MEDAN, KabarMedan.com | Setelah
melalui rangkaian kegiatan cukup panjang, akhirnya penyelenggaraan
Festival Film Anak (FFA) dan Festival Teater Anak (FTA) memasuki tahapan
akhir dengan diadakannya acara penganugrahan pemenang di Convention
Hall Mutiara Nafiri, Medan, Minggu (22/11/2015).
Setidaknya lebih dari 500 undangan yang
terdiri dari berbagai komunitas film dan teater anak, perwakilan
Pemerintah, sekolah, universitas, organisasi masyarakat sipil dan
stakeholder Sumatera Utara terlihat hadir dan meramaikan apresiasi
kreatifitas anak tersebut.
Penyelenggaraan FFA pada tahun 2015 ini
merupakan yang ke-delapan kalinya sejak tahun 2008 lalu, sedangkan untuk
FTA adalah yang ke-tiga kalinya.
Yayasan Pusat Kajian dan Perlindungan
Anak (PKPA) sebagai salah satu lembaga perlindungan anak terus
berkomitmen untuk memberikan ruang kepada anak untuk dapat menyuarakan
ide, gagasan dan solusi perlindungan anak menurut perspektif anak.
Tentu dalam menyelenggarakan festival
ini, PKPA tidak melakukannya sendiri, PKPA bekerjasama dengan Sineas
Film Documentary (SFD), Opique Picture, Aliansi Relawan Muda Indonesia
(ARMI) dan Teater O USU. Penyelenggara juga mendapatkan dukungan dari
Kinder Not Hilfe (KNH) Jerman, Aqua Grup, dan Kampung Halaman dengan
media partner Daai TV dan KabarMedan.com.
Rangkaian panjang kegiatan yang telah
dilalui sejak bulan Juni lalu diantaranya pengumuman pendaftaran,
technical meeting festival, produksi film dan teater, pementasan dan
penjurian teater, screening dan penjurian film. Festival film dan teater
tahun ini secara khusus diberikan kepada anak-anak di Sumatera Utara
dan Aceh.
“Tahun ini kami mengusung tema utama
‘Kami Berbeda, Kami Istimewa, Kami Punya Masa Depan’, dengan lima sub
tema : anak yang berhadapan dengan hukum, anak disabilitas, anak di
situasi bencana, anak korban penyalahgunaan napza, dan anak dengan
HIV/AIDS”, kata Misran Lubis, selaku penanggungjawab kegiatan sekaligus
Direktur Eksekutif PKPA.
Tema tersebut diangkat sebagai upaya
untuk memperkuat kampanye dan pemenuhan hak-hak, khususnya anak-anak
dengan perlindungan khusus. Anak-anak dengan perlindungan khusus
seringkali menjadi kelompok yang terabaikan dan terlupakan saat program
pembangunan sedang dilakukan.
Sementara itu, Ismail Marzuki selaku
Ketua Panitia penyelenggara menyampaikan bahwa pada tahun ini setidaknya
14 komunitas film anak dari Aceh dan Sumatera Utara, termasuk Nias
telah berkompetisi dan melewati proses penjurian untuk kategori film
fiksi dan dokumenter. Sedangkan untuk kompetisi FTA telah diikuti 10
komunitas teater anak dari berbagai sekolah dan sanggar.
“Sampai dengan tahun 2015, setidaknya
sudah ada 146 film hasil karya anak yang sudah ikut kompetisi FFA sejak
debut pertamanya tahun 2008, sedangkan untuk teater sudah ada 31
pementasan dalam tiga tahun terakhir,” ujar Ismail.
Penyelenggaraan penganugrahan sendiri
sengaja dilakukan pada bulan November sebagai bagian dalam peringatan
Hari Anak Internasional yang jatuh pada tanggal 20 November 2015.
Berikut ini para pemenang kompetisi FFA 2015 :
Kategori Film Fiksi
- Juara 1 : “Ku Bisa Jadi Pemimpin” produksi Fakoli Production
- Juara 2 : “Indra” produksi Dharmateta Production
- Juara 3 : “Secercah Cahaya” produksi X- Studio Production
- Insan Sutradara Berbakat : Benvan Eliezer Zalukhu dalam film “Ku Bisa Jadi Pemimpin” produki Fakoli Production
- Insan Kameramen Berbakat : Ari Barona dalam film “Secercah Cahaya” produksi X- Studio Production
- Insan Editor Berbakat : Angelita Gea dalam film “Ku Bisa Jadi Pemimpin” produki Fakoli Production
- Insan Pemeran Utama Pria Berbakat : Andhyka Libawardana Pulungan dalam film “Secercah Cahaya” produksi X- Studio Production
- Insan Pemeran Utama Wanita Berbakat : Putri Fadhillla Sari dalam film “Indra” produksi Dharmateta Production
Kategori Film Dokumenter
- Juara 1 : “Aku Ingin Pulang” produksi SMK Broadcasting Bina Creative
- Juara 2 : “Setumpuk Asa Di Tanah Karo” produksi Deadline Creative
- Juara 3 : “Disabilitas” produksi Theater 36
- Insan Sutradara Berbakat : Feni Eriska dalam film “Aku Ingin Pulang” produksi SMK Broadcasting Bina Creative
- Insan Kameramen Berbakat : Nurul Shanaz dalam film “Aku Ingin Pulang” produksi SMK Broadcasting Bina Creative
- Insan Editor Berbakat : Maulana Ridwan dalam film “Setumpuk Asa Di Tanah Karo” produksi Deadline Creative
Pemenang FTA 2015
- Juara 1 : Judul pementasan “Janji Dedek” garapan komunitas teater Dharmateta
- Juara 2 : Judul pementasan “Pergi Sekolah” garapan teater Temuga
- Juara 3 : Judul pementasan “Surat maria untuk Presiden” garapan komunitas teater Rengget Sinabung
- Juara Harapan : Judul pementasan “Bukan Penghalang Segalanya” garapan komunitas teater Eceng Gondok
sumber: http://kabarmedan.com/