Semua jenis kamera memiliki tiga urutan control :Untuk penyesuaian
selama pengambilan gambarPenyesuaian kembali kondisi ketika perubahan
diinginkanAtau ketika kamera “didiamkan sendirian”. Pada kamera studio
sebagian kontrol distel di CCU yang terpisah dari kamera. Seorang CCU
Man akan mengontrol terang gelap serta keseimbangan warna dan lainnya
agar gambar yang dihasilkan bisa maksimal. Jadi seorang kameramen akan
konsentrasi pada framing saja.
Pertanyaanya, bagaimana kalau kameramen
menggunakan kamera portabel atau kamera kombo ?
Siapa yg menadjust setting kamera ? Jadi seorang kameramen harus
memiliki kemampuan untuk menaddjust atau menyetel setting kamera. Lensa
Kamera Lensa kamera adalah mata kamera atau jantung dari kamera itu
sendiri, seorang cameraman harus konsen benar. Sistim pada lensa kamera
secara normal memiliki tiga penyetelan atau adjustment yang bisa distel
secara manual atau semi otomatis. Fokus, penyetelan jarak dimana gambar
harus jelas/fokus.f-stop, penyetelan variable diafragma iris di dalam
lensaZoom, merubah jarak focal (focal length) disesuaikan berapa banyak
pemandangan/ gambar bisa dicapai.
Secara keseluruhan yang bisa dilakukan pada control lensa adalah agar
gambar atau shot bisa jelas/fokus, gambar bisa memiliki kedalaman atau
depth of field yg baik, shot memiliki sudut yang baik, serta “besar
kecilnya” gambar yang diinginkan. Sudut Lensa Umumnya layar televisi
memiliki proporsi 4:3. Lensa kamera secara normal bisa mengkap gambar
dengan proporsi yang sama, 4:3. Hitungan ini menjadi acuan bagaimana
agar kita bisa memanfaatkan lens angle atau sudut lensa.
Selain lensa yang normal, terdapat juga narrow lens untuk pengambilan
gambar yang jauh serta widelens, untuk mendapatkan gambar lebih lebar
lagi. Kontrol Zoom Control zoom berfungsi untuk mendekatkan atau
menjauhkan obyek. Pada tombol ini terdapat kode W (wide angle) dan T
(Telephoto). Jika tombol zoom ditekan di kode W maka gambar atau obyek
kelihatan mendekat (zoom in), jika control zoom dg kode T yg ditekan
maka obyek akan menjauh (zoom out).
Fokus Untuk membuat gambar menjadi fokus, setel atau adjust lensa dg
memutar ring fokus. Hal ini juga bisa disesuaikan dengan merubah control
zoom. Fokus juga akan jauh lebih mudah jika obyek yg kita shooting
memiliki cahaya yang cukup. f-numbers (f-stops) f-stop sebenarnya bisa
dihitung. Ini persis seperti pada lensa photo still (tustel).
Angka-angka tersebut adalah f/1.4 2 2.8 4 5.6 8 11 16 22 32. Dalam
kenyataanya angka-angka tersebut bisa 3.5 4.5 6.3 biasanya digunakan.
Sebagai contoh dalam bukaan pertama dari f/8 ke f/4 artinya gambar
lebih terang empat kali lipat. Agar kita memiliki depth of field yang
baik harus memiliki pencahayaan yang cukup. Exposure dan Iris Orang
sering beranggapan kalau gambar yang bagus adalah gambar yang terang.
Pada kenyataanya hal ini tidak selalu benar. Yang benar adalah jika
obyek memiliki tones yang benar. Dalam kamera standar memiliki
auto-iris, kalau fasilitas ini di aktifkan, maka secara otomatis lensa
akan menyetelnya, rongga lensa terbuka.
Fasilitas auto-iris bermanfaat ketika seorang kameramen harus
berpindah-pindah tempat dimana pencahayaan belum tentu sama. Sayangnya,
jika fasilitas ini dipakai kadangkala obyek menjadi tidak konstan. Jadi
baiknya adalah fasilitas ini digunakan pertama kali, selanjutnya gunakan
manual iris. Jika pindah lokasi atau pencahayaan berbeda lakukan dg
auto iris kembali, setelah itu kembali ke manual.