungan hidup dan kesehatan suatu organisasi. Untuk dapat mengetahui apakah kegiatan komunikasi yang sudah dijalankan efektif atau berhasil mencapai tujuan dan sasaran organisasi adalah dengan melakukan audit komunikasi.

Romantika Workshop FFA 2012

Kota Layak Anak adalah sistem pembangunan wilayah administrasi yang mengintegrasikan komitmen dan sumberdaya pemerintahan, masyarakat dan dunia usaha dalam rangka memenuhi hak-hak anak yang terencana secara menyeluruh dan berkelanjutan melalui pengasuhan hak anak. Hak-hak yang harus dipenuhi terhadap seorang anak: 
1.  Hak sipil dan kebebasan seperti akte kelahiran, hak untuk hidup memiliki dokumen. 
2. Lingkungan keluarga dan pengasuan alternatif.
3. Kesehatan dasar dan kesejahteraannya.
4. Pendidikan, pemanfaatan waktu luang & kegiatan seni budaya 
5. Perlindungan khusus, yang meliputi kekerasan fisik, psikis, mental dan  seksua, dalam situasi darurat (korban bencana & musibah), penyalahgunaan narkoba, nak dalam minoritas (daerah terpencil).
Lalu pertanyaannya adalah, bagaimana mewujudkannya dalam film?, tentunya harus memahami terlebih dahulu cara mengaitkannya, baik secara dokumenter maupun fiksi. Dalam penerapan secara dokumenter maka bisa diarahkan kepada sebuah kenyataan yang ada di sekitar anda ( di keluarga, sekolah, dan di masyarakat) yang menurut anda merefleksikan atau menggambarkan sebuah kondisi yang ramah anak sedangkan untuk fiksi bisa berupan harapan, mimpi/cita-cita yang menurut anda merefleksikan atau menggambarkan sebuah kondisi yang ramah anak. 
Nah, pembahasan mengenai skenario yang disampaikan oleh bang Wendy  Darmawan juga menjadi materi kami di workshop kemarin. Ide merupakan hal awal yang harus kita tentukan dalam pembuatan naskah. Dan diantaranya adalah:
  1. Ide, merupakan rancangan yang tersusun di fikiran dapat di sebut juga cita – cita. Ide ini bersifat abstrak karena ide dapat muncul di mana saja bisa dari diri sendiri, kelompok maupun kamar mandi (tempat-tempat tidak tentu). Ide atau gagasan itu awal dari sebuah cerita dan dapat dikatakana hasil pemikiran dari sebuah imajinasi. Untuk menentukan ide berdasarkan tema tahun ini yaitu KOTAKU RAMAH ANAK, kita harus mencari fenomena yang diantara eamah & tidak ramah.
2.       Skenario, merupakan alur cerita dari film baik fiksi ataupun documenter mulai dari awal hingga akhir.
3.       Storyboard, merupakan panduan yang dipakai dalam pembuatan film untuk peletakan tata ruang/setting tempat peradegan/perscene. Storyboard dipakai untuk film fiksi sedangkan film documenter disebut dengan StoryLine.
Bicara mengenai film kita juga pastinya akan membahas Perwatakan/penokohan ini di sampaikan oleh bang Eddy siswanto. Dalam penjelasannya, beliau menyampaikan beberapa hal, seperti:
Tokoh = Aktor = Pemeran (Pria ataupun Wanita) 
Tugas : menghidupkan peran atau tokoh-tokoh mati di dalam naskah
Wah..wah…, di sana kami juga di ajarkan untuk menjadi sutradara dan kameraman yang baik oleh abng Andi Hutagalung.
Sutradara merupakan orang terpenting dalam pembuatan film, ia bekerja mulai dari Pra produksi – produksi – hingga pasca produksi, namun kerja seorang sutrada lebih tampak pada saat proses produksi yang di mana ia mengarahkan para aktor dan kru saat shooting.
Kesesokan harinya kami juga praktek langsung untuk melaksanakan pembuatan film sederhana. Kami di bagi atas 4 (empat) kolompok, dan kelompok saya kebagian untuk membuat film fiksi.
Di sesi ini kami dejelaskan untuk membuat film dengan baik dan menentukan angel yang baik.Setelah pengambilan gambar kami juga di ajarkan untuk mengedit video menggunakan software Ulite oleh bang Opiq
Banyak sekali pengalaman berharga yang saya alami selama dalam workshop ini. Tetapi setiap kelebihan pasti juga ada kekurangannya. Yakni pemanfaatan waktu yang kurang baik mulai dari hari pertama pembukaan yang tidak tepat waktu sampai hari terakhir. Selain itu juga peralatan yang kurang memadai dari pihak panitia membuat kami sedikit berkecil hati. Tetapi lepas dari itu semua saya merasa senang dapat mengikuti workshop ini.
Selama berada di sana kami diberikan tempat untuk istirahat yakni satu kamar untuk dua orang, pada saat itu saya sekamar dengan Syafira dari SMK BI. Di sini kami semua saling mengenal antara satu dengan yang lainnya. kami selalu bersama mengerjakan segala sesuatunya termasuk makan bersama di ruang makan yang telah disediakan, canda dan tawa mengiasi dua hari kebersamaan hari kami, sampai tertawa bersama di meja makan setelah selesai makan.
Setiap perjumpaan pasti ada perpisahan, nah pada tanggal 21 Oktober 2012 tepatnya jam 17.00 acara berakhir dengan foto bersama sebagai tanda dokumentasi kami. (editor: Ismail M)

