SEJARAH FILM INDONESIA DAN FILM-FILM TERBAIK YANG PERNAH ADA DI INDONESIA
Sudah sejak lama ada beberapa pihak baik itu institusi, media ataupun
perorangan yang berusaha menggolongkan film-film Indonesia sepanjang
masa yang layak menjadi film yang terbaik berdasarkan kategori-kategori
tertentu. Salah satunya adalah tabloid Bintang Indonesia yang pada akhir
tahun 2007 berusaha memilah film-film apa saja yang dapat dikategorikan
sebagai film Indonesia terbaik. Dari 160 film yang masuk dipilihlah 25
film yang dapat dikategorikan sebagai film-film Indonesia terbaik
sepanjang masa. Film-film tersebut dipilih oleh 20 pengamat dan wartawan
film yakni: Yan Widjaya (wartawan film
senior), Ilham Bintang (wartawan film senior), Ipik Tanojo (Bali Post),
Eric Sasono (pengamat film), Arya Gunawan (pengamat film), Noorca M.
Massardi (wartawan film senior), Yudhistira MassardiGatra), Leila S.
Chudori (Tempo), Frans Sartono (Kompas), Yusuf AssidiqRepublika), Aa
Sudirman (Suara Pembaruan), Taufiqurrahman (The Jakarta Post), Eri
Anugerah (Media Indonesia), Sandra Kartika (Wakil Pemimpin Redaksi
Tabloid Teen), Telni Rusmitantri (Cek n Ricek), Ekky Imanjaya (situs
Layarperak.com), Wenang Prakasa (Movie Monthly), Orlando JafetCinemags),
Poernomo Gontha Ridho (Koran Tempo), dan Ekal PrasetyaSeputar
Indonesia)[1]. Ke-25 Film tersebut adalah: ( ( ( (
Film-film terbaik:
- Tjoet Nja’ Dhien (1986)
- Naga Bonar (1986)
- Ada Apa dengan Cinta? (2001)
- Kejarlah Daku Kau Kutangkap (1985)
- Badai Pasti Berlalu (1977)
- Arisan! (2003)
- November 1828 (1978)
- Gie (2005)
- Taksi (1990)
- Ibunda (1986)
- Tiga Dara (1956)
- Si Doel Anak Betawi (1973)
- (Cintaku di) Kampus Biru (1976)
- Doea Tanda Mata (1984)
- Si Doel Anak Modern (1976)
- Petualangan Sherina (1999)
- Daun di Atas Bantal (1997)
- Pacar Ketinggalan Kereta (1988)
- Cinta Pertama (1973)
- Si Mamad (1973)
- Pengantin Remaja (1971)
- Cintaku di Rumah Susun (1987)
- Gita Cinta dari SMA (1979)
- Eliana, Eliana (2002)
- Inem Pelayan Sexy (1977)
Film Indonesia dengan terbanyak ditonton keseluruhan :[rujukan?]
- Laskar Pelangi(2008) (4,6 Juta)
- Ayat-ayat Cinta(2007) (3,6 Juta)
- Ketika Cinta Bertasbih 1 dan 2(2009) (3,1 juta)
- Eiffel I’m in Love(2005) (3 Juta)
- Ada Apa dengan Cinta?(2002) (2,6 Juta)
- Sang Pemimpi(2010) (1,9 Juta)
- Garuda di Dadaku(2009) (1,2 Juta)
- Petualangan Sherina (1,2 Juta)
- Quickie Express (1 Juta)
- Tali Pocong Perawan (1 Juta)
Jumlah penonton ini tidak bisa diketahui
dengan pasti mengingat produser film dan pihak eksebitor (bioskop)
tidak mau mengungkapkan jumlah penonton sesungguhnya. Pihak bioskop
melakukan pencatatan dan melaporkannya kepada produser film, tetapi
mereka tak mau memberitahukannya kepada publik dengan alasan bahwa
pengungkapan angka tersebut sepenuhnya adalah hak produser. Sedangkan
produser cenderung untuk membesar-besarkan jumlah penonton mereka jika
ditanya oleh media. Dicurigai, mereka menyembunyikan jumlah sesungguhnya
dalam laporan mereka ke Dinas Pajak. Dengan demikian, pencatatan jumlah
penonton film menjadi sesuatu yang sulit untuk dilakukan dengan
sempurna.
sumber : http://id.wikipedia.org/