MENGAPA UMAT KRISTEN MAU MENGUCAPKAN "SELAMAT IDUL FITRI"
Banyak sebagian orang beralasan mengucapkan Hari Natal karena toleransi, terikat pada pekerjaan, relasi, customer, bos atau atasan bisa juga karena kekerabatan, menjaga hubungan baik, kekeluargaan dengan saudara, ipar, orang tua mertua ataupun tetangga. Mereka beralasan bahwa umat Kristen selalu menghadiri atau menucapkan selamat Idul Fitri. Dan seringkali Toleransi dijadikan dalih untuk menempatkan muslim pada posisi sulit sehingga terjebak untuk berpartisipasi dalam kegiatan Natal. Apapun alasannya kita tidak boleh mengucapkan "Selamat Natal" dalam apapun kondisinya. Yang kita juga sudah tahu bahwa sejarah Natal adalah pengaruhnya budaya pagan Romawi yang kental mewarnai ritual 25 Desember, yaitu penyembahan pada Dewa Matahari.
HAKEKAT NATAL
Natal adalah sebuah peringatan terhadap lahirnya Yesus (Isa as) sebagai tuhan. Apakah benar Yesus dilahirkan pada 25 Desember? Tidak juga. Al Qur'an menginformasikan bahwa Isa as lahir saat pohon kurma sedang berbuah lebat hingga buah2nya jatuh berguguran. Dan ini mustahil terjadi pada bulan Desember.
Namun yang penting di ditekankan disini bahwa Natal adalah " hari lahirnya/hadirnya Yesus sebagai tuhan, yang perlu digarisbawahi adalah kalimat " YESUS SEBAGAI TUHAN". Sehingga, peringatan Natal itu sesungguhnya adalah sebuah Ibadah inti dalam agama Kristen. Karena tanpa peringatan 25 Desember ( lahirnya Tuhan) maka eksistensi agama kristenpun tidak ada. Natal adalah ibadah yang masuk dalam wilayah " AQIDAH". Natal adalah salah satu inti Iman Kristen.
IDUL FITRI
Berbeda dengan Natal. Idul Fitri adalah sebuah perayaan Muslim setelah melakukan puasa sebulan penuh di bulan Ramadhan. Idul Fitri diisi dengan acara silaturahim, maaf memaafkan antara keluarga, tetangga, kerabat dan relasi kantor, dst. Perayaan ini memasuki wilayah " HABLUMINANNAS".
KONSISTEN MENJAGA AQIDAH
Ketika seorang Kristen datang pada saat perayaan Idul Fitri dan mengucapkan "selamat Idul Fitri" bahkan ikut menucapkan "mohon maaf lahir bathin" sesungguhnya tidak ada pelanggaran Aqidah/Iman yg dilakukan oleh org Kristen, mereka sangat menyadari itu. Jadi jangan heran ketika mereka sangat antusias ikut serta dalam perayaan Idul Fitri, karena tidak ada pelanggaran apapun dalam Iman mereka. Tapi justru ini menjadi pintu masuk untuk menunjukkan bahwa mereka sangat toleran terhadap umat Islam dan secara tidak langsung mereka menuntut umat Islampun toleran terhadap mereka dan agar umat Islam tidak menolak ketika mereka mengajak untuk berpartisipasi dalam Natal.
UMAT KRISTEN TIDAK MAU MENUCAPKAN" SELAMAT IDUL ADHA"
Coba perhatikan apakah mereka umat Kristen mau menucapkan selamat pada Hari Raya Idul Adha (Idul Qurban) ?? tentu tidak pernah mereka tidak akan mau. Ketika mereka menucapkan Idul Adha kepada Muslim, maka itu sudah "melanggar Iman" mereka, mengapa demikian??
Idul Adha adalah peringatan yang merefleksikan peristiwa keikhlasan dan loyalitas Nabi Ibrahim AS kepada Allah SWT. dengan mengikhlasakan putranya Nabi Ismail untuk disembelih.
Namun dalam Bibel tidak mengakui bahwa Nabi Ismail sebagai putra Nabi Ibrahim AS. yang tertulis dalam Bibel bahwa putra Nabi Ibrahim yang disembelih adalah Ishak bukan Ismail.
Dalam Bibel: Kejadian 22:2
Firman-Nya: " Ambillah anakmu yang" tunggal" itu, yang engkau kasihi, yakni Ishak, pergilah ketanah Maria dan persembahkanlah dia di sana sebagai korban bakaran pada salah satu gunung yang akan KUkatakan kepadamu."
bahkan lebih jauh lagi, Nabi Ismail AS. yang di hormati dalam agama Islam, dikatakan dalam Bibel adalah seorang laki-laki yang perilakunya seperti keledai liar.
Dlam Bibel: Kejadian: 16:11-12
Selanjutnya kata Malaikat Tuhan itu kepadanya: " Engkau mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki dan akan menamainya Ismael, sebab TUHAN telah mendengar tentang menindasan atasmu itu.
Seorang laki2 yang lakunya seperti "keledai liar", demikianlah nanti anak itu: tangannya akan melawan tiap-tiap orang dan tangan tiap2 orang akan melawan dia, dan ditempat kediamannya ia akan menentang semua saudaranya."
Sehingga, jika seorang Kristen "mengucapkan selamat Idul Adha" berarti ia telah mengingkari ayat-ayat dalam Kitab Suci mereka. Menodai keimanan mereka terhadap firman tuhannya.
jika ucapan Idul Fitri tidak berdampak apa-apa bagi umat Kristen, tapi justru menguntungkan mereka. Namun ucapan Idul Adha justru akan sangat membahayakan Iman/Aqidah mereka. Dan hingga saat ini mereka konsisten mempertahankan Iman mereka.
" MENGAPA KITA SEBAGAI MUSLIM HARUS MEMPERTARUHKAN ATAU MENGGADAIKAN AQIDAH KITA DENGAN MENGUCAPKAN "SELAMAT NATAL"
Dengan dalih toleransi?? itu bukan toleransi, tapi pemerkosaan Aqidah.
sumber : FB "diatas sejadah cinta"