sumber : http://sanggar-online.blogspot.com/

Tarian Anak Meriahkan Penganugrahan FFA 2012

Tarian Anak Meriahkan Penganugrahan FFA 2012

Kemeriahan penganugrahan Festival Film Anak (FFA) 2012 semakin meriah saat sekelompok anak memberikan tari persembahan sebagai pembuka rangkaian acara. Rata-rata anak tersebut berusia mulai 10 - 17 tahun. Walaupun masih tergolong anak-anak, namun jangan salah soal kreatifitas dan bakat yang mereka miliki. 

Tepuk tangan yang terdengar saat MC mulai membuka acara disambut dengan tepukan yang lebih keras saat anak-anak beraksi menari. 

Anak-anak dari terminal Amplas bukanlah satu-satunya kelompok anak yang membuat acara di Gedung Aula RRI Medan itu membahana, kelompok anak-anak lain dari Sanggar Kreatifitas Anak (SKA) terminal Pinang Baris juga ikut menghentak lewat moderen dance-nya. 


Senyum-senyum ceria kecil mereka hampir tak henti terlihat setelah pertunjukan, itu semua karena para penonton memberikan apresiasi yang luar biasa terhadap bakat anak.

sumber : http://sanggar-online.blogspot.com/

Kamis, 10 Januari 2013

Musyawarah Pembentukan Struktural Opique Pictures Periode 2

https://fbcdn-sphotos-e-a.akamaihd.net/hphotos-ak-ash3/543881_557831110912899_1232331007_n.jpg

malam tadi (9/1) komunitas movie maker indie asal medan opique pictures mengadakan musyawarah besar di taman gaja mada bilangan jalan gaja madan. rapat ini diadakan terkait dengan selesainya periode kepemimpinan M Ridho Pratama. rapat yang diadakan bertepatan dengan hari lahirnya komunitas ini di hadiri oleh 21 orang anggota resmi komunitas ini.

mulai pada pukul 20.00 wib mereka berkumpul dengan bentuk rapat sederhana. rapat yang langsung dipimpin oleh ridho tersebut memulai dengan laporan pertanggung jawaban selama ridho menjabat sebagai ketua komunitas ini. ridho memaparkan kegiatan apa saja yang dilakukan oleh komuntas ini selama 1 setengah tahun. dan ditambah pula dengan laporan taufik secara administrasi yang telah dijalankan komunitas ini. dan terakhir laporan keuangan yang disampaikan langsung oleh kiki selaku bendahara komunitas ini.

