Buat film dibagi dalam beberapa tahapan ada tahap praproduksi dan tahap pasca produksi. Tahap pertama disebut praproduksi. Dalam tahap ini pembuat film melakukan persiapan pembuatan film yang meliputi, skenario, mencari pemain, sutradara, kru produksi, pemain dan persiapan-persiapan lainnya, termasuk menentukan lokasi syuting.
Dalam produksi sebuah film, penulisan skenario merupakan faktor terpenting dalam sebuah produksi film karena menentukan arah sebuah film atau kerangka sebuah film. Namun yang terpenting, scenario menjadi pedoman semua orang yang terlibat dalam proses produksi, utamanya, sutradara yang akan menentukan kemana film ini akan dibawa.
Dari scenario inilah sutradara akan menetukan adegan per adegan yang sesuai dengan tujuan film yang akan dibuat. “Skenario adalah embrio dari sebuah film” .
Buat film, juru kamera menjadi salah satu kunci suksesnya sebuah produksi film. Dari kepiawaian cameraman pulalah penikmat film bisa melihat gambar-gambar indah yang dihasilkan, tentunya sesuai dengan scenario yang dibuat. Kameraman, bertanggungjawab mengoperasikan kamera secara fisik dan memelihara komposisi seluruh adegan atau bidikan yang dimaksud. Dalam pembuatan film naratif, kameraman akan bekerja sama dengan sutradara, penata fotografi, aktor dan kru untuk membuat keputusan teknis dan kreatif. Pembuatan film, juga ditentukan kepiawaian seorang Kameraman. Pengetahuan dan kemampuan memilih lensa foto yang cocok, dan peralatan lain (keseran, mesin derek, dll) untuk mengambil adegan yang baik. Apalagi, teknologi saat ini sudah semakin canggih.
Buat film juga ditentukan pemilihan kru yang tepat. Pada pasca produksi, kru sangat menentukan tahapan demi tahapan sebuah produksi film. Mulai dari pemilihan pemain, lokasi, perizinan, mengatur biaya dan hal-hal lain yang berkaitan dengan produksi. Kru yang dipekerjakan sebaiknya kru yang mengerti seluk beluk dunia film dan bisa bekerjasama dengan semua pihak, agar kondisi kerja bisa terjalin dengan baik.
Setelah prapoduksi selesai, kemudian ada tahapan pasca produksi. Pada tahapan ini terdapat beberapa aktivitas seperti pengeditan film, pemberian efek khusus, pengoreksian warna, pemberian suara dan musik latar, hingga penambahan animasi. Setelah pasca-produksi selesai maka film siap untuk didistribusikan sesuai medium yang diinginkan. Bisa berupa film seluloid, kaset atau cakram video dan lain sebagainya.
Buat film sebenarnya tidak sulit. Secara tidak kita sadari, sebenarnya film ibarat kahidupan sehari-hari yang penuh dengan romantika. Cuma bedanya, dalam kehidupan sehari-hari, apa yang dilakukan tidak terekam oleh kamera. Dan, apa yang dilakukan, secara sadar atau tidak, kita sudah melakukan sebuah adegan. Sedangkan dalam film, adegan terekam oleh kamera dan ditampilkan secara menarik dan menjadi unsur terpenting. “Buat film sebenarnya tidak sulit jika kita sudah memahami apa yang akan kita buat”
sumber : http://www.buatfilm.com/
Dalam produksi sebuah film, penulisan skenario merupakan faktor terpenting dalam sebuah produksi film karena menentukan arah sebuah film atau kerangka sebuah film. Namun yang terpenting, scenario menjadi pedoman semua orang yang terlibat dalam proses produksi, utamanya, sutradara yang akan menentukan kemana film ini akan dibawa.
Dari scenario inilah sutradara akan menetukan adegan per adegan yang sesuai dengan tujuan film yang akan dibuat. “Skenario adalah embrio dari sebuah film” .
Buat film, juru kamera menjadi salah satu kunci suksesnya sebuah produksi film. Dari kepiawaian cameraman pulalah penikmat film bisa melihat gambar-gambar indah yang dihasilkan, tentunya sesuai dengan scenario yang dibuat. Kameraman, bertanggungjawab mengoperasikan kamera secara fisik dan memelihara komposisi seluruh adegan atau bidikan yang dimaksud. Dalam pembuatan film naratif, kameraman akan bekerja sama dengan sutradara, penata fotografi, aktor dan kru untuk membuat keputusan teknis dan kreatif. Pembuatan film, juga ditentukan kepiawaian seorang Kameraman. Pengetahuan dan kemampuan memilih lensa foto yang cocok, dan peralatan lain (keseran, mesin derek, dll) untuk mengambil adegan yang baik. Apalagi, teknologi saat ini sudah semakin canggih.
Buat film juga ditentukan pemilihan kru yang tepat. Pada pasca produksi, kru sangat menentukan tahapan demi tahapan sebuah produksi film. Mulai dari pemilihan pemain, lokasi, perizinan, mengatur biaya dan hal-hal lain yang berkaitan dengan produksi. Kru yang dipekerjakan sebaiknya kru yang mengerti seluk beluk dunia film dan bisa bekerjasama dengan semua pihak, agar kondisi kerja bisa terjalin dengan baik.
Setelah prapoduksi selesai, kemudian ada tahapan pasca produksi. Pada tahapan ini terdapat beberapa aktivitas seperti pengeditan film, pemberian efek khusus, pengoreksian warna, pemberian suara dan musik latar, hingga penambahan animasi. Setelah pasca-produksi selesai maka film siap untuk didistribusikan sesuai medium yang diinginkan. Bisa berupa film seluloid, kaset atau cakram video dan lain sebagainya.
Buat film sebenarnya tidak sulit. Secara tidak kita sadari, sebenarnya film ibarat kahidupan sehari-hari yang penuh dengan romantika. Cuma bedanya, dalam kehidupan sehari-hari, apa yang dilakukan tidak terekam oleh kamera. Dan, apa yang dilakukan, secara sadar atau tidak, kita sudah melakukan sebuah adegan. Sedangkan dalam film, adegan terekam oleh kamera dan ditampilkan secara menarik dan menjadi unsur terpenting. “Buat film sebenarnya tidak sulit jika kita sudah memahami apa yang akan kita buat”
sumber : http://www.buatfilm.com/