Kamis, 14 November 2013

Belajar membuat film dengan DSLR malam hari dengan tips sederhana

Fenchel dan Janisch memberikan pelajaran membuat film dengan DSLR malam hari. Membuat video malam membutuhkan setting pada camera. Karena cahaya yang rendah (low light) akan meningkatkan ISO pada camera. Dampaknya gambar video terlihat seperti bintik pasir.



Tidak hanya camera DSLR, camcorder sekelas HD memiliki kelemahan dalam membuat gambar dengan cahaya rendah. DSLR lebih baik, lebih mudah diatur dengan kontrol manual. Mengatur aperture, ISO dan shutter speed yang benar maka gambar dapat dibuat lebih baik.

Untuk membuat video dengan 24 fps, saran setting terbaik mengunakan 1/50s
Tidak disarankan mengunakan setting auto, karena camera akan merubah ISO, Aperture dan Shutter speed terhadap gambar yang diambil. Dampaknya gambar pada video akan berubah ubah.
Kesalahan memilh Shutter speed akan memberikan efek fliker pada gambar. Tentukan apakah video dibuat untuk 25fps 1/50s/ atau 30fps dengan 1/60s.

Dengan setting auto, warm control otomatis mengatur sendiri. Film akan tampil dengan banyak warna kuning atau agak biru.

Auto fokus membuat masalah lain, gambar terlihat bergerak maju mundur memfokus. Disarankan mengunakan setting manual untuk fokus dengan video DSLR.

Saran menarik, gunakan saja lensa fix dan bisa diatur manual. Keuntungan cahaya lebih besar dengan aperture dibawah f2.0, seperti F/1.2 -f/2.8. Dibanding lensa kit dengan maksimum f.3.5-5.6 akan memberi gambar lebih gelap.
Lensa dengan aperture yang membuka lensa lebih besar relatif mahal. Tapi lensa sedikit lebih kecil dengan kemampuan hampir sama, rata rata hanya di kisaran 100 dollar untuk ukuran 50mm

Apakah lensa fix harus dibuka seluruhya sampai di setting F/1.2. Tidak juga, dengan lensa membuat terlalu besar maka gambar dibelakangnya sangat kabur (efek deep of field). Tetap gunakan setting di F/2.0-2.8 sudah cukup.

Pada satu bagian video diceritakan membuat video dari DSLR sudah cukup dengan ISO 640 dan F/2.0 (menit 3:30). Saran lain Flat Picture, serta lebih baik kurang cahaya pada gambar video karena masih bisa diperbaiki dengan software editing.



Ringkasan dari pelajaran Fenchel dan Janisch untuk low light video DSLR

Set ke manual. Karena setting auto akan merubah setting camera otomatis
Set Shutter speed, 1/50s untuk 25 frame video, 1/60s untuk 30 frame video. Salah mengatur setting Shutter membuat video muncul Flicker.
Gunakan lensa dengan aperture lebih besar seperti f/2.0. Lensa standar atau kit lens membuat gambar lebih gelap
Lebih baik kurang pencahayaan, nanti bisa dikoreksi dengan software video editing
Setting ISO tidak terlalu tinggi, ISO 1600 ideal membuat video malam hari. Terlalu tinggi berdampak gambar muncul bintik.

sumber : http://obengplus.com/