usai laporan pertanggung jawaban, mereka langsung mengadakan pemilihan stuktural dan di tambah pula dengan 2 devisi yang baru di bentuk. taufik selaku presidium dalam rapat pemilihan tersebut menyampaikan apa saja syarat menjadi penanggung jawab kedepannya.

pemilihan pada malam ini berjalan sangat sengit, disebabkan oleh kandidat calon ketua opique pictures lebih banyak dari pemilihan yang lalu. diantaranya adalah : Hary Hidayat Harahap, Echo Dery, M Taufik Pradana, Fadly Franata, M Rizky Zakaria, Sofyan Effendy, Maksal Sinaga. dengan melalui proses panjang hingga akhirnya diadakannya pengumpulan suara hingga akhirnya terpilih pula M Taufik Pradana sebagai katua opique pictures pada periode kedua ini. dalam dalam waktu dekat ini akan diadakannya pelantikan.

barikut nama-nama yang akan menjabat selaku administrasi struktural opique pictures selanjutnya, yaitu :
- Katua : M Taufik Pradana
- Sekretaris : Fitri Wulandari
- Bendahara : M Ridho Pratama
- Humas : Sofyan Effendy
- Kord Litbang : Hary Hidayat Harahap.

Selasa, 08 Januari 2013

Opique Pictures Bikin Film Jadul


                 
                 Sabtu lalu (5/1) opique pictures bersama dengan dharmateta, komfaz prod dan wwb prod memproduksi sebuah film berjudul “Ego”. Film yang di sutradarai oleh windha mitari bernuansa jauh berbeda dengan film-film yang diproduksi terdahulu. Sebab film ini menggunakan semi teaterikal  dan mereka berencana mengubah  warna film tersebut bergaya film jaman dahulu pada era 70an.

                Film ini diadaptasi dari teater yang pernah mendapatkan penghargaan penulis cerita terbaik pada sebuah perlombaan teater di Universitas Negeri Medan. Namun pada saat cerita tersebut di gunakan sebagai skrip film sehingga banyak perombakan yang terjadi. Salah satunya dari judul sendiri. Pada awalnya menggunakan judul “Persengkongkolan Materi” saat melewati masa transisi ke sebuah judul film maka diganti menjadi ”Ego” agar lebih padat dan terkesan lebih menjual dari pada judul awalnya.

                Mulai sejak pagi hari mereka berkumpul bilangan jalan Danau Singkarak kelurahan Sekip Medan sebagai tempat lokasi shooting mereka. Lokasi ini merupakan rumah kakek kandung dari salah satu orang film di ibukota, yaitu Adenin Adlan. Kebetulan kordinator lapangan dalam film ini adalah sepupu sekekak dari  penulis skrip film “ Ummi Aminah”. Yamin yang sebagai tuan rumah dalam lokasi tersebut juga sedang aktif di komunitas film indie Komfaz prod.

                Disela aktifitas make up dan mengganti kostum sesuai dengan kebutuhan skrip, M Taufik Pradana selaku humas Opique pictures mengatakan ; “ Kami sengaja mengajak kawan-kawan dari komunitas film yang masih belia ini guna mereka belajar dan menambah aktifitas positif mereka, daripada mereka hanya mengabiskan waktu sia-sia lebih baik mereka berkarya. Karena kami melihat sendiri sebenarnya mereka banyak sekali potensi yang luar biasa hanya saja mereka kurang memahaminya. Ditambah lagi dengan kurang pahamnya mereka dengan manajemen produksi film indie. Dan  dari project yang kami lakukan bersama ini harapannya mereka dapat mengembangkan ide-ide liar mereka lagi guna menambah citra baik film medan tuk bersaing secara nasional bahkan internasional kedepannya”. Ungkap salah satu pendiri komunitas opique pictures yang dalam waktu dekat  ini akan habis masa jabatannya pada periode pertama ini.

