Minggu, 27 November 2016
Perkembangan Film Anak di Medan Pesat
Melihat sukses Festival Film Anak (FFA) VIII pada tahun 2015, Pusat Kajian dan Perlindungan Anak (PKPA) kembali menyelenggarakan FFA tahun 2016 yang memperlombakan film dengan kategori fiksi dan dokumenter. Gelaran ini telah memunculkan banyak sineas muda dari kalangan pelajar, terutama di Kota Medan, sehingga telah mempengaruhi perkembangan film anak di kota ini. Panitia FFA, Ayu Lestari, mengakui pesatnya perkembangan film anak di Kota Medan.
"Lumayan pesat. Mengalami peningkatan di dua-tiga tahun terakhir. Awalnya komunitas film di Medan sangat sedikit, namun dari tahun ke tahun semakin banyak bermunculan, orang-orang semakin berantusias membuat komunitas film.
Dibuktikan dengan tahun ini ada 16 film yang mengikuti ajang FFA dari beberapa komunitas dan sekolah," kata Ayu, pada acara screening film pesertaFFA 2016 di Gedung Smile, Perumahan Bumi Seroja Permai, Jalan Gagak Hitam Medan Sunggal, Senin (7/11).
Dan secara kualitas, menurutnya, dari tahun ke tahun juga semakin baik, walau tetap utuh waktu untuk mencapai level yang lebih baik lagi. "Di tahun ini ada 16 film yang ikut FFA, namun tiga di antaranya berasal dari luar Medan seperti Tapanuli dan Nias. Beberapa nama komunitas yang mengikuti ajang bergengsi adalah Ecek-ecek Production, Wise Production, Teenage Picture, Trifa Production, Jaring Halus Production, dan lainnya," paparnya.
Mungkin, dari beberapa komunitas itu masih asing bagi kita. Tentu saja, dikarenakan komunitas-komunitas tersebut baru terbentuk untuk mengikuti FFA tahun ini. Sesuai ketentuan panitia dalam technical meeting 3 September 2016 di SMKN 9 Medan, dikatakan bahwa film yang diperlombakan harus benar-benar dibuat anak-anak dengan batas usia 15-21 tahun. Dengan jumlah kru minimal 3 orang dan maksimal 15 orang.
Setelah semua film terkumpul pada 31 Oktober 2016, PKPA menggelar acara screening selama dua hari, 7-8 November 2016. Ayu Lestari menjelaskan, tujuan screening ini adalah supaya para peserta bisa saling bertemu dan melihat hasil film peserta lain. "Di sini mereka juga bisa saling tanya jawab tentang pembuatan film. Kalau nantinya tiba waktu penghargaan, mereka bisa menilai sendiri alasan satu film bisa menang, jadi mereka bisa merasa fair," jelasnya.
Disebutkan pula, sebelum screening digelar, dua hari sebelumnya telah dilakukan penjurian oleh lima orang juri yang ahli di bidangnya, di Gedung PKPA.Sementara saat yang paling ditunggu-tunggu oleh seluruh peserta adalah hari penghargaan FFA yang direncanakan 26 November 2016.Sebagaimana diketahui, pada tahun 2015, juara FFA kategori dokumenter adalah film berjudul 'Aku Ingin Pulang' karya anak-anak SMK Broadcasting Bina Creative (BBC) Medan. Untuk tahun ini, kira-kira film mana ya yang akan keluar sebagai juara? (peny eriska/seftya)
sumber : http://www.medanbisnisdaily.com/