Manusia adalah makhluk sosial. Pertemanan dan persahabatan adalah salah satu kebutuhannya. Diskusi dan perbincangan tentang persahabatan pun tanpa sadar menjadi santapan sehari-hari, terutama bagi mereka yang belum menikah. Mereka pun tidak mengabaikan tips menjaga persahabatan. Bagi mereka, sahabat adalah keluarga.
Persahabatan terjadi begitu saja tanpa perjanjian insan yang terlibat di dalamnya. Persahabatan adalah ikatan emosional, ikatan hati, bukan formalitas di atas kertas. Setiap orang berharap agar persahabatan yang dimilikinya akan terus berlangsung hingga kapanpun.
Namun hal ini tak mudah. Seperti halnya keluarga, kumpulan beberapa orang dalam satu ikatan emosional tentunya tak luput dari konflik, selisih pendapat, dan lainnya. Berikut ini adalah beberapa tips menjaga persahabatan:
- Memberi dan menerima
Inilah inti persahabatan. Salah satu tips menjaga persahabatan yang paling ampuh. Anda jangan hanya menerima, dan jangan juga hanya memberi. Anda dan sahabat harus saling memberi dan menerima. Tak perlu barang berharga, kehadiran di saat dibutuhkan juga merupakan pemberian tak ternilai.
- Saling terbuka dan jujur
Sahabat adalah orang terdekat Anda. Jika Anda menginginkan persahabatan yang tahan lama, Anda harus mengisinya dengan kejujuran dan keterbukaan. Jadilah diri Anda sendiri, jangan menjadi figur orang lain seperti yang diharapkan orang karena Anda akan lelah berpura-pura.
Jika Anda jujur, terbuka, menjadi diri Anda sendiri, dan ia tetap berada di samping Anda, ialah sahabat Anda. Namun jika ia meninggalkan Anda, Anda tak perlu merasa rugi karena itu berarti Anda tak cocok bersahabat dengannya.
- Saat berselisih pendapat
Ada saatnya Anda berselisih pendapat dengan sahabat Anda. Demi menjaga persahabatan, Anda tak perlu membawa masalah tadi hingga jauh ke dalam hati. Anggaplah ini suatu perbedaan yang biasa terjadi dan sebagai bumbu persahabatan Anda.
Kemukakan saja pendapat Anda walaupun itu berbeda dengan pendapatnya. Toh ia sahabat Anda, jadi kemungkinan ia tahu lebih dulu bahwa pendapat Anda akan berbeda dengannya, atau bahkan sudah mengantisipasi seperti apa sikap Anda jika ia mengutarakan pendapatnya.
- Ketika sahabat berbuat salah
Sahabat yang baik adalah sahabat yang mau mengajak ke arah yang benar. Jika Anda tahu sahabat Anda berbuat kesalahan, ingatkanlah ia. Jangan Anda biarkan begitu saja. Anda tentu tak ingin sahabat Anda menanggung akibat dari perbuatannya ini.
- Setelah berkeluarga
Setelah berkeluarga biasanya seseorang akan lebih banyak menghabiskan waktu dengan pasangan dan anaknya. Juga dengan keluarganya sendiri dan keluarga pasangannya. Namun Anda jangan lupa, sahabat adalah keluarga Anda juga.
Walaupun Anda tak lagi banyak menghabiskan waktu bersama, jagalah komunikasi agar tali silaturahim tetap tersambung. Perkenalkan ia dengan pasangan dan anak-anak Anda. Apalagi jika sahabat Anda ternyata juga mempunyai anak yang seumur dengan anak Anda, maka persahabatan ini bahkan bisa Anda wariskan ke mereka.