                Film ini akan di sunting oleh pemenang editor terbaik film fiksi FFA 2012 oleh M Ali Akbar di bankel kreatif Opique pictures bersama Bobby Bagaskara dari komunitas Komfaz prod  dan di diawasi oleh Editor terbaik FFA 2009 M Taufik Pradana.

                Hendri Norman dari Matasapifilm mengapresiakan project film “Ego” ini karena di kerjakan oleh banyak pendatang baru dunia film Medan. Bahkan Andi Galung dari Media Identitas menyatakan ini merupakan cara mestimulus untuk memotivasi agar semakin banyaknya penggiat film di kota ini. Sebab dengan adanya kagiatan tersebut maka akan semangkin bergairah dalam produksi film yang lebih liar lagi walau pemerintah Medan sendiri tidak peduli dengan kemajuan industry kreatif ini.



                Film berdurasi pendek ini merupakan salah satu pengisi dari project film omnibus yang telah disepakati oleh ManuProjectPro, Matasapifilm, Opique Pictures, dan media identias pada beberapa bulan yang lalu. Omnibus yang bertema tentang kebohongan menjadi benang merah yang menyatukan alur pada semua film yang di produksi oleh masing-masing rumah produksi ini. Omnibus ini berencana akan mengadakan premiere di bulan februari ini. Dan ini menjadi gebrakan baru di dunia perfilman kota medan. Menjadi sebuah perwujudan komunitas film di Medan dapat bersatu dalam karya.

                Komunitas yang tergabung dalam project ini merupakan beberapa komunitas film yang masih produktif dan terus menjalin komunikasi dalam seni audiovisual. Sebab film merupakan seni yang mencair, yaitu seni yang tidak di bawah tekanan atau sesuatu yang tidak memiliki tingkatan pengalaman atau senioritas.

Kamis, 03 Januari 2013

FFI 2012 keterlaluan

http://static.sctv.co.id/pictures/big-pic-FFI-2012.jpgOh Tuhan... saya baru saja melihat rekaman ulang Acara Mata Najwa episode Risau Film Indonesia. Marah, Malu, Kecewa dan semakin JIJIK tepatnya melihat manusia-manusia bodoh yang terus berkeliaran di negara ini.

Dan bagaimana mungkin org yang tidak mengerti industri film dipercaya untuk jd dewan pengarah. Dan ketika ditanya arahannnya apa saja? Dia mengarahkan untuk piala FFI 2012 dicelup emas!!!!

Mengertikah beliau esensi sebuah piala?

mengertikah dia esensi sebuah penghargaan?

Bahkan beliau mengatakan ketika beberapa tahun lalu para sineas marah dan mengembalikan semua piala citra itu mungkin karena pialanya tidak berlapis emas.

Pasalnya, kalau pialanya berlapis emas. Minimal pialanya bisa dijual. Jadi ngga perlu dikembalikan kepada penyelenggara.

INI BENAR-BENAR PENGHINAAN yang sudah sangat keterlaluan!!!! TOLOL dan BODOH !!!!! TAIIII !!!!!

Begini nih akhir ceritanya ketika semua orang para pelaku industri kreatif berkarya tapi pamrih. Begini nih ketika kita berkaya ngga jujur. Dan begini nih ketika kita berkarya hanya untuk sebuah Piala (baca:sampah!!)

Blom lagi membahas nilai 16 milyar penyelenggaraan FFI 2012.

Wow???? besar banget!!!!! uang segitu banyak bisa jadi berapa film ya kira-kira?

ok. saya ceritakan details dari sudut pandang ketika ikut serta dalam acara FFI.

Pertama film saya masuk menjadi salah satu nominasi kategori pemeran pria terbaik. Walau menurut saya nominasi yang diberikan kepada pemain saya ini sangat ngga masuk akal dan bego! mau tau kenapa?

Pemain saya bernama M.Syihab. dia berperan sebagai Agus di film "cita-citaku setinggi tanah". Saat bermain. M.syihab masih kelas 6 SD.

Nah bayangkan, anak sekecil itu di nominasikan bersama dengan Pemeran senior sekelas Tio Pasukadewo, Donny Damara, Reza Rahardian.

