Selasa, 22 November 2011

"Kenapa" = kata ganti "Cermin"

oleh Zulkarnain Achmad Sjachroem pada 14 Desember 2010 jam 9:23
Riuh keramaian serta gaduh "tiada jelas ujung perjuangan" tak mampu menepis kesepian diri yang rindu kebersamaan ... wahai negeriku tercinta inikah jati dirimu yang sebenarnya? doyan menunggangi issu sensasi ? apakah ini berarti telah terjadi pergeseran semangat musyawarah dan gotong-royong mu menjadi saling berlomba memperkapitalis diri dan antek2mu ha ?! apa ini berarti krisis kepemimpinan? atau krisis kelangkaan pemuka agama yang ngayomi? Wahai negeriku tercinta berkacalah pada akibat2 yang telah terjadi!!!!
Lembaga Pemerintahan yang saling tuding menuding, kebocoran di sana-sini dibahas sebagai suatu kesalahan sistem, apa iya sistem itu pantas dipersalahkan? Tak terfikirkah oleh mu wahai negeriku yang tercinta mempertanyakan siapa pembuat dan pelaku suatu sistem? Tidak terfikir atau menamengkan dirimu dari tajamnya tombak pertanggung jawaban? Kenapa?
Lapindo yang ntah kapan bisa pulih, apa kabar anak2 negerimu yang tersisihkan karenanya? Irian dengan sumber daya alam yang tiada ternilai tapi tak terekploitasi oleh anak negerimu sendiri dan justru yang bukan anak negerimu menikmati secara eksklusif hingga menimbulkan kecemburuan. Kapan anak negeri dipercaya mengelola sendiri sumber alamnya? Jangan menamengkan diri dengan kurangnya SDM! Anak negerimu kini sudah jauh maju melangkah! Tapi jika tanpa kepercayaan ibu negeri sama juga bo ong! Para pakar juga tadinya ga tau apa2 tapi punya semangat belajar, apakah anak negerimu tidak memiliki ini? Atau engkau hanya ingin berpangku tangan terima income mudah dengan hanya cakap2 tanda tangan selesai ga perduli apa yang terjadi setelah itu akan berakibat baik atau buruk bagi anak negeri mu. Kenapa?
Artis terlibat pelanggaran asusila .... benarkah? Siapa sebenarnya yang melakukan pelanggaran, pelaku terekam atau penyebar rekaman? Yang mestinya jadi sorotan itu yang mana? Kalau terhadap pelaku terekam sama artinya doyan mencampuri urusan yang tiada bersangkut paut urusan. Pelaku melakukan bukan di tempat terbuka atau umum apa ga ada pengakuan privasi pribadi seseorang lagi? Kenapa sorotan tidak diarahkan kepada penyebar rekaman?!!!Ya Kenapa?

Sangat banyak kenapa-kenapa lain yang tak terjawab dengan layak. Sampai pada akhir semua ini maka pertanyaan "kenapa" tertuju kembali ke diri sendiri, "kenapa mikirin?"