Kamis, 14 November 2013

Tips Buat Yang Mau Terjun Ke Dunia Film



Akhir2 ini Saya bertemu dengan beberapa teman baru yang mempunyai passion yang sama dengan Saya. Tapi Saya greget banget sama mereka yang bilang pengen terjun ke dunia film tapi engga ada actionnya. Ada yang minta dicariin link sama Saya, ada yang nanya “Kok bisa sih ikutan produksi film ini?”, dan sebagainya. Bukan maksud Saya untuk sombong, tapi kalao dari lonya sendiri engga ada action gimana lo bisa maju?? Berarti film bukan passion lo sesungguhnya. Saya inget banget kata2 Mba Mira Lesmana yang bilang, “Lo harus yakin banget bahwa lo enggak mau ngerjain yang lain, karena bikin film adalah jalan hidup elo. Itu modal utama yang bisa bikin film lo jadi”. Jadi apapun Saya akan lakukan apapun agar Saya bisa terjun ke dunia film dan bikin film. Dulu boro2 kepikiran untuk minta dicariin link. Punya temen yang kuliah di IKJ atau kerja di dunia film aja engga punya sama sekali. Belom lagi engga dapet restu dari nyokap. Tapi Saya lakukan semuanya perlahan – lahan, namun yakin. Prinsip Saya sih “Lakukan sebisa mungkin! Just do it!”. Pepatah “Dimana ada jalan, disitu ada kemauan” bener2 bekerja loh. Karena Saya sudah mengalaminya, hingga Saya engga percaya dengan hasil yang sudah Saya peroleh sekarang ini. God very amazing. Berikut Saya ingin share saja pengalaman2 Saya buat teman2 yang ingin terjun ke dunia film namun engga punya link, engga dibolehin orang tua, engga sekolah film, engga punya pengalaman, tapi punya passion yang besar untuk terjun ke film. =) Cekidot…   

  1. Pastikan kalao passion dan mimpi terbesar hidup lo memang di film
Dari kecil engga tahu kenapa Saya suka banget nonton film. Seinget Saya gara2 nonton film Petualangan Sherina, Saya jadi ada hasrat untuk ke film. Seakan2 Saya punya dunia lain selain dunia Saya sendiri. Dunia orang lain yang engga Saya kenal, tapi Saya tahu hidup mereka (tokoh2 tersebut), permasalahan mereka, dan sebagainya. Keren aja gitu ngelihatnya. Tapi sampai SMA, Saya hanya menjadi penikmat film doang. Mungkin karena Saya tinggal di Bogor dan engga ada fasilitas yang membantu. Hingga akhirnya Saya kuliah di Jakarta, Saya semakin mantab untuk benar2 memilih film sebagai belahan jiwa Saya. Saya bermimpi untuk menjadi seorang sutradara film! Passion inilah yang nantinya akan membuat lo bergerak untuk mencapai mimpi lo. Lalu Saya mulai bikin planning bagaimana caranya Saya bisa masuk dunia film. Semuanya Saya mulai dari nol.

  1. Mulailah dengan mencari link
Setelah Saya punya passion yang begitu besar terhadap film, hal yang pertama Saya lakukan adalah mencari link. Thanks to internet yang membuat Saya bertemu dengan Ka Marcel. Hehehehehe. Jadi awalnya, Saya itu kan penggemar beratnya Mba Upi. Semua tulisan blognya Saya baca, termasuk komentar2 dari orang2. Waktu itu kalao engga salah Mba Upi lagi sibuk2nya bikin film Serigala Terakhir. Ternyata dari komentar2 yang Saya baca, ada dari asisten sutradara film Serigala Terakhir, yaitu Ka Marcel. Saya ini kalao boleh jujur, anaknya rada gengsian. Tapi engga tahu kenapa, Saya cuek aja ngajak kenalan Ka Marcel. =P Mungkin karena passion yang begitu besar, gengsinya Saya buang dulu untuk sementara wajtu. Karena kalao engga gitu mungkin Saya akan menyesal di kemudian hari. Semoga Ka Marcel engga pernah terganggu dengan perkenalan Saya yaa. Hahahahaha. Nah dari kenal Ka Marcel saja, Saya akhirnya dapat kenalan sama teman2 IKJ lainnya. Mulai dari Dipo, Ray, Nuansa, Ka Dina, dan sebagainya. Dari situ, sampai sekarang ini Saya sudah 3 kali membantu produksi tugas film pendek teman2 IKJ. Sangat menyenangkan sekali. Dapat teman baru dan pengalaman baru lagi. Selain itu, dengan PD nya Saya kadang2 mengajak beberapa sutradara film untuk berkenalan. Dalam hati, siapa Saya gitu mengajak mereka kenalan? Ada beberapa sutradara yang awal2nya menjawab dengan ramah, terus terakhir2 dicuekin. Hahahahaha. Tapi ada juga yang engga dan malah menjadi guru terbaik buat Saya seperti Mas Affandi. Saya memanfaatkan ajang perkenalan ini untuk minta magang sama mereka. Dan hasilnya 2 kali Saya magang di sebuah produksi film. Pertama di produksi filmnya Mas Ardy Octaviand yang diproduseri Mba Upi berjudul Ohh Tidakkk!... sebagai Ass. Talent Coordinator dan kedua di produksi filmnya Mas Affandi yang berjudul The Perfect House sebagai AD 3. Mencari link engga hanya melalui internet saja, bisa juga dengan datang ke acara2 film dan mengajak mereka berkenalan langsung. Pesan Saya sih, “Cuek aja. Buang semua gengsi lo. Daripada menyesal di suatu hari nanti. Kalao lo dicuekin sama mereka, tetep usaha terus. Jangan pernah menyerah!”. Oh ya, jangan pernah ngarepin dari temen lo buat minta dicariin link. Karena mereka bukan jaminan buat lo. Mending dicariin, kalao engga? Nah loh.     