Pertanyaannya? Apakah anak saya terlalu berprestasi sehingga bisa disejajarkan dengan pemeran putra dewasa? Atau Pemeran dewasa itu sudah ngga punya tandingan lawan main lagi? Atau FFI terlalu malas membuat kategori pemeran anak terbaik?

Blom lagi berbicara kekacauan yang terjadi di acara FFI 2012 dimana nominator pemeran putra terbaik saya tidak di undang atau tidak dapat undangan sehingga tidak bisa masuk ke dalam tempat acara yg tersohor itu berlangsung.

Dan akhirnya saya harus menelpon salah satu dewan juri untuk bisa menjemput dia ke depan dan membawa masuk kedalam.

Sementara informasi yang saya dengar bahwa setiap nominator seharusnya mendapatkan tranportasi yang layak dan juga hotel. OK saya beritahu yang sejujur-jujurnya. Anak kamipun tidak mendapatkannya.

Bahkan sayapun dan istri sebagai undangan hanya bisa duduk di bawah stagger di samping panggung tepat lampu-lampu panggung digantung di stagger tempat kami duduk . Saya mengerti mungkin teralu banyak orang terhormat yang diberikan kesempatan duduk di meja-meja terhormat depan panggung.

So, kembali bertanya. 16 Milyar dikemanakan?

adakah laporan pertanggung jawaban untuk ini?

well... FFI 2012 sudah berlalu.

Saya yakin akan ada cibiran "ah.... karena film elo ngga menang aja kan makanya elo berteriak".

Its ok. Paling tidak saya bisa berbicara dan mengatakan dari sudut pandang sayang mengenai FFI 2012.

Kalau boleh saya mengatakan hal yang paling saya sesali tahun ini adalah. Saya menyesal dan sangat menyesal pernah mengirim Film "Cita-Citaku Setinggi Tanah" ke Festivall Film Indonesia 2012.

Dan saya percaya masih ada sineas-sineas yg waras. yang jujur dan mau berkarya tanpa pamrih.

Percaya deh. Film "baik" akan selalu dihargai sampai kapanpun with or without piala.

salam

eugene panji

sutradara

Rabu, 02 Januari 2013

Lajar Tantjap Ala Opique Picture's


Medan (31/12), pada malam pergantian tahun 2012 opique pictures mengadakan pemutaran film Marjinal yang di produksi dengan usaha mereka sendiri. ditengah perkembangan teghnologi mereka melakukan sosialisasi dan promosi film dengan cara Lajar Tantjap (layar tancap). memang terkesan kampungan namun mereka yakini dengan cara demikian akan lebih merakyat film-film karya mereka.

mulai sejak sore hari mereka telah berkumpul guna mempersiapkan pemutaran bilangan jalan S.Parman Gang Soor. dan sejak sore pula antusias masyarakat sangat terasa seakan tak sabar menunggu pemutaran film di penghujung akhir tahun 2012. bahkan beberapa warga turut sumbangsih agar acara tersebut berjalan dengan apa yang di harapkan.

diselah-selah kesibukan humas opique pictures menyatakan, "diadakannya Lajar Tantjap ini seakan mengulang sejarah perfilman indonesia. sebab awal mula perfilman indonesia dengan gaya seperti ini. termasuk juga di kota medan ini sendiri. dan saya merasakan suasana layar tancap ini terakhir kali pada saat usia 4 tahun sewaktu masih tinggal di kuala simpang (aceh tamiang)." ungkap opiq pasaribu.

pemutaran trailer film Marjinal sebagai penanda acara akan dimulai, Ridho Pratama selaku sutradara film tersebut juga membuka acara di depan ratusan pasang mata, dan disambut meriah oleh warga gang soor. beberapa rumah tangga mengeluarkan kursi dan tikarnya sendiri agar nyaman menonton film tersebut seperti biasanya pemutaran ala layar tancap. dan juga para penonton membawa makanan mereka sendiri dari rumah.

pemutaran ini juga di hadiri beberapa komunitas film medan, yaitu Komfaz Production dan Wale Wale Bhee Production sambil ditemani oleh semangkok pulut durian sumbangsih dari warga.

