Apakah pasangan romantis berarti pasangan yang sering ber-candle light dinner berdua, menambah-nambahkan bulan madu, berkirim SMS tidak penting, berbelanja bersama, atau setiap hari bertukar mawar?
Sebenarnya, dengan logika saja, pendapat kita mengenai pasangan romantis tidaklah demikian. Akan tetapi, ujung-ujungnya, karena yang tercitra adalah pasangan romantis dengan ciri-ciri di atas, mau tidak mau, kita dan pasangan melakukan hal-hal tersebut.
Bukan berarti tindakan di atas adalah tindakan tercela. Sesekali bolehlah kita melakukannya. Akan tetapi, agar kesan romantis kita tidak murahan dan tidak kampungan, ada dua trik menciptakan keromantisan dengan pasangan.
1. Nyatakan dengan Perhatian
Perhatikanlah pasangan Anda, apakah ia tipe orang yang menyukai perhatian berupa ucapan atau tindakan. Jika ia suka perhatian berupa ucapan, setiap kali ia berkeluh kesah, jadilah sandarannya. Beri nasihat dengan lembut, atau biarkan ia menumpahkan semua kekecewaannya sepanjang hari. Jika ia suka perhatian berupa tindakan, berikanlah hadiah-hadiah mengejutkan.
Misalnya Anda pria, mungkin pagi-pagi sebelum istri Anda bangun, Anda sudah mencuci piring makan semalam atau menyapu halaman rumah.
Misalnya Anda perempuan, jangan sampai ketika suami Anda pulang, keadaan rumah berantakan, atau anak bermain lumpur. Ciptakanlah suasana kondusif yang memungkinan cinta Anda dan pasangan bertahan selamanya.
2. Cerdas dalam Mengambil Keputusan
Seiring berjalannya waktu, ketika anak-anak sudah tumbuh, mungkin perasaan cinta pasangan kita malah memudar. Akan tetapi, kita bisa mengubah perasaan yang pudar itu menjadi cinta kembali dengan menunjukkan pilihan-pilihan cerdas dalam mengambil keputusan.
Bagi seorang suami, hendaknya ia bertanggung jawab. Tidak hanya dalam memberikan nafkah, karena semua orang juga bisa kalau hanya sekadar mencari uang. Akan tetapi, bertanggungjawablah dalam bentuk lainnya seperti, ikut memperhatikan perkembangan anak, tidak melimpahkan kesalahan hanya kepada istri, atau sesekali memanjakannya baik di depan anak atau mungkin di depan umum.
Jika Anda seorang istri, cerdaslah dalam mengatur pengeluaran rumah tangga, buatlah suami Anda percaya sepenuhnya kepada Anda. Cerdaslah pula dalam mendidik putra-putri Anda. Anda tidak perlu menjadi ibu super yang bisa menyelesaikan logaritma atau rumus kimia. Anda cukup menjadi ibu yang melatih anak-anak Anda sebagai anak sopan.
Dengan menjadi pribadi yang cerdas, dapat dipastikan suami atau istri Anda selalu bangga kepada Anda, demikian pula anak-anak Anda. Mereka tidak perlu mencontoh orang-orang terkenal yang sebenarnya tidak dikenal mereka secara langsung, karena bagi mereka, contoh sudah ada di depan mata.
Dipastikan pula, hubungan Anda kalau tidak bisa dibilang romantis, hangat, dan pasti dianggap super istimewa.