Sabtu, 11 Februari 2012

Penokohan


By Edi Cahyono 
Kedudukan pelaku dalam cerita adalah hal yang terpenting. Karena tokoh utama dan para pendukunglah sebuah cerita dituturkan. Cerita adalah sebuah kisah tentang perjuangan Protagonis dalam menyingkirkan problema utama dan mencapai suatu tujuan. Maka itu, apa yang menjadi pokok terpenting itu haruslah sesuatu yang menarik, unik, bukan tokoh basi. Semua pelaku cerita harus bisa membuat penonton sangat terpikat dan ingin mengetahui jalan cerita sampai akhir.
Tokoh Baru
Kemunculan tokoh baru sangat diinginkan penonton. Misal kemunculan tokoh-tokoh hero dan jagoan. Kalau cerita memunculkan tokoh cerita riil, bukan karangan, maka pasti tokoh itu berbeda dari yang pernah difilmkan. Karena sebetulnya tidak ada manusia yang sama di dunia ini. Dengan memberi tekanan pada ciri khas si tokoh, maka akan muncul tokoh baru. Biasanya penulis mencari-cari contoh yang sudah pernah dibuat orang dalam cerita sejenis. Karena tidak ada manusia yang bisa menciptakan sesuatu yang baru sama sekali. Tokoh yang pernah dia tahu, dia ubah-ubah sedikit atau banyak, sehingga perubahan itu bisa memunculkan tokoh yang baru maupun tokoh yang prototipe.
Menarik dan manusiawiKarena tokoh cerita harus enak ditonton, maka tokoh tidak hanya baru tapi juga menarik. Kenapa tokoh bisa menarik? Karena tokoh baru dapat mempunyai keunikan yang mengundang keingintahuan.
Manusiawi, penonton sekarang menuntut apa yang dilihatnya lebih realistik. Dari tokoh biasa dan situasi yang wajar-wajar saja penonton berharap bisa menarik pelajaran bagi kehidupan mereka. Skenario secara tersamar memberi fokus pada keunikan yang ada pada tokoh yang biasa-biasa saja itu, gambaran tokoh yang muncul haruslah tetap manusiawi, karena dianggap lebih dekat dengan penonton.
Jelas karakteristiknyaTiap tokoh harus jelas karakteristiknya. Baik ciri fisik, psikis, maupun falsafah hidup. Tidak cukup hanya diketahui bahwa “Amir adalah pemuda tampan yang baru selesai belajar bisnis di Amerika”. Semua harus jelas bagaimana karakter si Amir, usia berapa, bagaimana penampilan umumnya, bagaimana wataknya dan sebagainya. Intensitas penjelasan karakteristik ini harus sesuai dengan berapa banyak penjelasan bagi seorang tokoh yang dibutuhkan oleh cerita. Semua harus jelas!

Contoh penokohan:

TOKOH UTAMA

(Nama yang akan dipakai di naskah)
Nama lengkap    :     
Nama sesuai kartu identitas    :
Nama panggilan    :     
Tempat dan tanggal lahir    :    
Kultural
Ras / suku bangsa    :     
Agama / kepercayaan    :     
Status pernikahan    :    
Bahasa yang digunakan sehari-hari    :
Figur favorit    :    (tokoh yang dikagumi, boleh rekaan)
Olahraga favorit    :    
Hiburan favorit    :      
Acara TV favorit    :     
Bacaan favorit    :
Musik favorit    :
Film favorit    :     
Tempat favorit    :
Tempat tujuan favorit    :
Binatang favorit    :     
Binatang peliharaan    :     
Minuman favorit    :
Jenis minuman alkohol favorit    :     (kalau ada, sebutkan tingkat kekerapan minum)    
Rokok favorit    :     (kalau ada, sebuatkan tingkat kekerapan  merokok)    
Istilah, pepatah kesukaan    :     (kutipan dari media, kitab suci atau ucapan orang lain)
Filsafat hidup    :     (filsafat pribadi)
Skill
Pelatihan keterampilan khusus    :     
Keterampilan khusus     :    (yang diasah sendiri)
Pengalaman militer/organisasi     :     
Kemampuan dan bakat    :     
Keahlian mengendarai    :     (sebutkan juga jenis kendaraan)
Fisik
Tinggi badan    :     
Berat badan    :     
Bentuk tubuh     :     
Kondisi fisik    :
Warna kulit     :     
Warna mata    :     
Warna dan model rambut    :     
Ciri khusus pada wajah atau penampilan    :    
Kekurangan fisik    :     (atau keadaan fisik yang ingin dirubah oleh tokoh ini sendiri)
Penyakit yang diderita    :     
Gerakan tangan khusus    :     (sebutkan juga keadaan tokoh saat melakukan ciri tersebut)  
Gaya bicara     :     
Kualitas suara     :     
Ekspresi verbal     :     
Penampilan     :     
Gaya baju atau baju favorit    :     
Cara berjalan    :     
Cara mengatasi kemarahan     :     
Makanan kesukaan    :     
Diet     :    
Ciri kesukaan pada lawan jenis    :     
Ciri yang menggairahkan tokoh    :     
Ciri yang tidak menggairahkan tokoh    :    
Psikologis
Intelegensi Umum    :
Kegemaran     :
Warna favorit    :     
Mudah tidaknya bergaul     :     
Temperamen / watak     :     
Sifat secara umum    :     
Sifat yang paling disukai    :     
Sifat yang paling tidak disukai    :     
Aspek yang disangkal    :     
Aspek yang tersembunyi    :      
Keanehan     :    (over / under reaktif mengenai hal tertentu)
Rasa humor     :     
Perihal yang ditakuti    :     
Benda hidup / mati yang ditakuti     :     
Mania     :     
Kelainan jiwa    :    
Trauma dari masa lalu    :          
Tujuan jangka pendek    :    
Tujuan hidup jangka panjang    :     
Masalah utama yang harus diatasi    :     
Jalan keluar dari masalah utama    :     (menurut tokoh ini)
Masalah kecil yang dihadapi    :     
Jalan keluar dari masalah kecil    :     (menurut tokoh ini)
Perkembangan yang dialami    :     (dalam cerita)
Pengalaman kunci yang membentuk sifat    :    
Sosial
Status pekerjaan    :
Kelas ekonomi    :
Pendidikan formal     :    
Latar belakang keluarga / keturunan    :    (berisi nama ayah-ibu, pekerjaan mereka, tokoh adalah anak ke berapa dari berapa bersaudara dan sanak saudara yang terlibat dalam cerita,) 
Tempat tinggal     :     (mengambarkan rumah/kontrakan/kos, gaya arsitek bangunan, perumahan/perkampungan/perkotaan/urban, tata letak bangunan yang berpengaruh pada cerita, sistem sanitasi/MCK) 
Lingkungan    :     (keluarga, lingkungan sekitar tempat tinggal, lingkungan kerja/belajar/kegiatan)
Kedudukan dalam lingkungan    :     (rincikan ke dalam keluarga, lingkugan tempat tinggal, lingkungan kerja/belajar/kegiatan)
Kebutuhan jangka pendek    :     (menurut tokoh ini)
Kebutuhan jangka panjang    :     (menurut tokoh ini)
Orang terdekat    :    
Teman dekat    :
Figur favorit    :    (tokoh dalam cerita) 
Kendaraan yang dimiliki    :   
Personalisasi Lingkungan
Pendapat mengenai tokoh lain    :    (tokoh dalam cerita) 
Pendapat mengenai Ayah    :
Pendapat mengenai Ibu    :    
Pendapat mengenai keluarga     :
Pendapat mengenai pertemanan    : 
Pendapat mengenai pekerjaan    : 
Pendapat mengenai persoalan lingkungan    :     
Pendapat mengenai homoseksual    :      
Pendapat mengenai kriminal    :     
Pandangan politik

TOKOH PENDUKUNG

(Nama dalam naskah)
dan seterusnya...

Bahan:
- H.Misbach Yusa Biran. Teknik Menulis Skenario Film Cerita. Jakarta, PT Dunia Pustaka Jaya, 2006