"kami sangat berterimakasih kepada warga gang soor yang sudah menikmati film kami dengan kondusif dan juga berterimakasih atas bantuannya semua hingga film ini dapat terselesaikan. mungkin dulu saat shooting di kawasan gang soor ini kami ada khilaf dan salah kami mohon maaf dan juga mengaharapkan dukuangannya agar kami dapat berkarya lebih baik lagi kedepannya." ungkapan Ridho pada akir pemuran film tersebut. dan beberapa letupan kembang api sebagai tanda barakhirnya pula acara layar tancap tersebut.

Effendy (64) salah seorang tokoh kampung tersebut menyatakan, "secara keseluruhan film ini bagus, para pemain juga membawa perannya cukup baik dan terkesen natural. hanya saja filmnya kurang cahaya dan juga tuk adegan di jalan suara pemainnya kurang terdengar karena suara kendaraan menutupi sehingga kurang jelas di dengar."

Selasa, 01 Januari 2013

Sejarah Film Indonesia

Periode 1900 - 1942


Poster film Loetoeng Kasaroeng tahun 1926.
Era awal perfilman Indonesia ini diawali dengan berdirinya bioskop pertama di Indonesia pada 5 Desember 1900 di daerah Tanah Abang, Batavia dengan nama Gambar Idoep yang menayangkan berbagai film bisu.
Film pertama yang dibuat pertama kalinya di Indonesia adalah film bisu tahun 1926 yang berjudul Loetoeng Kasaroeng dan dibuat oleh sutradara Belanda G. Kruger dan L. Heuveldorp. Saat film ini dibuat dan dirilis, negara Indonesia belum ada dan masih merupakan Hindia Belanda, wilayah jajahan Kerajaan Belanda. Film ini dibuat dengan didukung oleh aktor lokal oleh Perusahaan Film Jawa NV di Bandung dan muncul pertama kalinya pada tanggal 31 Desember, 1926 di teater Elite and Majestic, Bandung.

Setelah sutradara Belanda memproduksi film lokal, berikutnya datang Wong bersaudara yang hijrah dari industri film Shanghai. Awalnya hanya Nelson Wong yang datang dan menyutradarai Lily van Java (1928) pada perusahaan South Sea Film Co. Kemudian kedua adiknya Joshua dan Otniel Wong menyusul dan mendirikan perusahaan Halimoen Film.

Sejak tahun 1931, pembuat film lokal mulai membuat film bicara. Percobaan pertama antara lain dilakukan oleh The Teng Chun dalam film perdananya Bunga Roos dari Tjikembang (1931) akan tetapi hasilnya amat buruk. Beberapa film yang lain pada saat itu antara lain film bicara pertama yang dibuat Halimoen Film yaitu Indonesie Malaise (1931).

Pada awal tahun 1934, Albert Balink, seorang wartawan Belanda yang tidak pernah terjun ke dunia film dan hanya mempelajari film lewat bacaan-bacaan, mengajak Wong Bersaudara untuk membuat film Pareh dan mendatangkan tokoh film dokumenter Belanda, Manus Franken, untuk membantu pembuatan film tersebut. Oleh karena latar belakang Franken yang sering membuat film dokumenter, maka banyak adegan dari film Pareh menampilkan keindahan alam Hindia Belanda. Film seperti ini rupanya tidak mempunyai daya tarik buat penonton film lokal karena dalam kesehariannya mereka sudah sering melihat gambar-gambar tersebut. Balink tidak menyerah dan kembali membuat perusahaan film ANIF (Gedung perusahaan film ANIF kini menjadi gedung PFN, terletak di kawasan Jatinegara) dengan dibantu oleh Wong bersaudara dan seorang wartawan pribumi yang bernama Saeroen. Akhirnya mereka memproduksi membuat film Terang Boelan (1934) yang berhasil menjadi film cerita lokal pertama yang mendapat sambutan yang luas dari kalangan penonton kelas bawah.

