Selasa, 22 November 2011

Beri Empat Jam Untuk Bumi Bernafas


oleh Kartini Zalukhu pada 15 Maret 2010 jam 17:41


Saat ini bumi sedang ganas-ganasnya memamerkan sinarnya. Seakan tidak bersahabat dengan bumi lagi ia terus mengusik makhluk-makhluk yang sedang berkeliaran di bawah sinarnya. Seorang remaja tanpa sadar menyeletuk kepada temannya. “Panas sekali bumi ini, bila buat perusahaan AC yang relatif murah tentu saja kita kaya raya”. . Pernyataan itu masih salah satu contoh pemikiran yang mengambil keuntungan dari dampak negatif yang terjadi. Tidak ada keinginan untuk menguranginya, hanya mengatasi dengan hal yang akan berdampak negatif juga.



Lain cerita dengan dengan sebuah jejaring sosial yang sedang fenomenal, Facebook. Dengan nama grup ‘Gerakan 10.000.000 (10juta) Facebookers Dukung Hari Hening SeDunia’ , yang diusung oleh Tim World Silent Day-Bali mencoba menuntun kita untuk turut menjaga bumi, salah satunya dengan mengikuti Hari Hening Sedunia.


Saya yakin, Hari Hening Sedunia masih kalah tenar dengan Hari Persahabatan Sedunia meski tidak ada literatur kapan pastinya. Apalagi Hari Valentine, tanpa basa-basi mengerti atau tidaknya anak SD pun hafal tanggalnya. Fakta ini cukup membuktikan bahwa kita kurang memberi perhatian kepada Bumi. Sedangkan jika kita tanya apa yang diberi bumi kepada kita, sudah barang tentu kita membutuhkan buku untuk menuliskan semuanya.


Sepertinya benar sebuah pernyataan yang mengatakan bahwa saat ini kita tidak memerlukan lahan yang terus-menerus digali. Bukan juga memerlukan emas, tetapi kita akan lebih memerlukan air, udara bersih, dan lingkungan yang lebih baik kualitasnya. Dari sudut pandang manapun tidak ada yang bisa mengelak bahwa semua itu adalah kebutuhan pokok kita.


Sebelum menyoroti apa itu World Silent Day, mari kita lirik Falsafah Trihitakarana yaitu salah satu warisan kearifan tradisional Indonesia dari Bali yang mengatur hubungan selaras antara manusia dengan Tuhan, manusia dengan manusia lain dan manusia dengan alam. Hal ini dapat menjadi dasar untuk pembangunan berkelanjutan. Salah satu implementasi praktis dari Trihitakarana adalah Nyepi atau Hari Hening yang berlangsung selama 24 jam di Bali setiap tahun baru Saka. Pada saat nyepi yaitu 26 maret, akan terlihat pemandangan yang berbeda. Saat itu seluruh pulau Bali akan hening. Bandar udara, pelabuhan laut, terminal bus akan berhenti beroperasi selama 24 jam. Orang tidak akan ada di jalan-jalan, toko, pasar dan rumah makan akan tutup, seluruh pulau akan gelap di malam hari. Hanya rumah sakit dan beberapa kantor polisi yang beroperasi. Wisatawan pun diminta tinggal di dalam hotel mereka. Semua itu sebagai tanda warga Bali sangat menghormati hari Nyepi. Mereka sadar bahwa dampaknya untuk alam yang ujung-ujungnya untuk kita juga.


Terinspirasi dari itulah mengapa Hari Hening Sedunia baik untuk diterapkan. Peringatan rutin Hari Hening Sedunia diyakini berbagai kelompok pencinta lingkungan bisa menyelamatkan kelestarian Planet Bumi, di antaranya mereduksi pengeluaran gas karbon hingga 20.000 ton pada saat itu saja. Tanggal peringatannya adalah 21 Maret 2010 , selama empat jam kita diminta hening dan menghentikan aktivitas yang memicu pencemaran lingkungan, yaitu antara pukul 10.00 dan 14.00. Selebihnya kita boleh beraktivitas lagi . Alasan pemilihan tanggal ini terkait dengan inklinasi matahari terhadap bumi, saat titik kulminasi matahari berada persis 90 derajat terhadap sumbu vertikal pada pukul 12.00 di garis ekuator.


Lalu bagaimana dengan impak sosial, budaya, dan ekonomi yang bisa timbul dari pelaksanaan ajakan ber-hening bersama pada 21 Maret nanti. Saat ini belum punya kajian menyeluruh. Idenya, ini semula berangkat dari kenyataan peringatan Hari Nyepi di Bali, ternyata bisa membuat lingkungan ini lebih bersih dan baik untuk semuanya
Kehilangan nilai ekonomi selama satu hari jauh lebih kecil dibanding biaya yang harus dibayar akibat bencana perubahan iklim, jika tidak memberikan ruang bagi bumi untuk memulihkan kerusakannya.


Pertanyaannya apakah kita sanggup tidak memakai listrik selama empat jam? Apalagi saat ini Apa lagi saat ini banyak sekali benda-benda kita sekarang ini yang tergantung sama listrik, bahan bakar, atau paling nggak ada hubungannya dengan listrik atau sumber daya yang seperti itu. Empat jam tidak melakukan kegiatan yang tidak menghasilkan sampah, bagaimana lagi itu? Bagi anda yang ingin melaksanakan hening pada World Silent Day 21 Maret, tapi tidak sempat karena berbagai alasan, cobalah mengikutinya saat hari lain, yang penting ada niat untuk berpartisipasi. Nah, sebentar lagi Hari Hening Sedunia, apakah kamu salah seorang yang peduli dengan bumi? Atau ikut meramaikan pasar AC? (Kartini Zalukhu)