Selasa, 02 Juli 2013

Anak-anak Terminal Medan Ramaikan Pelatihan 3R

 http://stat.ks.kidsklik.com/statics/files/2013/07/13727380521744552676_300x199.8.jpg

Medan. Berbagai upaya terkait penguatan anak, khususnya anak dengan aktivitas dijalanan terus dilakukan oleh berbagai pihak yang fokus terhadap anak. para penggiat dari lembaga-lembaga pendamping, terus berupaya menemukan model pendekatan terhadap anak guna meningkatkan kapasitas baik secara pemahaman maupun keahlian bidang tertentu, dan atas dasar itulah para pendamping anak dari Pusat Kajian dan Perlindungan Anak (PKPA) Medan melaksanakan pelatihan 3R (Rights, Responsibilities, Representation) untuk para anak dari Sanggar Kreatifitas Anak (SKA) di gedung mess pemerintah kabupaten Pakphak Barat (27-28/6).
 
Kegiatan ini diikuti oleh 25 anak dampingan SKA yang berasal dari kawasan Kelambir Lima, Ayahanda, terminal Pinang Baris dan Amplas. Pada kesempatan tersebut, ibu Azmiati Zuliah selaku perwakilan dari PKPA memberikan kata sambutan sekaligus membuka acara tersebut secara resmi, namun tetap dengan suasana santai.


Selama dua hari, para peserta mendapatkan banyak wawasan terkait hak-hak anak, maupun informasi penting lain terkait kesehatan seperti HIV AIDS dan kesehatan reproduksi. Ibu Camelia Nasution sebagai pemateri, dengan sangat jelas memberikan bahan wawasan dengan disertai ilustrasi yang sangat membantu. Kegiatan dengan menggunakan berbagai metode pembelajaran, seperti persentasi, diskusi kelompok, tanya jawab dan permainan ternyata dapat membuat suasana lebih menyatu.

Dalam kesempatan kali ini, Opique pictures sebuah komunitas film indie memutarkan film karya mereka berjudul "Marjinal" yang bercerita motivasi hidup anak jalanan miskin kota. Pada kesempatan tersebut M Taufik Pradana memberikan dorongan melalui film tersebut semua peserta dapat meraih cita-citanya asal ada mimpi dan semangat yang sesuai dalam film tersebut,

Perbedaan latar belakang pendidikan peserta, baik yang masih sekolah maupun yang tidak lagi sekolah hampir tidak dapat terlihat karena interaksi sosial yang dibangun keduanya begitu dekat. Tentu begitu besar harapan para pendamping agar para peserta memiliki kapasitas diri yang lebih baik ke depannya. (Ismail)