Medan, suarausu-online.com — Hendri Norman, pegiat
film indie dari Komunitas Matasapi Film mengatakan film indie Medan
harus punya karakter khas Sumatera Utara (Sumut). Belakangan, film indie
Kota Medan terus meningkatkan kulitas dan bangkit dari keterpurukan.
Salah satunya adalah dengan membuat variasi tema dan inovasi dalam alur
cerita film.
“Karena kunci film itu harus memiliki karakter,” kata Hendri saat
peluncuran Film Marjinal Karya Opique Picture di Panti Asuhan Ade Irma
Suryani Nasution, Medan (20/10). Menurutnya ciri khas Sumut yang akan
ditonjolkan dan menjadi karakter dalam film bisa saja diangkat dari
budaya, cerita rakyat, musik, pariwisata atau masyarakatnya. Karakter
yang sudah ada itu bisa dikemas melalui film aksi, horor, drama,
dokumenter ataupun jenis film lainnya.
Medan sebenarnya memiliki potensi untuk menjadi rumah film indie
sendiri. Ketika film berkarakter khas Sumut itu dilempar ke Jawa, mereka
akan tahu kalau ini ciri khas film indie Medan. Dengan itu medan akan
menjadi barometer film dengan ciri khasnya sendiri. “Kita nggak usah
berpato ke Jawa dulu lah,” tambahnya.
Hal ini diamini M Ridho Pratama, Ketua Komunitas Film Opique Picture.
Menurutnya kebanyakan film indie Medan saat ini takut berkreasi dan
mengembangkan ide. Padahal, Medan sendiri memiliki keunikan-keunikan
yang bisa dijadikan alur cerita. “Seperti film kami yang baru launching,
itu diangkat dari kondisi sosial di Medan,” ujarnya.
Ridho berharap semoga kondisi film Indie Medan dapat lebih baik dan
mampu bersaing dengan film-film indie dari jawa. Selain itu ia juga
mengharapkan agar para pegiat film Indie Medan tidak mati dan lelah
berkreatifitas.
sumber : http://suarausu.co/