Gak tau bermula dari siapa…
Seakan semua berjalan sebagaimana biasanya…
Bahkan sangat dapat sekali logisnya…
Bermula pada pertanyaan biasa seorang mamakku, “besok pulang jam berapa pik?” tepatnya pada hari jumat sore tanggal 11 maret 2011, dan saat itu aku beranjak naik keatas menuju kamarku.
Keesoakan pagi saat terbangun dari tidur yang berkepanjangan ada telpon dari teman saya bernama Hary hidayat yang negajak natar mlam tepatnya malam minggu tuk kerumah temannya, ya tenpa basabasi aku ia kan aja apa kata dia. lalu bergegas bersiapa tuk mengikuti perkulihan. Saat turun dari tangga melihan mamak yang sibuk memasak dan sembari aku bertanya “ada acara apa mak?” lalu mamak menjawab masak tuk acara nenek tety,agak heran sich tapi gak perlu di perpanjanglah. Setelah selesai berpakaian dan pamit tuk pergi tak lupa meminjam kamera karena di hari sebelumnya ada janji dengan teman tuk memotret mereka, walau bukan photograper tapi lumayanlah dapat model gratis skalian itung2 balajar.
Sehabis pulang kuliah ary pun sibuk sms aku dan mengajak kerumah kawannya, yaudah aku blang tunggu sejam lagi aja, karena aku harus bayar tagihan internet dulu dan memesan karangan bunga tuk teman kami yang mengadakan acara pernikahnya padatgl 13 maret. Setelah urusan itu selesai langsung menarik tuas bergegesa kerumah ary. sesampai disana diajak makan siang, ya lumayanlah belum makan dari tadi pagi.
Setelah makan kami berdua bergoncengan naik kereta ary kerumah kawannya dan tengah perjalanan dia blang kalo temannya itu belum pulang kampung. Lalu ary mengajak tuk kerumah bg ridho yang lumayan jauh, agak aneh juga sih karena gak pernah sama sekali dia ngajak kesana, tapi ya sudahlah aku jga uda lama gak kesana….
Semua berjalan biasa, tanpa ada curiga sama sekali, bahkan ari bertanya “kita balik abis magrib aja ya?” aku jawab ntar malam aja juga gak papa kan ini malam minggu, tapi dia berkhilah dengan alasan kangen dengan rumah aku dan pengen golek2 di kamar.
Sata itu kondisi alam juga sedang hujan hingga akhirnya kami pulang sekitar jam setengah 9an malamlah, tapi sebelum itu ada sms dari mamakku kalo mamak itu gak lagi di rumah, dan kunci rumah ada di tempat biasa.
Setiba di rumah aku agak heran dan aneh,. Tidak seperti biasanya kerena posisi rumah yang gelap dan terparkir rapi mobil bapak aku di depan teras, setau aku selama ini gimanapun ceritanya pasti lampu teras, ruang tamu dan ruang tv pasti idup walaupun bapak tidur. Waktu mencari kunci di samping kok gak ada ya?, seakan bertanya dalam hati. Lalau mengetuk pintu samping dengan harapan ada yang membukakan pintu tapi tetap aja nilih. Dan aku liat didepan pintu banyak sekali selop tapi tetap gak curiga sich. Lalu pencarian kunci berlanjut kedapan rumah dan lagi2 aku melihat tumpukan selop yang begitu banyak di ban depan kiri mobil bapak. Akhirnya kunci pintu dapat dan langsung membukanya.
Sekian langkah masuk kedalam rumah aku melitah raut wajah yang gelap duduk di depan tv, sebenarnya aku mau menyapa sembari berkata “kok gak di idupi om lampunya?”. Namun sebelum berkata uda terdengar suara ledakan dengan potongan kertas yang bertaburan diatas kepala sembari mendengar teriakan SELAMAT ULANG TAHUN. Setelah semua lampu di nyalakan aku melihat seluruh anak ghoqielt community berada disana dan aku tersadar kalo aku di kerjai pada malam itu, padahal ulang tahunnya kecepetanm beberapa jam. Tapi karena hal itu semua lah yang membuat aku tag teringat dan kepikiran dangan hal itu. Yang sempat terbesit di pikiran aku adalah mereka akan mengerjai aku tepat pada acara pernikahan teman kami yang bernama johan pramana.
