aku mewakili diri aku sendiri,yang baru mendapatkan ilham dari beberapa petikan pesan oleh orang-orang habat disana. maih terkait dengan masalah film, namun kali ini kita kaji film dalam konteks indie.
yah, banyak diluaran sana yang ingin membuat sebuah film. hanya saja mereka sering sekali tidak mengetahui film itu untuk apa dibuat. film juga dapat digunakan sebagai kontrol sosial sama halnya seperti kotan atau berita dalam tv, hanya saja film mengubah sosial dalam bentuk gambar yang mengandung pesan moral sosial.
indie, memang hal yang paling banyak di awali apabila diri kita ini benar-baner kreatif dan terlebih-lebih kita ini mandiri. mau berusaha dengan apa yang kita miliki tanpa harus berpangku tangan oleh pihak lain.
suatu ketika seorang teman memberikan skrip film yang baru diselesaikannya kepada mira lesmana, dengan lantang mbak mira berkata : "kalau ini emang karya lo, lo harus ngargai karya lo, jangan biasain ngasih ma orang trlebih-lebih ma orang yang gak lo kenal" ujar mbak mira dengan penuh kecewa.
dilain sisi mbak mira berpasan kalau menawarkanide cerita tuk diproduksi maka lebih baik dalam bentuk sinopsis bukan dalam bentuk skrip mentah.
sejauh hari ini aku merasa diri ini adalah seorang produser film ini, mungkin kelihatan agak sombong namun ini hanya memberikan ilmu kepada yang ini mencari ilmu. sebelum produksi film dimulai memang banyak tahap yang harus dilalui, dan yang paling utama kita harus mengetahui tujuan produksi itu tuk apa, layaknya seorang koki yang memasak sebuah makanan beliau harus tahu siapa yang akan memakan makanan itu. dan kebanyakan penulis skrip film di negeri ini hanya penyiapkan ide cerita bukan stok skrip. perkembangan zaman mempengaruhi cerita yang akan kita sajikan.
m taufik pradana
mengudara dari sebuah toko
tanggal 24 agustus tepat pukul 13.18 wib