Setidaknya menuju puncak anugerah ini, penyelenggara telah melakukan delapan rangkaian kegiatan lainnya, di antaranya pendataan dan publikasi penyebaran informasi, technical meeting cinematografi dan teater anak, produksi film dan teater peserta, verifikasi berkas film, penjurian film peserta, technical meeting khusus peserta teater, pementasan dan penjurian teater, screening film peserta dan ditutup dengan penganugerahan FFA dan FTA Sumut tahun 2016.
Tahun 2016 ini, penyelenggara memilih tema “Pendidikan untuk Semua”, dan kemudian tema tersebut kemudian diturunkan menjadi enam sub tema pilihan, di antaranya: pendidikan internet baik, pendidikan bagi anak difable, pendidikan bagi anak di situasi bencana, pendidikan pencegahan kekerasan/ kejahatan terhadap anak, pendidikan alternatif bagi anak-anak marginal, pendidikan pencegahan penyalahgunaan narkoba.
“Setidaknya sampai tahun 2016, jumlah produksi film yang pernah ikut berkompetisi dalam FFA sebanyak 162 film untuk kategori fiksi dan dokumenter. Dan kami senang dapat memberi ruang baru melalui Festival Teater Anak (FTA) agar anak terus memberikan ide, gagasan dan kreativitas dalam kontribusi pembangunan daerah yang layak anak melalui produksi film dan teater anak,” ungkap Ismail Marzuki, Ketua Panitia penyelenggara kegiatan. Ismail menambahkan penyelenggaraan FTA yang dilakukan sejak pertama kali tahun 2013 telah mementaskan 42 garapan pementasan di Sumatera Utara. Walaupun pada tahun ini peserta didominasi oleh komunitas yang berasal dari Medan, namun Ismail optimis FTA dapat terus berkembang seperti FFA.
Hal senada juga disampaikan Misran Lubis sekalu Direktur Yayasan PKPA, Misran berharap penyelenggaraan FFA dan FTA tahun depan akan mendapatkan dukungan yang lebih besar dari para pihak, tidak hanya pemerintah namun juga kelompok sektor swasta, media dan organisasi masyarakat sipil lainnya.
Daftar Pemenang Festival Film Anak (FFA) Kategori Film Fiksi
- Terbaik Fiksi terbaik pertama dengan judul Dibawah Langit – Produksi komunitas Funtastic Time Production;
- Juara 2 dengan judul film Kelas Debu – Produksi komunitas Ecek-ecek Production;
- Juara 3 dengan judul film Naver Game Over – Produksi Forum Anak Kota Gunung Sitoli (FAKOLI);
- Sutradara terbaik Hardi Maulana dalam film Kelas Debu – Produksi komunitas Ecek-ecek Production;
- Editor terbaik M Fahreza Anzar dalam film Kelas Debu – Produksi komunitas Ecek-ecek Production;
- Kameramen terbaik Intan dalam film Koin-koin Surga – Produksi komunitas Theater 36 dan Medan Art Cinematografi;
- Pemeran Utama Pria Terbaik Primadani dalam film Pulau Terapung – Produksi komunitas Jaring Halus Production;
- Pameran Utama Wanita Terbaik Umi Kalsum dalam film Umi dan Dara – Produksi komunitas Theater 36 dan Medan Art Cinematografi.
- Film Terbaik pertama dengan judul Cerdas Dalam Keunikan – Produksi Komunitas O Pictures Foundation;
- Juara 2 dengan judul film Generasi Cermat Berinternet Sehat – Produksi komunitas Trifa Production;
- Juara 3 dengan judul film Desaku Istanaku – Produksi komunitas Jaring Halus Production;
- Sutradara terbaik Indah dalam film Secercah Harapan di Perempatan – produksi komunitas Medan Art of Cinematografi;
- Editor Terbaik Muhammad Faris Robzki dalam film Generasi Cermat Berinternet Sehat – Produksi komunitas Trifa Production;
- Kameramen Terbaik Fasya Haliza dalam film Desaku Istanaku – Produksi komunitas Jaring Halus Production.
- Teater terbaik pertama dengan judul pementasan Internet Sehat – Produksi komunitas Teater Temuga;
- Juara 2 dengan judul pementasan Jalanmu Sekolahku – Produksi komunitas Semut Teater;
- Juara 3 dengan judul pementasan Kita Punya Masa Depan – Produksi komunitas Teater Tabel;
- Juara Harapan dengan judul pementasan Game Merusakmu – Produksi komunitas Teater Rawit;
- Pemeran Utama Pria Terbaik adalah tokoh sebagai Binsar – dalam Pementasan Game Merusakmu – Produksi komunitas Teater Rawit;
- Pameran Utama Wanita Terbaik adalah tokoh Sebagai Ibu Guru – dalam Pementasan Internet Sehat – Produksi komunitas Teater Temuga.
sumber: http://ceritamedan.com/