Periode 1942 - 1949

Pada masa ini, produksi film di Indonesia dijadikan sebagai alat propaganda politik Jepang. Pemutaran fil di bioskop hanya dibatasi untuk penampilan film -film propaganda Jepang dan film-film Indonesia yang sudah ada sebelumnya, ehingga bisa dikatakan bahwa era ini bisa disebut sebagai era surutnya prodkusi film nasional.

Pada 1942 saja, Nippon Eigha Sha, perusahaan film Jepang yang beroperasi di Indonesia, hanya dapat memproduksi 3 film yaitu Pulo Inten, Bunga Semboja dan 1001 Malam.

Lenyapnya usaha swasta di bidang film dan sedikitnya produksi yang dihasilkan oleh studio yang dipimpin oleh Jepang dengan sendirinya mempersempit ruang gerak dan kesempatan hidup para artis dan karyawan film dan pembentukan bintang-bintang baru hampir tidak ada. Namun mereka yang sudah dilahirkan sebagai artis tidaklah dapat begitu saja meninggalkan profesinya. Satu-satunya jalan keluar untuk dapat terus mengembangkan dan memelihara bakat serta mempertahankan hidup adalah naik panggung sandiwara. Beberapa rombongan sandiwara profesional dari zaman itu antara lain adalah Bintang Surabaya, Pancawarna dan Cahaya Timur di Pulau Jawa. Selain itu sebuah kumpulan sandiwara amatir Maya didirikan, dimana didalamnya bernaung beberapa seniman-seniwati terpelajar dibawah pimpinan Usmar Ismail yang kelak menjadi Bapak Perfilman Nasional.

Periode 1950 - 1962

Hari Film Nasional diperingati oleh insan perfilman Indonesia setiap tanggal 30 Maret karena pada tepatnya tanggal 30 Maret 1950 adalah hari pertama pengambilan gambar film Darah & Doa atau Long March of Siliwangi yang disutradarai oleh Usmar Ismail. Hal ini disebabkana karena film ini dinilai sebagai film lokal pertama yang bercirikan Indonesia. Selain itu film ini juga merupakan fil pertama yang benar-benar disutradarai oleh orang Indonesia asli dan juga diproduksi oleh perusahaan film milik orang Indonesia asli yang bernama Perfini (Perusahaan Film Nasional Indonesia) dimana Usmar Ismail tercatat juga sebagai pendirinya.

Selain itu pada tahun 1951 diresmikan pula Metropole, bioskop termegah dan terbesar pada saat itu. Pada masa ini jumlah bioskop meningkat pesat dan sebagian besar dimiliki oleh kalangan non pribumi. Pada tahun 1955 terbentuklah Persatuan Pengusaha Bioskop Seluruh Indonesia dan Gabungan Pengusaha Bioskop Seluruh Indonesia (GAPEBI) yang akhirnya melebur menjadi Gabungan Bioskop Seluruh Indonesia (GABSI).

Pada masa itu selain PFN yang dimiliki oleh negara, terdapat dua perusahaan perfilman terbesar di Indonesia, yaitu Perfini dan Persari (dipimpin oleh Djamaluddin Malik.

Periode 1962 - 1965

Era ini ditandai dengan beberapa kejadian penting terutama menyangkut aspek politis, seperti aksi pengganyangan film-film yang disinyalir sebagai film yang menjadi agen imperialisme Amerika Serikat, pemboikotan, pencopotan reklame, hingga pembakaran gedung bioskop. Saat itu Jumlah bioskop mengalami penurunan sangat drastis akibat gejolak politik. Jika pada tahun 1964 terdapat 700 bioskop, pada tahun berikutnya, yakni tahun 1965 hanya tinggal tersisa 350 bioskop.