  1. Magang di film, ikut club film di kampus, atau ikut lomba film dan seminar!
Nah setelah lo mendapatkan link, jangan dianggurin. Seperti Saya bilang, minta sama mereka buat magang. Dan kalao lo sudah diperbolehkan magang di produksi film mereka, jangan pernah mengharapkan dapat uang. Yang harus lo ingat, pengalaman dan teman baru lebih berharga dari uang. Jangan pernah menyia2kan kesempatan yang ada. Bekerjalah sebaik mungkin. Kalao kerja lo bagus, pasti akan diajak produksi lagi. Awalnya pasti lo kaget dengan pola kerja dunia film. Karena waktu magang film pertama, Saya sangat merasakan perbedaan antara syuting film panjang dengan syuting bersama teman2 sendiri. Nah kalao lo ada kenalan anak IKJ, tawarin diri lo buat bantuin film pendek mereka. Buat yang di kampusnya ada club film, harus ikutan tuh! Supaya mengasah kemampuan lo berorganisasi. Tapi kalao yang di kampusnya engga ada club film, bikin dung! Jangan mau cuman jadi followers, tapi jadilah sang pencetus! Hal ini Saya buktikan dengan membangun PREMIERE, club film di kampus Saya. Saya ingin mempunyai wadah untuk menyatukan kreativitas Saya dan teman2 serta mengasah kemampuan leadership serta berorganisasi Saya. Meski bertahan hanya 1 tahun (karena harus ada regenerasi dan Saya sendiri memutuskan untuk keluar karena ingin menantang industri film), tapi Saya senang ketika apa yang ada di ide Saya dan menjadi mimpi Saya (seperti bikin film pendek, nonton bareng film2 pendek indiependent, dan meet and greet film Serigala Terakhir dan Khalifah) dapat terealisasikan. Terus, kalao ada lomba2 film atau seminar2 film, rajin2lah ikut! Sebisa mungkin lo harus update dan cari tahu perkembangannya sendiri. Dulu waktu awal2 Serunya Scriptwriting sering ngadain seminar2 film di CCF Salemba, Saya tetep ikutan! Meski Saya awalnya engga tahu Salemba dimana (secara dari lahir sampai SMA di Bogor mulu), Saya nekat aja pergi dengan busway! Hahahaha. Meski deg2an tapi Saya tetap semangat karena passion Saya yang begitu besar. 


Note: sesuaikan waktu magang dengan jadwal kuliah atau sekolah kamu. Seperti waktu liburan kuliah atau sekolah.


Magang di film The Perfect House

  1. Jadikan salah 1 sineas film Indonesia panutan lo
Buat Saya ini penting. Kenapa? Karena elo jadi termotivasi untuk seperti dia. Misalnya, kayak Saya yang jadiin Mba Upi motivasi Saya agar bisa menjadi sutradara yang sukses seperti dia suatu hari nanti. Kenapa harus sineas Indonesia? Karena biar engga muluk2 aja. Kalao bertemu sineas favorit lo di suatu tempat, lo bisa bilang ke dia: “Mba / mas, suatu hari nanti Saya akan menjadi seperti Anda!”. Siapa tahu beberapa tahun kemudian lo jadi seperti mereka dan lo ketemu mereka lagi di kemudian hari, lo bisa bilang: “Janji Saya terbukti kan untuk menjadi seperti Anda?” Siapa tahu mereka malah jadi kagum sama lo.


  1. Cintai film Indonesia
Gimana mau jadi orang film, kalao lo sendiri aja engga tahu film2 Indonesia baik yang indiependent maupun yang ditayangin di bioskop2. Belajarlah mencintai film Indonesia, engga hanya dari film2 luar negeri saja. Buka wawasan lo terhadap produk lokal. Jangan sampai kayak waktu Saya ikut seminar Serunya Scriptwriting di Binus Internasional, yang kebetulan waktu itu sedang membahas film2nya Teh Nia Dinata, lalu ketika ada sesi tanya jawab, ada anak Binus jurusan film yang ditunjuk panitia membuka kalimat awal dengan, “Mba, Saya baru pertama kali loh nonton film Mba, Berbagi Suami. Saya baru tahu kalao Anda sutradara film ini”. Buat Saya ini memalukan. Karena film Berbagi Suami kan sudah lama sekali. Tapi untuk anak yang kuliah dan mengambil jurusan film, aneh buat Saya kalao dia baru tahu yang namanya Nia Dinata. Jangan2 dia juga engga tahu siapa Mira Lesmana atau Sheila Timothy lagi?

Yap, itulah 5 tips dari Saya. Semua tips tersebut berdasarkan apa yang Saya alami dan Saya terapkan. Semoga bermanfaat untuk Anda. Pada kenyataannya terjun ke industri film engga seindah yang lo bayangkan. Kecuali orang tua lo kaya raya dan mau kasih lo modal bikin film. Pesan Saya sih, “Apapun yang terjadi, jangan pernah menyerah untuk meraih mimpi kamu! If You don’t stand for something, You will fall for anything”. Ingat, selalu fokus dan komitmenlah dalam meraih mimpi kamu! Buatlah perencanaan bagaimana kamu bisa mencapai goal kamu di film. Karena yang tahu kemampuan kamu kan hanya kamu sendiri. Percayalah, dengan kuasa Tuhan semuanya akan bisa terwujud! Amin. 
 
sumber : http://blognyalady.blogspot.com/