Hati sangat bahagia saat itu. biasanya tiap kawan yang ulang tahun, aku selalu nyumbang ide, bahkan ide yang selalu logis untuk tidak mengingat akan momen itu tapi kali ini tidak dan semua benar2 taidak kepikiran oleh ku, di tambah lagi acara kali ini kaloborasi antara keluarga dan dan sahabat2ku.
Hadiah cukup menarik saat itu yang aku terima, tanpa kadopun aku sangat merasakan bahagia,
Tak hanya sampai di situ, kareta yang masih tertinggal di rumah ari harus aku ambil malam itu juga, ridho juga menyambut “aku ikutlah, aku mau nyari angin dulu” dan anak2 yang lain pada ikut termasuk juga dila gadis mungil yang ngebet sekali tuk ikut,padahal aku suruh pulang karena uda begitu larut, dan anehnya ridho pada saat itu membela dan mengajak dia ikut.
Sesampai di rumah ari seperti ada yng di tunggu karena tak kunjung pulang, di situ mereka bilang kalo eko mau nyusul tapi bagitu lama datangnya, hingga akhinya setelah ari permisi tuk menginap dirumah aku kami bergegas tuk mengitari kota medan yang di selimuti gelap. Sesampai di air mancur jalan imam bonjol kami berhenti, dan eko pun hadir dengan belanjaannya. ari ngajak nyantai di situ dan poto2 di situ alasannya karena cantik tempanya, aku blang uda di depan lapangan aja kampong kali poto2 di situ.
Kebetulan ridho bawa kamera digitalnya, kami berpose bermacam gaya karena emang kamio hobi berphotoria. Ridho sebagai photographer mengarahkan kami tuk bergaya, aku juga menjuntaikan kaki aku kedalam kolam itu, tak lama kemudian fadly menghampiri dan meminjam hp ku ruk mengesms orang tuanya kalau malam itu dia tidak pulang. Setelah hitungan ketiga ternyata aku di ceburi di kolam itu, dengan prasaan yang uda gak benar lagi aku beranjak dan melarikan diri hanya saja kereta yang di jaga oleh ary tak memberikan jedah untuk mengambil kereta dan tangan mereka telah di temani oleh butiran telur yang siap mengerang. Fadly menahan dan mengancam namun aku tetap membela diri, hingga lari terbirit2. namun karena keterbatasan daya aku menyerah di pinggir jalan karena gimanapun kereta masih tertinggal gak mungkin juga aku pulang kerumah sedangkan kunci masih di tangan.
Aku menyerah, semua menghampiri tuk menyerang dan dengan bermanis muka aku berkata “ apanya kalian ini cem orang yang gak berpendidikan” aku menyambut “apanya kau ini, cem kau kemarin gak gituin kau aja” . dila menghampiri dan ridho menyetel kameranya, aku blang yaudah poto aja dari pada saying telurnya itu, saat asik berpose dengan mudah dila menyemploklan telurnya yang pas mendarat di kepala aku ini. Dan kembali lagi aku keparkiran kereta sebagai Tanda menyerah ku itu, dan sekali lagi aku masuk dalam kolam itu tuk membersihkan badan yang berlumuran telur dan seperti biasa kami poto2 lagi. Seusai itu semua, mereka bertanya kemana kita makan2nya ini, aku bilang yaudah kita munum aja ke TST puri tapi kita pulang dulu ya karena badan bau kali dan harus mandi dulu, padahal hati Cuma mau nipu aja biar mereka kesal juga,,ehehhehehee
tidak ada yang paling berkesan si sunia ini melainkan candatawa kita wahai keluargaku dan sahabatku..
kalian harya yang paling berharaga dalam idup ku ini
hal ini gak mungkin terlupakakn smapai kapanpun kecuali suatu saat nanti aku terkena amnesia.
nauzuminalminzalil la.....
terima ksih tuk semua tenaga, pikiran, waktu yang kalian korbankan tuk aku,,
sekali lagi aku ucapin terimakasiih byk ya...