Selasa, 27 Maret 2018

Launching Movie Maker Muslim Medan, Wadah Dakwah Kreatif

Penulis: Liska Rahayu Editor: Arifin Al Alamudi


TRIBUN-MEDAN.COM, MEDAN - Berdakwah bisa melalui apa saja, termasuk lewat media audio dan visual atau film. Konten yang menarik akan membuat dakwah menjadi semakin asyik.

Berdasarkan hal tersebut, bersama Opique Pictures, pegiat dakwah dan praktisi pendidikan Ibrahim, melakukan launching komunitas Movie Maker Muslim Medan sekaligus memperkenalkan Opique Pictures Film School.

Bersamaan dengan itu, komunitas Movie Maker Muslim Medan memutar film besutan pertama mereka dengan arahan Opique Pictures berjudul Asa.

"Movie Maker Muslim Medan ini sebenarnya dikelola oleh Opique Pictures. Saya selalu ingin menjadi pegiat dakwah dan selama ini dakwahnya melalui dunia pendidikan. Kebetulan anak saya ketemu sama Opique, jadi saya share sama kawan-kawan untuk buat wadah kreatif," ujar Ketua Komunitas Movie Maker Muslim Medan di Kede Wak Jenggot Jalan Perjuangan, Medan, Minggu (25/3/2018).

Atas inisiatifnya, Ibrahim kemudian mencetuskan komunitas Movie Maker Muslim Medan untuk ajang dakwah melalui film. Di komunitas ini, para pegiat film dan yang tertarik pada film bisa berbagi ilmu.
Tidak ada syarat untuk bergabung dengan komunitas ini. Bagi yang berminat, cukup menunjukkan keaktifan dalam komunitas.

Selain launching komunitas Movie Maker Muslim Medan, ada juga penanyangan film pendek berjudul Asa arahan sutradara Imam.

Film arahan laki-laki berusia 15 tahun tersebut bercerita tentang mimpi seorang anak pemulung yang ingin pergi ke Perancis. Adegan dibuka oleh karakter Guntur yang sedang memulung dan kemudian mengintip anak-anak yang sedang belajar.

Dari sana, dia selalu mengulang pelajaran yang dilihatnya itu. Keinginan Guntur untuk bersekolah harus tertahan karena keadaan ekonomi keluarganya. Film berdurasi sekitar 10 menit ini berakhir dengan adegan yang menyedihkan.

Pengerjaan film ini pun cukup unik. Seluruh pemeran dimainkan oleh keluarga Imam sendiri, termasuk penulis naskah yang merupakan adiknya.

"Awalnya dulu dari edit foto waktu umur 13 tahun, terus jadi suka bikin film. Terus di umur 14 tahun udah ikut festival film anak," ujar Imam menceritakan awal mula dirinya terjun ke dunia film. Saat ditanya mengenai rencana ke depannya, Imam mengaku akan tetap membuat film.

Launching komunitas Movie Maker Muslim Medan ini juga sekaligus memperkenalkan Opique Pictures Film School yang akan dibuka pada tanggal 10 April mendatang.

Di Opique Pictures Film School, para pemula di bidang film bisa mempelajari empat bidang, yaitu penulisan naskah atau ide cerita, sutradara, kameramen dan editing. Imam merupakan salah satu anak didik dari Opique Pictures.

"Pendaftaran sudah dibuka sejak 15 maret sampai 5 April. Kalau tidak ada halangan, tanggal 10 April kelas sudah dibuka," ujar Founder Opique Pictures Film School M Taufik Pradana.(*)


sumber : http://medan.tribunnews.com/2018/03/25/launching-movie-maker-muslim-medan-wadah-dakwah-kreatif?page=1