Selasa, 22 November 2011

Didi Petet Tantang Sineas Muda Sumatera

oleh Idham Jalil pada 3 Desember 2009 jam 1:58
Kapanlagi.com - Karya perfilman sineas Sumatera Utara (Sumut) mulai dilirik setelah berhasil menyelenggarakan Festival Film Anak Nasional kedua. Akibatnya, sutradara andal Didi Petet menantang masyarakat untuk menyelenggarakan festival itu di tingkat internasional.

"Saya bangga Sumut mampu menyelenggarakan festival film untuk anak dan diharapkan dapat berlanjut ke tingkat internasional," katanya pada malam penganugerahan Festival Film Anak ke-2 yang diselenggarakan Pusat Kajian dan Perlindungan Anak (PKPA) dan Komunitas Film Medan, di Medan, Senin (30/11) malam.

Ia menjelaskan, festival film yang melibatkan partisipasi anak itu, merupakan festival pertama di Indonesia, sehingga Sumut berpotensi untuk lebih berkembang dalam dunia perfilman.

Karya film para sineas muda diharapkan bisa mewarnai film-film tingkat nasional, katanya. Karya itu nantinya, juga diharapkan bisa merambah pada dunia industri perfilman indonesia.

Didi Petet menilai, karya film sineas Sumut sangat kreatif dan menarik. Untuk itu, harus menjadi motivasi bagi sineas-sineas lain yang berasal dari kabupaten/kota untuk bersaing unjuk kemampuan.

Film PEREMPUAN NIAS MERETAS JALAN KESETARAAN (PNMJK), yang berkisah penolakan terhadap kekerasan dalam rumah tangga dan pernikahan usia dini, karya film sineas Sumut dan telah diputar di berbagai daerah di Indonesia, merupakan salah satu bukti Sumut punya segudang talenta karya film.

Media Officer Pusat Kajian dan Perlindungan Anak (PKPA), Jufri Bulian Ababil, menambahkan, Sumut memiliki sejarah baik dalam dunia perfilman dan mewarnai film tanah air. Namun, saat ini gaung perfilman itu mulai hilang.

Eforia kesuksesan film Sumut pada tahun-tahun sebelumnya yang telah sunyi itu, kini harus dibangkitkan kembali, katanya, salah satu upaya untuk membangkitkan perfilman di Sumut, antara lain berupa festival film yang berlandaskan partisipasi anak.

Jufri berharap, dengan keberhasilan Sumut menjadi pelopor festival anak pertama di Indonesia, maka perlu diapresiasi dengan baik, bahkan dukungan dari berbagai pihak, khususnya pemerintah provinsi Sumatera Utara.

Wakil Gubernur Sumatera Utara, Gatot Pujo Nugroho, pada kesempatan itu mengatakan, sineas Sumut harus bisa menghadapi berbagai tantangan untuk bisa bersaing di tingkat nasional.

Gatot mengungkapkan, pemerintah akan mendukung langkah PKPA dan komunitas film di Sumut, dalam upaya mengembangkan perfilman, khususnya dengan melibatkan anak-anak agar dapat berkreasi melalui film.

"Tahun 2010, Pemprov Sumut melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata akan memasukkan anggaran dana untuk penyelenggaraan festival film ini, agar terus berlanjut," katanya.

Berlanjutnya kegiatan festival film itu setiap tahun, diharapkan bisa menjadi daya tarik di bidang pariwisata Sumut, sehingga dapat mendatangkan kunjungan wisatawan lokal maupun mancanegara.

Pemenang FFA untuk kategori film dokumenter, berjudul KAMI BUKAN KELAS 2A (juara 1), PELUH SANG IWAN (juara 2) dan INFO SEKOLAH (juara 3). Kategori film fiksi berjudul BAJU BUAT KAKEK (juara 1), MELOMPAT SEJAUH MIMPI (juara 2) dan TETAP SEMANGAT (juara 3). (ant/npy)