Periode 1965 - 1970

Era ini dipengaruhi oleh gejolak politik yang diakibatkan oleh peristiwa G30S PKI yang membuat pengusaha bioskop mengalami dilema karena mekanisme peredaran film rusak akibat adanya gerakan anti imperialisme, sedangkan produksi film nasional masih sedikit sehingga pasokan untuk bioskop tidak mencukupi. Saat itu inflasi yang sangat tinggi melumpuhkan industri film. Kesulitan ini ditambah dengan kebijakan pemerintah mengadakan sanering pada tahun 1966 yang menyebabkan inflasi besar-besaran dan melumpuhkan daya beli masyarakat. Pada akhir era ini perfilman Indonesia cukup terbantu dengan membanjirnya film impor sehingga turut memulihkan bisnis perbioskopan dan juga meningkatkan animo masyarakat untuk menonton yang pada akhirnya meningkatkan jumlah penonton.

Periode 1970 - 1991

Pada masa ini teknologi pembuatan film dan era perbioskopan mengalami kemajuan, meski di satu sisi juga mengalami persaingan dengan televisi (TVRI). Pada tahun 1978 didirikan Sinepleks Jakarta Theater oleh pengusaha Indonesia, Sudwikatmono menyusul dibangunnya Studio 21 pada tahun 1987. Akibat munculnya raksasa bioskop bermodal besar itu mengakibatkan terjadinya monopoli dan berimplikasi terhadap timbulnya krisis bagi bioskop - bioskop kecil dikarenakan jumlah penonton diserap secara besar-besaran oleh bioskop besar. Pada masa ini juga muncul fenomena pembajakan video tape.

Periode 1991 - 1998

Di periode ini perfilman Indonesia bisa dikatakan mengalami mati suri dan hanya mampu memproduksi 2-3 film tiap tahun. Selain itu film-film Indonesia didominasi oleh film-film bertema seks yang meresahkan masyarakat. Kematian industri film ini juga ditunjang pesatnya perkembangan televisi swasta, serta munculnya teknologi VCD, LD dan DVD yang menjadi pesaing baru.

Bertepatan dengan era ini lahir pula UU No 8 Tahun 1992 tentang Perfilman yang mengatur peniadaan kewajiban izin produksi yang turut menyumbang surutnya produksi film. Kewajiban yang masih harus dilakukan hanyalah pendaftaran produksi yang bahkan prosesnya bisa dilakukan melalui surat-menyurat. Bahkan sejak Departemen Penerangan dibubarkan, nyaris tak ada lagi otoritas yang mengurusi dan bertanggungjawab terhadap proses produksi film nasional. Dampaknya ternyata kurang menguntungkan sehingga para pembuat film tidak lagi mendaftarkan filmnya sebelum mereka berproduksi sehingga mempersulit untuk memperoleh data produksi film Indonesia - baik yang utama maupun indie - secara akurat.

Pada era ini muncul juga buku mengenai perfilman Indonesia yaitu 'Layar Perak: 90 Tahun Bioskop di Indonesia yang terbit pada tahun 1992 dan mengupas tahapan perfilman Indonesia hanya sampai periode 1991.

Periode 1998 - sekarang

Era ini dianggap sebagai era kebangkitan perfilman nasional. Kebangkitan ini ditunjukkan dari kondisi perfilman Indonesia yang mengalami pertumbuhan jumlah produksi yang menggembirakan. Film pertama yang muncul di era ini adalah Cinta dalam Sepotong Roti karya Garin Nugroho. Setelah itu muncul Mira Lesmana dengan Petualangan Sherina dan Rudi Soedjarwo dengan Ada Apa dengan Cinta? (AADC) yang sukses di pasaran. Hingga saat ini jumlah produksi film Indonesia terus meningkat pesat meski masih didominasi oleh tema-tema film horor dan film remaja. Pada tahun 2005, hadir Blitzmegaplex di dua kota besar di Indonesia, Jakarta dan Bandung. Kehadiran bioskop dengan konsep baru ini mengakhiri dominasi Cineplex yang dimiliki oleh kelompok 21 yang selama bertahun-tahun mendominasi penayangan film.

sumber : http://id.wikipedia.org/