sering terbesit dihayalku pasti semua kendaraan dijalanan pasti terjadi musibah terutama bagi yang tidak mengindahkan keselamatan berkendara, ntah itu ditabrak atau menabrak.
ya kali ini aku pulalah yang mengalami hal itu tepat pada pukul 00.17 wib. aku yang bergegas kesebuah sekret dimana aku tergabung dalam sebuah organisasi orang muda yang akrab kami sebut KOMPAK guna untuk mengerjakan sebuah disain sederhana yaitu sertifikat yang akan dibagi kepada 19 orang peserta yang mengikuti pelatihan beberapa hari lalu. kala ini perjalanan aku ditemani oleh rinai-rinai hujan.
dipersimpangan jalan gatot subtoto-iskandarmuda terlihat trafickligh yang hanya memancarkan cahaya kuning menunjukan aku harus berhati-hati. aku kurangi laju tuk menghindari kendaraan didepan mata yang telah menyalakan lampu tangan tuk menyebrang, namun karena mobil itu juga menurunkan lajunya ya aku tarik tuas perhalan lalu dengan kecepatan yang luamayan mobil sedan berwarna hitam menyerempet. stang kiri keretaku menyentuh badan mobil itu dan aku terhempas dipertengahan jalan. aku terjatuh kesebelah kiri dan keretaku seakan menyorong dengan seluruh bobotnya itu kepala tertantam memeluk bumi, hanya kaki dan tangan sedikit luka, namun jalanan yang masih terselimuti hujan membasahi celanaku.
aku beranjak membangunkan kereta yang tak berdaya itu, terbesik sekejap dalam hati lari apa tidak karena mobil itu bertepi seakan menungguku, namun dengan pikiran yang jernih aku hampiri mobil yang terparkir rapi dipinggirjalan itu sembari aku berkata : "ada mobil didepan yang mintaa jalan duluan makanya aku pelan bang?", dengan santai abang itu menjawab " gimana abang gak papakan?", dengan kesah aku menjawab gak papanya bang cuma keseleo aja kok, mobil abang gimana?", lalu dia menjawab " gak papa kok mobil di asuransikan". dan kami saling berjabat menandakan tiada dusta diatara kami.
bagi yang belum pengalami hal ini dan jangan sampe mengalami hal ini alangkah lebih baiknya untuk berhati-hati dalam berkendara dan indahkanlah pula keselamatan berkendara.
mengudara dari sekret kompak medan
tepat pukul 02.52 wib tanggal 1 juni tepat hari jadi medan
M Taufik Pradana
ya kali ini aku pulalah yang mengalami hal itu tepat pada pukul 00.17 wib. aku yang bergegas kesebuah sekret dimana aku tergabung dalam sebuah organisasi orang muda yang akrab kami sebut KOMPAK guna untuk mengerjakan sebuah disain sederhana yaitu sertifikat yang akan dibagi kepada 19 orang peserta yang mengikuti pelatihan beberapa hari lalu. kala ini perjalanan aku ditemani oleh rinai-rinai hujan.
dipersimpangan jalan gatot subtoto-iskandarmuda terlihat trafickligh yang hanya memancarkan cahaya kuning menunjukan aku harus berhati-hati. aku kurangi laju tuk menghindari kendaraan didepan mata yang telah menyalakan lampu tangan tuk menyebrang, namun karena mobil itu juga menurunkan lajunya ya aku tarik tuas perhalan lalu dengan kecepatan yang luamayan mobil sedan berwarna hitam menyerempet. stang kiri keretaku menyentuh badan mobil itu dan aku terhempas dipertengahan jalan. aku terjatuh kesebelah kiri dan keretaku seakan menyorong dengan seluruh bobotnya itu kepala tertantam memeluk bumi, hanya kaki dan tangan sedikit luka, namun jalanan yang masih terselimuti hujan membasahi celanaku.
aku beranjak membangunkan kereta yang tak berdaya itu, terbesik sekejap dalam hati lari apa tidak karena mobil itu bertepi seakan menungguku, namun dengan pikiran yang jernih aku hampiri mobil yang terparkir rapi dipinggirjalan itu sembari aku berkata : "ada mobil didepan yang mintaa jalan duluan makanya aku pelan bang?", dengan santai abang itu menjawab " gimana abang gak papakan?", dengan kesah aku menjawab gak papanya bang cuma keseleo aja kok, mobil abang gimana?", lalu dia menjawab " gak papa kok mobil di asuransikan". dan kami saling berjabat menandakan tiada dusta diatara kami.
bagi yang belum pengalami hal ini dan jangan sampe mengalami hal ini alangkah lebih baiknya untuk berhati-hati dalam berkendara dan indahkanlah pula keselamatan berkendara.
mengudara dari sekret kompak medan
tepat pukul 02.52 wib tanggal 1 juni tepat hari jadi medan
M Taufik Pradana